Para klien dalam terapi realitas bukanlah orang orang yang telah belajar menjalani kehidupan secara bertanggung jawab, melainkan orang orang yang termasuk tidak bertanggung jawab. Meskipun tingkah lakunya tidak layak, tidak realitas, dan tidak bertanggung jawab, tingkah laku para klien itu masih merupkan upaya untuk memenuhi kebutuhan kebuhan dasar mereka akan cinta dan rasa berguna. Tingkah laku mereka itu pun merupkaan upaya untuk memperoleh identitas meskpun boleh jadi “ identitas kegagalan”. Perhatian terapeutik diberiakan kepada orang yang belum belajar atau kehilangan kemampuan untuk menjalani kehidupan yang bertanggung jawab.
Para klien diaharapkan berfokus kepada tingkah
kalu mereka sekarang alih alih kepada
perasaan mereka. Terapi mennatang para klien untuk memandang secara krtis apa
yang mereka perbuat dengan kehidupan mereka dan kemudian membuat
pertimbangan pertimbangan nilai yang
menyangkut keegektifan tingkah laku mereka dalam mencapai tujuan tujuan. Karena para klien bias mengendalikan
tingkah lakunya lebih mudah dari pada mengendalikan perasaan perasaan dan pikiran, maka tingkah laku
mereka itu menjadi focus terap. Jika seorang klien mengeluh bahwa dirinya
merasa cemas, terapi bias bertanya kepad klien, “apa yang adan lakukan untuk
membuat diri sendiri cemas?” Fokusnya bukanlah parsaan cemas, melainkan
membantu klien agar memperoleh kesadaran atas apa yang dilakukan sekarang yang
menjadi diirinya cemas. Pemeriksaan dan evaluasi atas apa yang dilakukan oleh
klien secara sinambung dilakuka selama terapi.
Setelah para klien membuat
penilaian tertentu tentang tingkah lakunya sendiri serta memutuskan bahwa
mereka ingin berubah, mereka diharapkan membuat rencana rencana yang spesifik guna mengubah tingkah
laku yang gagal menjadi tingkah laku yang berhasil. Para klien harus membuat
suatu komitmen untuk melaksanakan rencana
rencana ini, tingakan menjadi keharusan. Mereka tidak bias menghindari
komitmen dengan mempersalahkan, menerangkan, atau memberikan dalih. Mereka
harus terlibat aktif dalam pelaksanaan kontrak
kontrak terapi mereka sendiri secara bertanggung jawab apabila ingin
mencapai kemajuan.
Sumber: Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey (Hal 272 - 273
Sumber: Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey (Hal 272 - 273
Tidak ada komentar:
Posting Komentar