Kumpulan Materi - Anak berkebutuhan khusus memang berbeda dengan anak normal pada umumnya, baik dari segi fisik, mental, maupun secara pemikiran. Meskpun demikian, anak berkebutuhaan khusus (ABK) harus memiliki kesamaan perlakuan seperti yang telah anak-anak normal rasakan, tidak terkecuali dalam masalah pendidikan. Pendidikan adalah salah satu modal utama untuk semua anak, tidak hanya untuk anak normal. ABK pun juga membutuhkan pendidikan untuk modal hidupnya agar tetap bertahan dan dapat bersaing dengan lingkungan sekitarnya yang terkadang sulit untuk ditebak. Pendidikan untuk ABK yang melalui pendidikan khusus saat ini minim sekali. Untuk anak yang mengalami masalah ketunaan saja, masih sekitar 20% dari 346.800 anak lebih yang bisa mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah khusus.
Eko Djatmiko Sukarso Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa Depdiknas menjelaskan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia hingga saat ini masih belum bisa ditangani secara maksimal. Masih banyak anak-anak usia sekolah yang belum terlayani dengan baik.
Selain untuk pendidikan, anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti anak-anak yang mengalami kecacatan, ternyata kebutuhan pendidikan juga perlu dirasakan untuk anak-anak yang cerdas istimewa dan berbakat istimewa yang diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 2,2% dari jumlah anak usia sekolah, baru sekitar 0,43% yang sudah terlayani lewat pendidikan kelas-kelas akselerasi.
Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal. 72)
0 komentar:
Posting Komentar