Senin, 07 Mei 2012

MEMBANTU MURID MENSTRANSFER INFORMASI



  1. Pikiran apa yang dibutuhkan murid agar sukses dalam kehidupan. Kita tidak ingin murid lulus sekolah dengan membawa banyak pengetahuan tetapi tidak tahu cara mengaplikasikannya ke dunia nyata. Salah satu strategi untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan murid adalah dengan menggunakan strategi pemecahan problem “working-backward” yang kita diskusikan. Misalnya, apa yang haru bisa dilakukan lulusan sekolah agar dapat diterima bekerja? Dalam sebuah survey nasional terhadap para majikan/ pengusaha, mereka menyatakan bahwa ada tiga keahlian yang sangat mereka inginkan dari karyawan mereka: (1) keahlian komunikasi lisan; (2) keahlian interpersonal; dan (3) keahlian termwork (Collins, 1996). Jadi, murid harus punya semua jenis keahlian yang berhubungan dengan komunikasi. Majikan juga ingin murid anda di masa depan dan membantu mereka meningkatkan kemampuan ini, anda akan bisa membimbing mereka melakukan transfer positif. Diperlukan juga kemampuan komunikasi “Mengelola Kelas” dan keahlian teamwork “Pendekatan Konstruktivis Sosial”.
  2. Berikan murid banyak kesempatan untuk memperlajari dunia nyata. Sering kali pembelajaran di kelas bersifat artifisial,  tidak banyak mempertahankan transfer ke luar kelas atau di luar buku pegangan. Ini tidak akan terjadi pada murid anda apabila anda member mereka tantangan pemecahan problem dan pemikiran dunia riil sebanyak mungkin. Secara umum, semakin mirip dua situasi, semakin mudah bagi murid untuk mentransfer informasi yang telah mereka pelajari dari satu situasi ke situasi lainnya. Anda bisa menghadirkan dunia riil ke kelas anda dengan mengundang orang dari berbagai profesi untuk bicara di depan murid anda. Atau anda bisa mengajak murid anda ke dunia riil dengan melakukan kunjungan ke museum, tempat bisnis, universitas dan sebagainya. Kesempatan belajar seperti itu akan meningkatkan kemampuan transfer.
  3. Sajikan konsep dengan aplikasinya. Jika anda hanya menuangkan informasi ke pikiran murid saja, kecil kemungkinan akan terjadi transfer. Saat anda menyajikan konsep, definisikan juga konsep itu (atau suruh murid untuk ikut mendefinisikannya), dan kemudian mintalah kepada murid untuk membuat contohnya. Tantang mereka untuk mengaplikasikan konsep ke kehidupan pribadi atau konteks lain.
  4. Ajari anak makna dan mendapatkan pemahaman mendalam. Mengajar agar anak memahami dan mendapatkan makna akan membantu peningkatan kemampuan transfer ketimbang hanya menyajikan fakta belaka. Dan pemahaman murid akan meningkat jika mereka aktif mengkonstruksi makna dan berusaha memahami materi.
  5. Ajarkan strategi generalisasi. Transfer bukan hanya butuh keahlian dan pengatahuan, tetapi juga strategi (Schunk, 2000). Sering kali murid belajar belajar strategi tetapi tidak memahami bagaimana mengaplikasikan ke konsteks lain. Mungkin mereka belum memahami bahwa  strategi itu tepat untuk situasi yang lain, atau mungkin mereka belum tahu cara memodifikasinya untuk konteks lain, atau mungkin belum diberi kesempatan untuk mengaplikasikannya (Pressley, Borkowski, & Schneider, 1989).


Sumber: Psikologi Pendidikan , edisi kedua. John W. Santrock, Universty of Texas-Dallas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar