MENERAPKAN TEORI PIAGET UNTUK PENDIDIKAN ANAK - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Jumat, 30 Maret 2012

MENERAPKAN TEORI PIAGET UNTUK PENDIDIKAN ANAK

21.16



  • Gunakan pendekatan konstruktivis. Senada dengan pandangan aliran konstruktivis, Piaget menekankan bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif dan mencari solusi sendiri. Piaget menentang metode yang memperlakukan anak sebagai penerima pasif. Implikasi pendidikan dari pandangan Piaget adalah bahwa untuk semua mata pelajaran, murid lebih baik diajari untuk membuat penemuan, memikirkannya, dan mendiskusikannya, bikan dengan diajari menyalin apa-apa yang dikatakan atau dilakukan guru.
  • Fasilitas mereka untuk belajar. Guru yang efektif harus merancang situasi yang membuat murid belajar denga bertindak (learning by doing). Situasi seperti ini akan meningkatkan pemikiran dan menemuan murid. Guru mendengar, mengamati, dan mengajukan pertanyaan kepada murid agar mereka mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Ajukan pertanyaan yang relevan untuk merangsang agar mereka berfikir dan mintalah mereka menjelaskan jawaban mereka.
  • Pertimbangan pengetahuan dan tingkat pemikiran anak. Murid tidak datang ke sekolah dengan kepala kosong. Mereka punya banyak gagasan tentang dunia fisik dan alam. Mereka punya konsep tentang ruang, waktu, kualitas, dan kausalitas. Ide ini berbeda dari idenya orang dewasa. Guru harus menginterprestasikan apa yang dikatakan murid dan merespons dengan memberikan wacana yang sesuai dengan tingkat pemikiran murid.
  • Gunakan penilaian terus-menerus. Makna yang disusun oleh individu tidak dapat diukur dengan tes standar. Penilaian matematika dan bahasa (yang menilai kemajuan dan hasil akhir), pertemuan individual di mana murid mendiskusikan strategi pemikiran mereka, dan penjelasan lisan dan tertulis oleh murid tentang penalaran mereka dapat dipalai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan mereka. 
  • Tingkatkan kemampuan intelektual murid. Ketika Piaget mengajar di Amerika, dia ditanya, “Apa yang mesti saya lakukan agar anak saya naik ke tahap yang lebih tinggi denga lebih cepat?” Dia sering ditanya seperti ini sehingga dia menyebutnya sebagai “pertanyaan Amerika.” Menurut Piaget, pembelajaran anak harus berjalan secara alamiah. Anak tidak boleh didesak dan ditekanuntuk berprestasi terlalu banyak di awal perkembangan mereka sebelum mereka siap. Beberapa orang tua menghabiskan waktu berjam-jam dengan menunjukkan kartu besar bertuliskan satu kata kepada bayi agar si bayi cepat menguasai banyak kosakata. Menurut pandangan Piaget, ini bukan cara belajar terbaik bagi bayi. Ini cara yang terlalu terburu-buru untuk meningkatkan kemampuan intelektual, menggunakan pembelajaran pasif, dan karenanya tidak akan berhasil.
  • Jadikan ruang kelas menjadi ruang eksplorasi dan penemuan. Seperti apakah ruang kelas apabila guru menggunakan pandangan Piaget untuk mengajar? Beberapa kelas matematika di grade satu dan dua memberikan beberapa contoh yang bagus (Kamii, 1985, 1989). Guru menekankan agar murid melakukan eksplorasi dan menemukan kesimpulan sendiri. Ruang kelasnya tidak terlalu rapi jika dibandingkan kelas pada umumnya. Buku pelajaran dan tugas dari guru tidak dipakai. Guru lebih banyak mengamati minat murid dan partisipasi alamiah dalam aktivitas mereka untuk menentukan pelajaran apa yang akan diberikan. Misalnya, pelajaran matematika mungkin dengan menghitung berapa besar uang makan siang atau membagi bekal makanan antar-anak. Sering kali permainan banyak dipakai dalam kelas untuk merangsang pemikiran matematika. Misalnya, kartu domino bisa dipakai untuk dalam kelas untuk tentang kombinasi angka genap. Dalam pelajaran dan permainan sebab sudut pandang murid yang berbeda dapat menambah kemajuan berfikir.



Sumber: Buku Psikologi Pendidikan, edisi kedua. John W. Santrock, Universty of Texas-Dallas.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer