Jumat, 16 Maret 2012

GLOBALISASI DI BIDANG POLITIK

Ketika mendengar ucapan “politik global”, yang ada di benak kita adalah percanturan perebutan kekuasaan, hegemoni, dan pengaruh global antara kekuatan-kekuatan besar di dunia. Percaturan tersebut kadang berupa proses politik yang melibatkan banyak negara, lembaga internasional, dan kepentingan kelompok tertentu. Pencaturan antara kekuatan militer yang menyimpan banyak kepentingan di belakangnya, seperti kita saksikan banyak kepentingan di belakangnya, seperti kita saksikan dalam pertempuran-pertenpuran di Afghanistan dan Irak. Sebuah negara, dunia global telah mempunyai dinamika politiknya sendiri.
 
Pengaruh globalisasi politik menimbulkan begitu banyak kepentingan yang tidak lagi bisa dipenuhi kecuali melalui peran kekuatan global atau melibatkan unsur suprastate. Terkadang justru kepentingan sebuah negara sendiri tidak akan bisa terpenuhi kecuali dengan mengkondisikan kekuatan eksternal sebagai support kepentingan domestik. Maka, globalisasi politik tidak lain adalah pergulatan global dalam mewujudkan kepentingan para pelaku yang menjalankannya.
Para pelaku globalisasi di bidang politik adalah sebagai berikut:
  1. Negara-Negara besar dan negara-negara kecil, negara-negara maju dan negara-negara berkembang, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara ekonomi, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara ekonomi, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara militer, negara-negara yang berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain.
  2. Organisasi-Organisasi antarpemerintah, seperti ASEAN, SARC, NATO, European Community, dan sebagainya.
  3. Perusahaan internasional yang dikenal dengan nama Multinational Corporations (MNC). Perusahaan-perusahaan ini dengan nama Multinational Corporations deteritorialis meluaskan jaringannya ke segala penjuru dunia.
  4. Perusahaan internasional, Working Men's Association, dan Internasional Women's League For Peace and Freedom. Sedangkan yang bersifat Konvensional, seperti Vatikan, Dewan Gereja-Gereja Sedunia, Rbiyatul Islamiyah, WorldConference on Religion and Peace, Worl Federation of United Nations Associations, Transparency Internasional, Worldwatch, Human Right Watch, dan Refugee International.



    Sumber: Buku  Pendidikan Kewarganegaraan. Budiyanto. Penerbit erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar