TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Senin, 24 April 2017

TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Kumpulan MateriSemua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua penelitian harus berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas karena teori disini akan berfungi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun instrument penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian kuantiatis harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.

Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial. Dalam kaitannya dengan teori, kalau dala penelitian kuantitatif itu bersifat menguji hipotesis atau teori, sedangkan dalam penelitian kualitatif bersifat menemukan teori.

Dalam penelitian kuantitatif jumlah teori yang digunakan sesuai dengan jumlah variable yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistic, jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh lebih banyak karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang dilapangan. Peneliti kualitatif akan lebih profesional kalau menguasai teori sehingga wawancara akan menjadi lebih luas, dan dapat menjadi instrument penelitian yang baik. Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Walaupun peneliti kualitatif dituntut untuk menguasai teori yang luas dan mendalam, namun dalam melaksanakan penelitian kualitatif, peneliti kualitatif harus mampu melepaskan teori yang dimiliki tersebut dan tidak digunakan sebagai panduan untuk wawancara, dan observasi. Penelitian kualitatif ditntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh partisipan atau sumber data. Penelitian kualitatif harus bersifat “perspektif emic” artinya memperoleh data bukan “sebagai mana harusnya”, bukan berdasarkan apa yang difikirkan oleh peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, diraakan, dan difikirkan oleh partisipan/sumber data.

Oleh karena itu penelitian kualitatif jauh lebih sulit dari penelitian kuantitatif, karena penelitian kualitatif harus berbekal teori yang luas sehingga mampu menjadi “human instrument” yang baik. Dalam hal ini Borg and Gall 1988 menyatakan bahwa “Qualitative research is much more difficult to do well than quantitative research because the data collected are usually subjective and the main measurement tool for collecting data is the investigatorhimself”. Penelitian kualitatif lebih sulit bila dibandingan dengan penelitian kuantitatif, karena data yang terkumpul bersifat subjectif dan instrument sebagai alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri.

Untuk dapat menjadi instrument penelitian yang baik, peneliti kualitatif dituntut untuk memiliki wawasan yang luas, baik wawasan teoritis maupun wawasan yang terkait dengan konteks sosial yang diteliti yang berupa nilai, budaya, keyakinan, hokum adat istiadat yang terjadi dan berkembang pada konteks sosial tersebut. Bila peneliti tidak memiliki wawasan yang luas, maka peneliti akan sulit membuka pertanyaan kepada sumber data, sulit memahami apa yang terjadi, tidak akan dapat melakukan analisis secara induktif terhadap data yang diperoleh. Sebagai contoh data tentang kesehatan, karena untuk bertanya pada bidang kesehatan saja akan mengalami kesulitan. Demikian juga penelitian yang berlatar belakang pendidikan, akan sulit untuk bertanya dan memahami bidang antropologi.

Penelitian kuantitaif dituntut mampu mengorganisaikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan terebut bersifat sementara itu. Oleh karena itu landasan teori yang dikemukakan tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti kualitatif justru dituntut untuk melakukan grounded research, yaitu menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi sosial.





Sumber: Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. (Hal. 213 – 214)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer