Kumpulan Materi - Pada umumnya penilaian paparan bahan kimia terhadap manusia adalah dengan cara pemantauan lingkungan (environmental monitoring). Telah diketahui bahwa untuk mengevaluai suatu paparan bahan kimia terhadap manusia, tergantung pada faktor sifat fisikokimia suatu bahan, higiene manusia itu sendiri serta beberapa faktor biologi antara lain umur dan jenis kelamin. Untuk mempelajari kandungan bahan kimia di dalam tubuh manusia dan efek biologi dari bahan kimia tersebut dipakai metode pemantauan biologi (biological monitoring). Keuntungan dari pemakaian metode ini adalah terkaitnya bahan kimia secara sistematik yang dapat dipakai untuk memperkirakan risiko yang terjadi.
Secara umum istilah Biomonitoring dipakai sebagai alat atau cara yang penting dan merupakan metode baru untuk menilai suatu dampak pencemaran lingkungan. Istilah yang lebih spesifik adalah pemantauan biologis (Biological Monitoring). Di dalam praktik penggunaan monitoring biologi adalah untuk memonitor populasi yang terpapar oleh bahan polutan di tempat kerja maupun dilingkungan. Kegiatan monitoring dapat dipakai untuk mengevaluasi risiko kesehatan yang berhubungan dengan bahan polutan.
Karena dampak zat toksik akan sulit dideteksi dalam ekosistem atau komponennya, dan umumnya kita tidak mau menunggu sampai respon toksik teramati dalam lingkungan secara menyeluruh, maka ada pertimbangan untuk menggunakan proe biokimia yang dikenal sebagai biomarker.
Penanda biologis (biomarker) merupakan respon biologi terhadap zat kimia (zat toksik) di lingkungan yang menunjukkan ukuran paparan dan kadang-kadang juga efek toksik. Respon biomarker dapat terlihat dalam tingkat molekular, selular, dan organisme. Pendekatan saat ini dapat menggunakan respon sebenarnya (actual responses) pada tingkat organisme maupun pada tingkat yang lebih rendah.
Dalam pemahaman toksikologi lingkngan diperhatikan masuknya zat tokssik ke dalam lingkungan, perpindahannya, penyimpanan, dan transformasinya yang sangat erat kaitannya dengan subdisiplin toksikologi klasik yaitu toksikokinetik yang berhubungann dengan masalah pengambilan, distribusi, metabolisme, dan eksresi xenobiotik.
Efek polutan terhadap organisme hidup biasanya erat hubungannya dengan toksikodinamik klasik. Apabila toksikodinamik terfokus pada interaksi antara xenobiotik dan lokasi aksinya maka ekotoksikologi berhubungan dengan rentang luas efek polutan terhaap individu pada tingkat organisasi yang berbeda seperti molekul, sel, dan organisme.
Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal. 90-91).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar