Jumat, 20 April 2012

INDIKATOR KUALITAS MANUSIA DAN PENDUDUK


Dalam mempelajari masalah kependudukan, kita sering mendengar istilah demografi, misalnya jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, dan struktur penduduk. Secara umum, penduduk sebagian sumber daya mempunyai dua aspek, yaitu aspek kualitas penduduk dan kualitas manusia.

KUALITAS PENDUDUK DAN MANUSIA
Titik tolak kualitas penduduk dapat dilihat dari keadaannya yang bersifat fisik dan nonfisik. Kualitas fisik seseorang dapat dilihat dari ukuran/bobot fisiknya. Misalnya tinggi badan, berat badan, tenaga fisik, dan daya tahan fisik terhadap serangan penyakit. Kualitas nonfisik dapat dilihat dari kecerdasannya (intelektual/akal), keadaan emosinya (kecerdasan emosi), dan kecerdasan spiritual. Output dari kedua kualitas tersebut dapat dilihat dari kreativitas, produktivitas, disiplin, sifat kemandirian, serta kesetiawanan sosial.

Kualitas fisik, nonfisik, dan output memerlukan masukan yang penting berupa gizi, pendidikan, dan lingkungan.

Kualitas manusia sifatnya perorangan, yakni berkaitan dengan sifat-sifat langsung yang melekat pada diri seseorang. Kualitas penduduk merupakan sifat umum kelompok manusia. Dalam hal ini, ukurannya bersifat nilai rata-rata, yakni jumlah keadaan/kejadian tertentu per sejumlah penduduk tertentu. Kualitas penduduk dapat dilihat dari sifat fisiknya, misalnya angka kematian kasar, angka kematian bayi, angka kesakita ataupun umum harapan hidup. Sifat nonfisiknnya dapat dilihat dari produktivitas penduduk, disiplin sosial, kemandirian, solidaritas sosial, dan etika lingkungan.

Kualitas manusia dan penduduk
kualitas masukan
·Gizi
·Pendidikan.
·Lingkungan.
·Fisik.
·Biologis.
·Sosial Ekonomi.

Kualitas manusia
·Fisik
·Ukuran/bobot.
·Tenaga.
·Daya Tahan Fisik.
·Nonfisik.
·Kecerdasan.
·Emosional.
·Budi.
·Iman.

Kualitas penduduk
·Fisik.
·Angka kematian kasar.
·Angka kematian bayi.
·Angkat kesakitan.
·Harapan hidup.
·Nonfisik.
·Produktivitas penduduk.
·Disiplin sosial.
·Kemandirian.
·Solidaritas sosial.
·Etika lingkungan

Output
·Kreativitas.
·Produktivitas.
·Disiplin/Etika Kerja.

Kualitas masukan mempengaruhi kualitas manusia, kualitas manusia mempengaruhi kualitas penduduk, dan sebaliknya kualitas penduduk mempengaruhi kualitas manusia. Kualitas manusia menghasilkan output yang bisa membuat kualitas lebih baik.

INDIKATOR KUALITAS FISIK
Indikator kualitas fisik dapat dibagi dalam tiga kelompok, yakni ukuran beban fisik, masukan untuk bobot fisik, dan daya tahan fisik.Ukuran fisik seseorang biasanya dinilai dari berat dan tinggi badan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bobot fisik adalah genetik dan gizi. Dahulu faktor genetik dianggap dominan. Akan tetapi, kecenderungan bertambah tinggi badan rata-rata orang Jepang ( yang dikenal bertumbuh pendek, setidak-tidaknya dibandingkan dengan orang Barat) menunjukkan bahwa perbaikan keadaan sosial ekonomi dapat memengaruhi perkembangan ukuran fisik.

Berapakah bobot fisik orang Indonesia? Tabel dibawah ini menunjukkan berat badan rata-rata orang Indonesia yang sehat menurut umum tertentu.
Tabel  2.1 Berat Badan Orang Indonesia Sehat
UMUR (TAHUN)
BERAT BADAN (Kg)
0-1
8
1-3
12
4-6
18
7-9
27
Laki-laki

10-12
35
13-15
42
16-19
50
20-39
55
40-59
55
60
55
Perempuan

10-12
35
13-15
42

Perkiraan berat badan ideal berdasarkan umur dan tinggi badan sangat peting. Pada penyakit-penyakit tertentu, tinggi badan dan berat badan sangat besar pengaruhnya terhadap umur yang bersangkutan.

Indikator lain untuk bobot manusia adalah berat badan lahir. Secara medis, barat badan lahir normal adalah 2.500 gram lebih.

Berat badan tubuh lahir ditentukan oleh proses atau keadaan yang berlangsung selama bayi tersebut berada dalam kadungan ibunya.

Pertumbuhan bobot fisik juga merupakan indikator yang dapat diukur. Berapa penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan anak-anak Indonesia masih di bawah pertumbuhan negara-negara maju. Misalnya, dalam tahun pertama, panjang bayi Indonesia rata-rata bertambah 23 cm (di negara maju 25 cm). Selama masa prasekolah, pertambahan berat badan rata-rata adalah 1,5-2 kg pertahun (di negara maju mencapai 2-3 kg).

Masukan bagi Kualitas Fisik
Untuk memperoleh bobot fisik yang ideal atau mencukupi, diperlukan masukan (input) tertentu. Gizi adalah masukan terpenting selain air bersih dan lingkungan hidup yang sehat. Dalam hal ini, gizi bukan hanya merupakan masukan vital bagi bobot fisik, tetapi juga bagi kualitas nonfisik.

Gizi yang cukup (kualitas dan kuantitas) diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental. Telah terbukti kurang motivasu, bereaksi lamban, dan apatis sehingga prestasinya dalam belajarpun kurang. Seorang anak yang menderita kurang gizi tidak dapat bereaksi maksimal terhadap lingkungan anak tersebut. Akibatnya, anak tersebut akan terisolasi dan kehilangan kesempatan berkembang pada masa pertumbuhannya.

Seseorang yang menderita kekurangan gizi dapat dilihat dari hilangnya gairah atau minat untuk menelaah atau menyelidiki keadaan lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, kemampuan kognitifnya tidak berkembang baik.

Kebutuhan utama untuk perkembangan intelektual yang normal adalah kemampuan mengolah informasi yang diterima serta menggunakan informasi tersebut pada berbagai macam situasi. Menurut penelitian, kekurangan gizi menyebabkan terganggunya kemampuan mencerna informasi-informasi yang diterima.

Ukuran-ukuran yang menunjukkan keadaan gizi seseorang, antara lain kalori (energi), protein, vitamin, dan mineral.

Ketahanan Fisik
Daya tahan fisik sangat ditentukan oleh masukan kualitas fisik serta bobot fisik. Akan tetapi, daya tahan tersebut juga ditentukan oleh upaya-upaya khusus, seperti olahraga teratur dan imunisasi yang membangun kekuatan fisik manusia dalam menghadapi tuntutan atau tantangan lingkungannya. Secara langsung, daya tahan fisik dapat dilihat dari angkat kesakitan dan angka kematian.


Sumber: Mengkaji Ilmu Geografi 2. Sugiyanto. Danang Endarto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar