Penghalang geografis
Penghalang geografis adalah
keadaan fisik lapangan dan faktor geografi lain yang menghalangi aliran gen
antarpopulasi. Penghalang geografi merupakan penghalang dalam bentuk kondisi
muka bumi, seperti gunung, padang pasir, dan laut. Penghalang jenis ini sangat
menetukan persebaran oraganisme di muka bumi. Penghalang geografi merupakan
hasil dari aktivitas alam berupa pegunungan atau pemisah permukaan bumi. Hasil
proses alami ini berupa benua yang dibatasi oleh lautan, gunung, gurun dan
faktor alam lainnnya. Adanya batas-batas tersebut menghalangi interaksi
antarorganisme. Pada mulanya kelompok organisme diperkirakan menghuni satu
tempat. Akibat sifat organisme yang aktif dan selalu berusaha mencari kondisi
lingkungan yang terbaik untuk proses hidupnya, kelompok organisme tersebut
menyebar ke berbagai yang memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Persebaran
organisme ini akan terhenti begitu berhadapan dengan penghalang geografis.
Selain itu, persebaran organisme juga akan terhenti akibat terbatasnya
kemampuan struktur ataupun fungsi organisme tersebut, seperti kemampuan
terbang, berenang, ataupun berlari. Ditempat baru, organisme melakukan adaptasi
dan modifikasi sehingga menjadi orgnisme yang berbeda dengan asalnya.
Berdasarkan penjelasan ini, terlihat bahwa penghalang geografi merupakan faktor
penting dalampersebaran organisme di muka bumi.
Penghalang reproduksi
Penghalang reproduksi merupakan
penghalang dalam bentuk tidak terjadinya interhibridasi (perkawinan) diantara
organisme yang dihuni satu daerah biogeografi dengan daerah biogeografi
lainnya. Tidak terjadinya interhibridasi ini akibat adanya penghalang geografi.
Dengan demikian, penghalang reproduksi ini menyebabkan munculnya penghalang
reproduksi yang mengakibatkan semakin berbedanya organisme tersebut dengan
organisme asalnya.
Penghalang Endemis
Penghalang endemis merupakan
penghalang dalam bentuk kekhasan organisme akibat menghuni daerah khas pula.
Kekhasan ini terjadi akibat adanya penghalang reproduksi yang mencagah
terjadinya interhibridasi dengan organisme lain di luar wilayah biogeografi
tersebut. Penghalang reproduksi sendiri merupakan akibat dari adanya penghalang
geografi. Dengan demikian, dapat ditarik hubungan bahwa penghalang geografi
menyebabkan penghalang reproduksi dan penghalang reproduksi menyebabkan
penghalang endemis. Penghalang endemis ini menyebabkan proses endemis organisme
yang mengakibatkan semakin khasnya organisme organisme tersebut dan semakin
berbeda jauh dengan organisme asalnya.
Penyusutan jumlah populasi
makhluk hidup disebabkan oleh faktor cuaca, iklim, ruang, dan waktu. Populasi
makhluk hidup sekarang semakin menyusut dan cenderung mempunyai sifat endemis.
Makhluk hidup endemis merupakan makhluk hidup yang terdapat di suatu tempat
dalam jumlah terbatas, sedangkan di tempat lain tidak ditemukan. Contohnya,
Bekantan di Kalimantan, jalak Bali, babirusa dan anoa di Sulawesi, bayar di
Kepulauan Kei, dan siamang di sumatra. Penyusutan jumlah populasi juga
disebabkan oleh jarangnya perkembangan biakan dan tingginya persaingan hidup
antarindividu. Kelompok makhluk hidup yang menyusun harus dilestarikan dan di
jaga. Makhluk hidup yang populasinya rendah disebut makhluk hidup langka.
Contoh kelompok makhluk hidup yang sudah sangat terdesak hingga populasinya
begitu rendah ialah komodo dan badak Jawa.
Penyusutan jumlah populasi juga
dapat terjadi karena ulah manusia. Manusia terkadang memanfaatkan suatu jenis
populasi berlebihan sehingga tidak seimbang dengan laju pemulihannya. Manusia
juga sering mengubah suatu habitat makhluk hidup menjadi perumahan atau lahan
produksi. Kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menjadi menyusutkan jumlah
populasi makhluk hidup. Jika penyusutan ini terus berlanjut, kemungkinan
kelompok makhluk hidup tersebut akan punah. Untuk menghindari kepunahan
makhluk-makhluk hidup tersebut. Perlu dilakukan beberapa usaha, antara lain
memberi perlindungan terhadap hewan ataupun tumbuhan yang populasinya rendah.
Sumber: Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2. Sugiyanto. Danang Endarto.
Sumber: Buku Mengkaji Ilmu Geografi 2. Sugiyanto. Danang Endarto.
0 komentar:
Posting Komentar