Kumpulan Materi - Terminologi ekotoksikologi pertama kali diciptakan oleh Truhaut pada tahun 1969 sebagai pengembangan dari toksikologi. Ekotoksikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang pengaruh racun dalam individu dari suatu organisme yang bersumber dari polutan. Titik berat dari toksikologi adalah membahas efek bahan toksikan dalam organisme (single organismi). Ekotoksikologi dikembangkan sebagai sub-disiplin ilmu toksikologi lingkungan dan lebih bermanfaat jika ditafsirkan sebagai studi efek merugikan/berbahaya zat kimia/polutanorganik (xenobiotik = senyawa asing) dalam ekosistem. Dikatakan sebagai xenobiotik karena tidak memiliki peranan dalam proses biokimiawi normal dari mekhluk hidup.
Berkembangnya perhatian terhadap sistem ekologi karena dipicu oleh temuan efek pestisida terhadap manusia dalam bidang pertanian. Dalam ekotoksikologi dikenal pula istilah bahan polutan. Bahan polutan tersebut adalah suatu bahan yang berada di lingkungan dan sebagai hasil aktivitas manusia yang mempunyai efek negatif terhadap organisme hidup.
Komunitas alami seperti hutan kayu merah (red wood) secara signifikan tidak dipengaruhi oleh kehidupan/aktivitas manusia. Kumpulan dari tumbuhan, binatang, bakteri, dan jamur yang hidup dalam suatu lingkungan dan berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem kehidupan. Sistem kehidupan tersebut akan mempunyai komposisi, struktur, hubungan, perkembangan, dan fungsi tersendiri. Pengertian populasi dan komunitas cukup sulit untuk didefinisikan secara jelas. Dari aspek empiris suatu komunitas merupakan suatu hipotesis kerja (working hypothesis) yaitu suatu kelompok organisme yang mengadakan interaksi satu sama lain. Dengan demikian terminologi lingkungan adalah semua yang ada disekitar individu/organisme termasuk udara, tanah, air, dan speies tumbuhan/hewan. Oleh sebab itu komunitas dengan habitat penghuninya dalam ekosistem akan mempunyai efek apabila dipengaruhi abahn polutan.
Selanjutnya muncullah terminoloi ekotoksikologi. Secara alami hubungan ekologi berpengaruh terhadap dampak polutan yang dapat dilakukan untuk deteki, prediksi, dan monitoring biologi dari efek polutan.
Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 76-77).
yuk yang lagi bosen di kunjungin ya link aku https://malambecek.com
BalasHapus