REAKSI TERHADAP STRES BERAT DAN GANGGUAN PENYESUAIAN - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Senin, 02 April 2012

REAKSI TERHADAP STRES BERAT DAN GANGGUAN PENYESUAIAN

21.14
F43 Reaksi Terhadap Stress Berat Dan Gangguan Penyesuaian
Karakteristik dari kategori ini adalah tidak hanya di atas identifikasi dasar simtomatologi dan perjalanan penyakit, akan tetapi juga atas dasar salah satu dari dua faktor pencetus:

  1. suatu stres kehidupan yang luar biasa, yang menyebabkan reaksi stres akut. Atau
  2. suatu perubahan penting dalam kehidupan, yang menimbulkan situasi tidak nyaman yang berkelanjutan, dengan akibat terjadi suatu gangguan penyesuaian.
Gangguan dalam kategori ini selalu merupakan konsekuensi langsung (direct consequence) dari stres akut yang berat atau trauma yang berkelanjutan. Stres yang terjadi atau keadaan tidak nyaman yang berkelanjutan merupakan faktor penyebab utama, dan tanpa hal itu gangguan tersebut yang tidak akan terjadi.

Gangguan-gangguan ini dapat dianggap sebagai respons maladaptif terhadap stres berat atau stres berkelanjutan. Dimana mekanisme penyesuaian (coping mechanism) tidak berhasil mengatasi sehingga menimbulkan masalah dalam fungsi sosial-nya.
 
F43.0 Reaksi Stres Akut
Pedoman Diagnostiki
  1. Harus ada kaitan waktu kejadian yang jelas antara terjadinya pengalaman stressor luar biasa (fisik atau mental) dengan onset dan gejala, biasanya setelah beberapa menit atau segera setelah kejadian.
  2. Selain itu ditemukan gejala-gelaja:
      • terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah; selain gelaja permulaan berupa keadaan “terpaku” (daze), semua hal berikut dapat terlihat depresi, anxietas, kemarahan, kecewa, overaktif dan penarikan diri. Akan tetapi tidak satupun dari gelaja tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya untuk waktu yang lama.
      • pada kasus-kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stressor-nyaGangguan dalam kategori ini selalu merupakan konsekuensi langsung (direct consequence) dari stres akut yang berat atau trauma yang berkelanjutan. Stres yang terjadi atau keadaan tidak nyaman yang berkelanjutan merupakan faktor penyebab utama, dan tanpa hal itu gangguan tersebut yang tidak akan terjadi.
        Gangguan-gangguan ini dapat dianggap sebagai respons maladaptif terhadap stres berat atau stres berkelanjutan. Dimana mekanisme penyesuaian (coping mechanism) tidak berhasil mengatasi sehingga menimbulkan masalah dalam fungsi sosial-nya., gelaja-gelaja dapat menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam); dalam hal di mana  stres menjadi berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan, gejala-gelaja biasanya baru mereda setelah 24-48 jam dan biasanya hampir menghilang setelah 3 hari.
  3. Diagnosis ini boleh digunakan untuk keadaan kambuhan mendadak dari gejala-gejala pada individu yang sudah menujukkan gangguan psikiatrik lainnya.
  4. Keretanan individual dan kemampuan menyesuaikan diri memegang peranan dalam terjadinya atau beratnya suatu reaksi stres akut.






F43.1 Gangguan Stres Pasca-trauma
Pedoman Diagnostik
  1. Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik berat (massa laten yang berkisar antara beberapa minggu beberapa bulan, jarangg sampai melampaui 6 bulan). Kemungkinan diagnisis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai saat kejadian dan onset gangguan melebihi waktu 6 bulan asal saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak didapat alternatif kategori gangguan lainnya.
  2. Sebagai buku tambahan selain trauma barus didapatkan bayang-bayang atau mimpi-mimpi dari kejadian traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali (flashbacks).
  3. Gangguan otonomik, gangguan efek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai diagnosis tetapi tidak khas.
  4. Suatu “sequelae” menahun yang terjadi lambat setelah stres yang luar biasa. Misalnya saja beberapa puluh tahun setelah trauma diklasifikasi dalam kategori F62.0 (perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa).

F43.2 Gangguan Penyesuaian
Pedoman Diagnostik
  1. Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
      • bentuk, isi, dan beratnya gejala.
      • riwayat sebelumnya dan corak kepribadian.
      • kejadian, situasi yang stressful atau krisis kehidupan.
  2. Adanya faktor ketiga diatas (3) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gengguan tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
  3. Menifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakupafek depresi, anxietas, campuran axietas-depresi. Gangguan tingkah laku , disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang spesifik untuk mendukung diagnosis
  4. Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang “stressful” dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan. Kecuali dalam hal reaksi depresif berkepanjangan (F43.21)

Karakter kelima:
F43-.20 = Reaksi depersi singkat
F43.21 = Reaksi depresi berkepanjangan.
F43.22 = Reaksi campuran anxietas dan depresi.
F43.23 = Dengan predominan gangguan emosi lain.
F43.24 = Dengan predominan gangguan perilaku.
F43.25 = Dengan gangguan campuran emosi dan perilaku.
F43.28 = Dengan gejala predominan lainnya YDT

F43.8 Reaksi Stres Berat Lainnya
F43.9  Reaksi Stres Berat YTT



Sumber: Buku Diagnosis Gangguan jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Editor: Dr. Rusdi Maslim.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer