FAKTOR PENGARUH XENOBIOTIK DALAM SISTEM BIOLOGI TUBUH MANUSIA - Kumpulan Materi
Breaking News
Loading...
Kamis, 05 April 2018

FAKTOR PENGARUH XENOBIOTIK DALAM SISTEM BIOLOGI TUBUH MANUSIA

Kumpulan MateriAda beberapa faktor penting yang perlu diperhaikan dalam pengamatan keberadaan bahan xenobiotik dalam sistem biologi tubuh manusia, yaitu: 

1. Faktor paparan (Exposure

Paparan (Exposure) terjadi biasanya sebelum suatu efek dapat dihubungkan dalam suatu bahan xenobiotik. Namun pada kebanyakan kasus suatu paparan biasanya dari macam bahan xenobiotik tertentu. 

Dugaan kemungkinan terjadinya paparan dimulai dalam kegiatan mengidentifikasi sifat spesifik dari paparan yang berhubungan dengan faktor sebagai berikut, yaitu: 

a. Media yang secara jelas terkontaminasi oleh bahan xenobiotik 

b. Media yang menjadi sumber paparan terhadap organisme. 

c. Laju dan arah paparan yang terjadi. 

d. Respon terhadap paparan, apakah terjadi penarikan atau penolakan. 


2. Faktor organism hidup menghadapi paparan 

Pada fase masuknya bahan xenobiotik ke dalam tubuh makhluk hidup, fase tersebut dinamakan fase toksikokinetik. Pada fase tersebut terjadi beberapa hal sebagai berikut: 

a. Bahan xenobiotik masuk tubuh makhluk hidup melalui saluran pernapasan (Inhalasi), saluran pencernaan (ingestion) dan kontak dengan kulit (skin contact

b. Bahan xenobiotik diabsorpsi oleh tubuh. 

c. Bahan xenobiotik diakumulasi oleh tubuh. 

d. Bahan xenobiotik diekresi oleh tubuh. 


3. Faktor pengaruh bahan xenobiotik terhadap makhluk hidup. 

Fase timbulnya pengaruh bahan xenobiotik terhadap makhluk hidup sampai munculnya gejala akibat paparan disebut sebagai fase toksikodinamik. 


4. Faktor berkaitan dengan paparan, yang berhubungan dengan unsur eksternal. 

Biasanya dosis dinyatakan dalam satuan mg/kg dan didasarkan pada studi percobaan binatang; Proses ekstrapolasi terhadap manusia digunakan satuan µ/kg, ppm maupun ug/ml pada situasi yang tepat. 


5. Faktor ukuran pertikel, bentuk fisik, dan pengaruhnya terhadap bioavailabilitas 

Jika suatu bahan berbentuk kristal dan kristal tersebut tidak terlarut dengan cepat maka dosis akan lebih kecil untuk kristal yang mudah larut. 

6. Faktor fase pemaparan yang bersumber pada makanan. 

Makanan berserat yang dikonsumsi binatang dan struktur alat pencernaan memiliki pengaruh terhadap bioavailabilitas. Karnivora (binatang pemakan daging) memiliki alat pencernaan yang relatif pendek sehingga memiliki periode penyerapan yang lebih singkat. Dengan demikian maka binatang yang memiliki alat pencernaan yang panjang kemungkinan polutan yang terserap akan lebih besar. 


7. Faktor metabolisme pra-absorpsi 

Proses metabolisme dapat terjadi dalam alat pencernaan hewan dan manusia. Dalam alat pencernaan manusia ditemukan populasi bakteri/mikroorganisme yang mampu mengubah bentuk kimia suatu bahan. Sebagai contoh adalah suatu obat dapat berubah di dalam saluran pencernaan makanan sebelum dapat diserap. Seperti nitrosoamin yang dibentuk dari nitrit yang berasal dari bahan pengawet makanan. 

Makanisme dari nitrit menjadi nitrosoamine adalah sebagai berikut: 

Nitrit + amino sekunder (dalam makanan) + bakteri dalam alat pencernaan 

Nitrosoamine selanjutnya menjadi tidak stabil, dapat sebagai bahan pencetus terjadinya kanker (karsinogenik). 







Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 46-47).

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Toggle Footer