1. Monitoring Ambien untuk Menilai Risiko Kesehatan
Monitoring ambien tersebut digunakan untuk memonitor paparan eksternal dari bahan kimia untuk mengetahui beberapa kadar bahan kimia di dalam air, makanan, dan udara. Risiko kesehaan dapta diperkirakan (diprediksi) berdasaran batas paparan lingkungan, misalnya Threshold Limit Value (TVL) dan Time Weighted Average (TWA) dari suatu paparan.
2. Biomonitoring Paparan.
Definisi biomonitoring suatu paparan adalah pemantauan suatu bahan yang mengadakan penetrasi ke dalam tubuh dengan efek sistemik yang membahayakan.
Biomonitoring suatu paparan dapat dipakai untuk mengevaluasi risiko kesehatan. Biomonitoring tersebt dilaksanakan dengan memonitor dosis internal dari bahan kimia sebagai contoh adalah jumlah dosis efektif yang diserap oleh organisme.
Risiko terhadap kesehatan diprediksi dengan membandingkan nilai observasi dari parameter biologi dengan Biological Limit Value (BLV) atau Biological Exposure Indexn (BEI).
3. Efek Biomonitoring dalam Health Sulveillance
Tujuan efek biomonitoring adalah memprediksi dosis internal untuk menilai hubungannya dengan risiko kesehatan, mengevaluasi status kesehatan dari individu yang terpapar, dan mengidentifikasi tanda efek negatif akibat suatu paparan, misalnya kelainan fungsi paru.
Dengan ketiga pendekatan tersebut, biomonitoring suatu paparan merupakan alat penilaian yang adekuat untuk suatu resiko kesehatan. Hal ini disebabkan oleh karena indeks biologi dari dosis internal perlu berhubungan erat dengan efek negatif yang terjadi di dalam tubuh.
Biomonitoring berhubungan dengan paparan bahan polutan yang masuk tubuh melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan kulit. Harus dipertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan dan penyerapan bahan kimia di dalam tubuh. Faktor pengaruh tersebut antara lain adalah variasi individu, beban kerja, kebiasaan hidup sehat, dan aktivitas kerja. Berbeda dengan monitoring ambien dan biomonitoring, maka efek biomonitoring (Health Surveillance) sesungguhnya bukan suatu aktivita pencegahan. Kalau ada tanda efek negatif, hal tersebut menunjukkan bahwa paparan bahan polutan (bahan kimia) berkemampuan untuk merusak kesehatan.
Pengertian dosis internal dibedakan bergantung pada pemilihan uji biologi dan kondisi. Bahan kimia yang baru saja masuk ke dalam tubuh disebut sebagai paparan baru, sedangkan bahan kimia yang sudah lama masuk tubuh disimpan di dalam bagian tubuh sebagian kumpulan bahan paparan (integrated exposure). Untuk sejumlah bahan kimia yang mengadakan interaksi dengan lokasi target diperluan hubungan antara paparan eksternal, dosis internal, dan efek yang merugikan.
Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal. 97-98).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar