Kamis, 18 Oktober 2018

BAHAN POLUTAN PARTIKEL


Kumpulan Materi Secara umum bahan pencemar (benda asing) masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan 2 (dua) kerusakan, yaitu terhadap metaplasia goblet cell dan kerusakan lamina basalis. Kerusakan lamina menyebabkan intra sel, lisosom rusak Bahan dari luar tersebut akan mengalami phagositosis dan pinositosis. Dengan pertolongan enzim hydrolase, protease, dan lipase. Sel yang kehilangan epitel dan fibroblast akan mengalami proleferasi dan menyebabkan obstruksi saluran pernpasanan berukuran kecil (swall airway


Partikel yang berasal dari udara luar akan masuk ke dalam baian depan hidung (anterior) yang tidak berbulu (uncilliated) dalam hal ini tubuh mempunyai mekanisme penolakan yaitu dengan mekanisme bersin. Partikel diteruskan ke bagian hidung lebih dalam yang berambut (cilliated), disini partikel mengalami deposisi (perubahan posisi). Partikel dengan diameter (Φ) lebih dari 1 (satu) mikro (m) akan mengalami impaksi dan sendiamentasi. Partikel denganukuran diameters (Φ) kurang dari 0,1 (satu) mikron (m), akan mengalami difusi. Setelah mengalami proses tersebut, partikel pada selaput lender (mukosa) hidung diteruskan ke tenggorokan atas (oharynx), terus kerongkongan (trancheo bronchial), dan akhirnya ke bagian parau yang terdalam (alveolar zone). Pada zona ini partikel akan mengalami phagositosis oleh sel makrofag, mengalami penetrasi (masuk) ke dalam kelenjar lymfe, mengalami mekanisme mucocilliar dan dikeluargkan serta merusak endotel dan akhirnya alveolus edema dan rusak. 



Partikel asap rokok berdiameter 0,5 mikron berwarna kuning kecoklatan karena mengandung tar tembakau disedot dan masuk mulut. Asap rokok tersebut mengandung gas CO (carbon monoksida), CO2 (carbon dioksida), gas metan (CH4) asam sulfat (H2SO4), asam cianida (HCN), amoniak(NH3), asam aldehid dan formaldehide. Asap rokok tersebut mengandung tar berkisar antara 3 sasmpai 40 mg. 

Asap rokok tersebut akan menuju ke epitel bronchus yang menyebabkan pergerakan cillia menurun dan cilliar clearance menurun. Hal tersebut akan menurunkan aktivitas elveolar macrophage dan akhirnya aktivitas anti bakteri akan menurun pula. 




Debu batu bara yang masuk ke dalam paru dan mencapai alveolus akan terjadi proses hemolitik terhadap erythrocyte (sel darah merah) dan meracuni sel. Namun debu batu bara tidak merubah kondisi makrofag dan makrofag tetap sehat. Dengan demikian mekanisme fagositosis oleh sel mononuclear dan poly morpho nuclear (PMN) tidak terganggu dan tetap baik. Oleh karena itu, debu batu bara tidak mengganggu fungsi paru namun merubah penampilan paru, yaitu berwarna hitam (black lung). 


Debu silika masuk ke dalam paru dan terus digagositosis oleh makrofag, namun makrofag rusak/mati yang merangsang fibroblas dan memproduksi kollagen. Colagen membentuk nodulen dalam jaringan paru dan terjadilah fibrosisi yang mengakibatkan efisiensi paru menurun dan terbentuklah nodule fibrosis yang disebut sebagai penyakit silikosis. 


Salah satu bentuk debu asbestos di alami adalah bentuk fiber (serabut asbes). Serabut dengan bentuk yang panjang berpotensi sebagai bahan iritan yang kuat, sedangkan serabut yang pendek lebih mudah terkumpul dalam bentuk kapsul dan mudah pula melakukan penetrasi ke dalam paru. Di dalam paru asbestos tersebut di deposit dalam cavum pleura, yaitu selaput yang menyelubungi organ paru dan abestos tersebut akan mengalami fagositosis oleh sel makrofag. Asbestos yang mengalami fagositosis tersebut berkemampuan untuk menjadi fibrogenic agent (agen yang mampu menyebabkan fibrotik) dan menstimulasi sel fibroblast. Salah satu akibatnya adalah sel fibroblast mengalami proliferasi (penyebaran) yang akan memproduksi kolagen dan apabila penyebaran tersebut cukup hebat, akan terbentuklah fibrosis yang difffuse (fibrosis menyeluruh), inilah yang disebut sebagai penyakit asbestosis. Akibat lain dari stimulasi fibrogenic agent adalah terjadilah hiperplasia fibroblast yang dapat berpotensi sebagai karsinogen (bahan pemicu kanker) yang mengakibatkan timbulnya bronchogenic carsinoma (kanker paru tipe bronchogenik) dan mesothelioma (kanker paru pada mesothel) 


Bahan polutan partikel yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami fagositosis. Mekanisme fagositosis itu sendiri cukup rumit dan melibatan banyak proses serta beberapa unsur tubuh yang terlibat, sehingga perlu dijelaskan lebih lanjut. 

Partikel yang mengalami proses fagositosis dapat melalui 2 (dua) jalur, yaitu jalur pertama: partikel ditangkap oleh plasma membran yang diselimuti oleh isurfactan untuk membantuk proses fagositosis oleh alveolar makrofag. Jalur kedua: partikel yang masuk tubuh ddapat meningkatkan membran sel terhadap ion natrium menyebabkan sel mengalami depolarisasi dan mengeluarkan io kalsium. Selanjutnya akan merangsasng terjadinya kontraksi mikrofilamen dan menarik plasma membran yang akhirnya terjadi proses fagositosis. 



Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 69-74)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar