BENTUK STRUKTUR SOSIAL DITINJAU DARI SEGI STRATIFIKASI SOSIAL - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Selasa, 20 Maret 2012

BENTUK STRUKTUR SOSIAL DITINJAU DARI SEGI STRATIFIKASI SOSIAL

18.53
Setiap masyarakat mempunyai penghargaan terhadap hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal tertentu akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi. Misalnya, jika suatu masyarakat menghargai kekayaan yang lebih tinggi, banyak memiliki kekayaan akan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada orang lain. Gejala tersebut menyebabkan timbulnya lapisan sosial di masyarakat yang menunjukkan adanya perbedaan kedudukan seseorang, kelompok, atau stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial secara sosiologis terdapat dalam masyarakat yang normal.

Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi sosial merupakan perbedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah. Bentuk struktur sosial ditinjau dari segi stratifikasi sosial dapat dilihat adanya sistem kasta, sistem estate, dan sistem kelas.

Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sistem Kasta
Sistem kasta tidak hanya ditemukan pada masyarakat India, melainkan juga negara lain yang menganut paham feodal dan perbedaan rasial, seperti Afrika Selatan (sebelum merdeka) dan negara kerajaan. Sistem kasta di India merupakan sistem yang bersifat tertutup yang membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan sosial ke lapisan yang lain, baik yang merupakan gerak ke atas maupun ke bawah. Kasta di India mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Keanggotaan kasta diperoleh pewarisan atau kelahiran. Anak lahir memiliki kasta yang sama dengan orang tuanya.
  2. Keanggotaan yang diwariskan berlaku seumur hidup karena seseorang tidak mungkin mengubah kedudukannya, kecuali bila ia keluar dari kastanya.
  3. Perkawinan harus dipilih dari orang yang berkasta.
  4. Hubungan dengan kelopok sosial lainnya bersifat terbatas.
  5. Taat pada norma kasta.
  6. Kasta diikat oleh kedudukan yang sama secara tradisional telah ditetapkan.
Kasta di india terdiri atas kasta brahmana, ksatria, waisya, dan sudra. Kasta brahmana merupakan kasta para pendeta yang dipandang sebagai lepisan tertinggi. Kasta ksatria merupakan kasta orang-orang bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan kedua. Kasta waisya merupakan kasta para pedagang yang dianggap sebagai lapisan menengah. Sedangkan kasta sudra adalah rakyat jelata. Mereka yang tak berkasta disebut golongan paria.

Sama seperti di india, masyarakat Bali juga mengenal sistem kasta. Pembagian kasta tersebut terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam upacara ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Ngaben merupakan upacara adat yang paling penting di Bali. Biasanya mayat yang sudah meninggal dibakar atau diaben. Tujuan ngaben agar lima penyunsun badan kasarnya cepat kembali dan menyatu dengan asalnya. Mayat diletakkan di dalam sebuah menara (Bade). Tinggi menara tergantung dari kasta dari orang yang meninggal. Menara yang lebih rendah untuk golongan ksatria (bangsawan) dan waisya (pedagang). Menara yang paling rendah adalah untuk golongan sudra (rakyat biasa).

Pada masa sebellum perang sipil (civil war). Amerika Serikat masih mengenal sistem perbudakan, dimana masyarakat dibedakan menjadi kulit putih dan kulit berwarna. Golongan kulit menduduki tingkat teratas dalam masyarakat dan tingkat terendah ditempati golongan kulit berwarna, terutama negro yang menjadi budak. Keadaan ini dalam tingkatan yang leih rendah masih terus terjadi hingga tahun 1960-an. Orang kulit hitam terus mendapatkan perlakuan disfriminatif. Ketidakadilan yang mereka alami di Amerika Serikat kemudian memunculkan tokoh-tokoh, seperti Martin Luther King dan Malcom X yang berjuan demi persamaan han antara orang kulit hitam dan kulit putih. Ada juga sistem apartheid di Afrika Selatan. Namun, sistem tersebut sudah dihapuskan berkat perjuangan dan usaha dari Nelson Mandela.

Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sistem Estate
Pada sistem, strata masyarakat dirumuskan menusia yang hidup dalam masyarakat yang percaya bahwa kekuasaan penguasa berasal dalam masyarakat yang percaya bahwa kekuasaan penguasa berasal dari Tuhan.

Hukum yang dibuat oleh manusia diilhami oleh ajaran Tuhan. Hukum tersebut merumuskan hak dan kewajiban warga estate sehingga menghasilkan suatu sistem tertib sosial yang dapat ditegakkan oleh pengadilan atau kekuatan militer. Sistem estate telah muncul sejak zaman Romawi Kuno dan hingga saat ini masih ada di Eropa. Sistem tersebut bertentangan dengan kapitalisme industri yang menghendaki spesialisasi fungsi dan efisiensi keterampilan. Pada sistem estate tidak ada golongan paria. Akan tetapi, hambatan mobilitas sosial tetap ada yang didasarkan pada hukum yang berlaku.
Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sistem Kelas
Sosiologi juga mengenal sistem kelas. Sistem kelas merupakan penjumlahan kelas dalam masyarakat. Hal itu berarti, semua orang dan keluarga sadar akan kedudukan mereka. Kedudukan tersebut dan diakui oleh masyarakat umum.
Di Inggris, struktur sosial yang berdasarkan kelas terbagi dua sebagai berikut.
  1. Commoners, yaitu kelas orang biasa.
  2. Nobility, yaitu kelas bangsawa.
Max Weber menggunakan istilah kelas untuk lapisan masyarakat dasarkan ekomoni dan membagi kelas sosial menjadi empat, yaitu sebagai barikut.
  1. Kelas pekerja yang bekerja pada industri untuk melasanakan proses produksi.
  2. Kelas menengah bawah, termasuk kelas borjuis.
  3. Kelas intelegensia, yaitu orang yang berpendidikan dan memiliki posisi sosial tinggi, seperti insinyur, pegawai di bidang perdagangan, dan pegawai lainnya.
  4. Kelas privileges, yaitu kelas yang memiliki hal istimewa karena kepemilikan tanah dan kekayaan.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial, Sosiologi. Pabundu Tika. Amin. Andi Sopandi. Mita Widyastuti.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer