Senin, 30 September 2019

BIOMONITORING PENCEMARAN UDARA

Kumpulan Materi Perubahan ambien atmosfer oleh adanya bahan pencemar udara akan dapat mempengaruhi kehidupan tanaman. Daun pinus jarum dapat dipakai sebagai indikator pencemaran hidrokarbon alifatik. Dengan pemeriksaan menggunakan Ga Chromatografi (GC) ditemukan bahwa kadar hidrokarbon lebih tinggi pada daun pohon pinus yang berumur tua. 

Tanaman tingkat rendah antara lain lichen Parmalia sulcata dapat sebagai indikator pencemaran udara. Dengan demikian maka lichen dapat dipakai sebagai biomonitor untuk pencemaran udara. 

Di dalam praktik, lichen dapat pula dipakai untuk pemetaan daerah yang diduga tercemar oleh emisi yang mengandung bahan pencemaran udara. Dengan kata lain disebutkan biomonitoring yang baik untuk mengetahui efek biologi yang negatif akibat dari pencemaran udara. 

Logam berat yang berada di atmosfer dapat dimonitor dengan kandungan logam berat pada lichen dan daun pinus jarum. 

Adanya pencemaran udara yang bersumber dari buangan mesin diesel di lingkungan kerja, ditandai dengan teridentifikasinya Notri Pyrene. Pencemaran udara dalam lingkungan kerja pabrik gelas mengandung bahan yang bersifat genotoksik yang dapat dinilai dengan mutagenic assays, antara lain: tes Ames, konversi gen, dan poinmutasi. 

Pencemaran udara di jalan raya dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh polutan bencene dan hidrokarbon aromatik lainnya perlu dilakukan monitoring biologi. Telah dikembangkan metode biomonitoring yang lebih baik, sebagai contoh adalah mengevaluasi kadar Pb darah lebih baik daripada evaluasi kadar Pb ambien. 



Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal. 104-105).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar