PENETAPAN SASARAN PELATIHAN ATAU PENGEMBANGAN TENAGA KERJA - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Rabu, 28 Maret 2012

PENETAPAN SASARAN PELATIHAN ATAU PENGEMBANGAN TENAGA KERJA

17.15
Sasaran pelatihan dapat dibedakan kedalam sasaran umum atau tujuan dan sasaran khusus, yang dapat dibedakan lagi kedalam sasaran keseluruhan pelatihan dan sasaran subjek pembahasan atau latihan. Sasaran khusus dirinci kedalam suatu uraian yang mempergunakan istilah-istilah perilaku yang dapat diamati dan diukur. Sasaran khusus untuk keseluruhan pelatihan lebih konkret dibandingkan dengan tujuan umum, namun masih lebih abstrak dari sasaran instruksional atau sasaran pembahasan.



Contoh sasaran keseluruhan pelatihan: “Pada akhir pelatihan pada trainees diharapkan dapat mengenal prinsip-prinsip manajemen umum dan dapat menggunakannya dalam situasi kerja sehari-hari.”


Mager (1962) memberikan tiga aspek untuk merumuskan sasaran subjek pembahasan/latihan dengan baik, yaitu dalam setiap sasaran hendaknya:

  1. Ada uraian tentang situasi yang diberikan (Given what)
  2. Ada uraian tentang apa yang harus dilakukan (does what).
  3. Ada uraian tentang bagaimana baiknya trainee melaksanakannya (how well).
Sasaran subjek pembahasan atau sasaran interaksional selalu menggambarkan suatu perilaku yang diharapkan ada pada trainee sesudah mengikuti suatu program pelatihan (development). Contoh sasaran subjek pembahasan: “Setelah pelatihan, trainee diharapkan dapat mengetik surat dalam Bahasa Inggris yang terdiri atas 500 kata dalam waktu 4 menit tanpa membuat satu kesalahan, dengan menggunakan mesin tik listrik.”


Contoh lain: “Pada akhir lokakarya diharapkan para peserta mampu mengidentifikasi paling sedikit lima kesalahan pada wawancara seleksi yang diperlihatkan pada mereka melalui latihan, yaitu:

  1. Sasaran Kognitif, Sasaran yang menggambarkan perilaku kognitif, seperti pada contoh di atas: para peserta mampu mengidentifikasi. Atau contoh perilaku kognitif lain ialah mampu mengenal, mampu membedakan, mampu menilai, mampu menganalisis, dan sebagainya.
  2. Sasaran Afektif, Meliputi perilaku yang berhubungan dengan perasaan dan sikap. Perilaku tentang suatu kesediaan, kecenderungan. Misalnya: “setiap kali membaca kembali dan membahas dengan teman setelah selesai menerima pelajaran.
  3. Sasaran Psikomotor, Meliputi perilakugerak. Contoh di atas dapat mengetik merupakan sasaran psikomotor.
Sasaran yang dapat dibedakan kedalam ini, ranah kognitif, afektif dan psikomotor dikembangkan oleh Bloom dan teman-temannya (Bloon, 1956, Simpson, 1966, Krathwohl, 1964) untuk sasaran pendidikan (education objectives). Pembagian ini dapat pula dipakai untuk sasaran pelatihan dan pengembangan.



Sumber: Buku Psikologi dan Organisasi. Asher Sunyato Munandar. Penerbit universitas indonesia (UI. Press). 2008

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer