Semua jenis orgnisme pada akhirnya akan mati. Akan tetapi, sebelum mati, organisme tersebut berusaha untuk mempunyai keturunan sehingga kelangsungan hidup jenis organisme dapat dipertahankan. Jadi, organisme berkembang biak untuk mempertahankan jenisnya. Kemampuan berkembang biak pada setiap jenis organisme berbeda. Ada yang tinggi dan ada yang rendah. Orgnisme yang mempunyai banyak keturunan dalam waktu tidak lama. Sebaliknya, organiseme yang mempunyai tingkat perkembangbiakan rendah mempunyai jumlah keturunan sedikit dan memerulukan waktu lama untuk berkembang biak.
Beberapa jenis
organisme yang hidup di bumi ini jumlah popusinya berbeda-beda . ada yang
jumlah populasinya maikn menurun, bahkan ada cenderung akan punah. Hal ini disebabkan
tingkat perkembangkbiakan rendah. Selain itu juga, juga disebabkan adanya
kerusakan habitat atau perburuan oleh manusia. Untuk mempertahankan jenisnya,
organisme selalu berusaha memperbanyak diri dengan berkembang biak.
Para ahli biologi
membagi perkembang biak menjadi dua golongan besar sebagai berikut.
- Perkembangbiakan generatif, disebut juga perkembangbiakan secara kawin (perkembangbiakan seksuak).
- Perkembangbiakan vegetatif, disebut juga perkembangbiakan secara tak kawin (perkembangbiakan aseksual).
Perkebangbiakan generatif
Perkembangan
orgnisme secara genaratif atau kawin adalah terbentuknya individu baru yang
didahului denga bersatunya atau meleburnya dua
sel kelamin (gamet), yaitu sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina. Peristiwa ini disebut dengan proses pembuahan.
Berdasarkan bentuk
dan ukurannya, sel kelamin (gamet) dibedakan menjadi dua:
- Isogami, apabila sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, misalnya pada ganggang Ulotrix dan Chlamydomonas.
- Anisogami atau Heterogami, apabila bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina berbeda. Umunya sel kelamin betina lebih besar darpada sel kelamin jantan. Peristiwa anisogami ditentukan pada Plasmodium, Oedogonium, semua vertebrata dan manusia, serta tumbuhan biji.
Hasil peleburan
kelamin disebut zigot, zigot memiliki
dua sifat dari kedua induknya. Ketika zigot berkembang menjadi organisme baru,
ia akan membawa sifat dari tiap-tiap induk sebagai sifatnya. Dengan demikian,
organisme baru tidak sama persis dengan kedua induknya, melainkan memiliki
beebrapa sifat gabungan dari kedua induknya tersebut. Hal ini memungkinkan
adanya variasi organisme.
Organisme tingak
tinggi, seperti tumbuhan biji yang berkembang biak biji, merupakan contoh
perkembangbiakan secara generatif. Disebut secara generatif karena hasil
peleburan sel kelamin jantan dan betina. Hewan ada yang melahirkan anak dan ada
yang bertelur. Kedua cara ini merupakan perkembangbiakan secara generatif.
Perkembangbiakan
secara generatif yang tidak jela alat kelaminnya disebut konjugansi. Untuk membedakannya, individu yang mempunyai plasma
atau intinya disebut jenis plus (+),
sedangkan penerimaannya disebut jenis minus
(-). Contoh organisme yang melakukan konjungsi adalah ganggang Spirogyra dan hewan bersel satu Paramecium. Selain berkembangbiak
secara generatif dengan konjugansi, Paramecium
juga dapat berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri.
Perkembangbiakan diri secara membelah diri Paramecium
lebih sering dibandingkan konjungsi.
Perkembangbikan Vegetatif
Perkembangbiakan
vegetatif atau tak kawin adalah
terjadinya organisme baru tanpa didahului oleh peleburan sel kelamin jantan
dengan sel kelamin betina. Dengan kata lain, satu atau beberapa organisme baru
berasal dari satu organisme. Organisme hasil perkembangbiakan secara vegetatif
memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Perkembangbiakan vegetatif
terjadi dengan cara membelah diri, tunas,
atau spora.
a.
Membelah diri
Organisme
bersel satu pada umumnya berkembangbiak dengan cata membelah diri. Contohnya
organisme tersebut adalah Amoeba,
ganggang biru, bakteri, dan Paramecium.
Bila sudah dewasa, tubuh organisme tersebut akan terbelah menjadi dua dan
masing-masing akan tumbuh menjadi individu beru.
b.
Tunas
Pisang
yang berkembangbiak dengan anakan yang tumbuh tidak jauh dari induknya. Anakan
pisang ini merupakan anakan pisang. Bonggol pisang yang terdapat di dalam tanah
sebanarnya batang mempunyai bakal-bakal tunas. Anakan pisang berasal dari bekas
tunas pada bonggol (batang) pisang.
Perkembangbiakan
dengan tunas tidak hanya terjadi pada tumbuhan, tetapi juga pada hewan.
Contohnya hewan yang berkembang biak dengan tunas ialah Hyrda.hewan ini hidup di dalam air dan berukuran 4-7 cm. Kita dapat
melihatnya lebih jelas dengan menggunakan alat pembesar.
- Tunas pada Hydra berasal dari dinding tubuh induknya yang menonjol lakin panjang. Tunas mendapatkan makanan dari induknya.
- Tunas tumbuh dan berkembang membentuk tentakel dan mulut. tunas mengambil makanan sendiri.
- Selanjutnya tunas yang sudah bertentakel melepaskan diri dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru.
c.
Spora
Organisme
yang berkembangbiak dengan spora contohnya cendawan, tumbuhan paku, dan kapang Rhizopus. Pada tumbuhan paku, spora
berasal dari sel yang berubah fungsinya menjadi alat perkebangbiakan. Inti sel
tersebut berubah menjadi beberapa inti yang masing-masing menjadi spora. Spora
hanya terdapat disebelah bawah daun yang subur (daun fertil). Daun yang tidak menghasilkan spora disebut daun steril (mandul). Spora yang jatuh tempat
berair atau lembab akan tumbuh menjaga protalium
yang selanjutnya menjadi tumbuhan paku.
Perkembangabiaka generatif dan vegetatif
Perkembangbiakan
dengan cara generatif dan vegetatif amat jarang terjadi sekaligus pada spesies
hewan. Pada beberapa spesies tumbuhan, kedua cara tersebut dapat terjadi.
Contoh hewan yang dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara generatif dan
vegetatif adalah Hydra. Dalam keadaan
normal, Hydra melakukan
perkembangbiakan secara vegetatif dengan membentuk tunas. Akan tetepi, dalam
keadaan tertentu, misalnya kekurangan makanan, Hydra membentuk kelenjar kelamin batina (ovarium) dan kelenjar
jantan (testis). Ovarium menghasilkan sel telur, sedangkan testis menghasilkan
sperma. Jika sel telur dibuahi oleh sperma. Jiak sel telur dibuahi oleh sperma,
zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi organisme baru.
Tumbuhan biji pada
umumnya dapat berkembangbiak atau dikembangbiakkan dengan cara generatif dan
vegetatif. Bila tumbuhan baru berasal dari biji, tumbuhan tersebut merupakan
hasil perkembangbiakan generatf. Jika tumbuhan baru berasal dari bagian tubuh
induknya, seperti hasil cangkokan, maka perkembangbiakan vegetatif. Selain dari
batang, beberapa jenis tumbuhan dapat menbentuk individu baru dari akar atau
daun. Organisme hasil perkembangbiakan generatif berbeda dengan organisme hasil
perkembangbiakan vegetatif.
Perkembangbiakan
generatif melibatkan dua organisme induknya, yaitu jantan dan betina. Tiap-tiap
induk akan mewariskan sifat-sifatnya sehingga memungkinkan adanya percampuran
sedua sifat pada organisme keturunannya. Dengan demikian, organisme hasil
perkembangbiakan generatif mempunyai sifat tidak sama persis dengan induknya.
Jadi, perkembangbiakan generatif menyebabkan munculnya variasi sifat dalam
populasi suatu organisme.
Pada
perkembangbiakan vegetatif, organisme baruberasal dari satu induk sehingga
organisme keturunannya memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Dengan
demikian, tidak terjadi variasi sifat pada organisme keturunannya.
Sumber: Biologi. Sumarwan. Sumartini, Kusmayadi.
Sumber: Biologi. Sumarwan. Sumartini, Kusmayadi.
0 komentar:
Posting Komentar