Kumpulan Materi - Manajemen kinerja adalah proses menyeluruh untuk mengamati kinerja seorang karyawan dalam hubungannya dengan persyaratan jabatan selama jangka waktu tertentu (yakni, karyawan, menetapkan tujuan, memberikan bimbingan langsung tentang bagaimana melakukan pekerjaan, menyimpan dan mengakses informasi tentang kinerja) dan kemudian membuat penilaian tentang kinerja itu. Informasi yang diperoleh dari proses ini disampaikan kembali kepada karyawan melalui wawancara penilaian. Tujuannya adalah untuk (a) menentukan relecansi kinerja individu dan kelompok dengan tujuan – tujuan organisasi, (b) meningkatkan efektivitas unit kerja, dan (c) meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut Amstrong, manajemen kinerja adalah sebuah proses sistematis untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan mengembangkan kinerja individu dan tim. Proses ini adalah wahana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, dengan memahami dan mengelola kinerja dalam sebuah kerangka kerja yang disepakati, yang memuat tujuan – tujuan standar – standar, dan persyaratan kompetensi yang terencana.
Dalam pandangan Amstrong, tujuan umum manajemen kinerja adalah mengembangkan kapasitas manusia agar dapat memenuhi dan melampaui harapan dan mewujudkan potensi mereka sepenuhnya, sehingga bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan organisasi. Manajemen kinerja memberikan basis bagi pengembangan diri, tetapi yang penting adalah, proses ini juga terkait dengan upaya untuk memastikan tersedianya dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan para karyawan untuk membangun dan meningkatkan kapasitas mereka.
Sebuah survey elektronik yang dilakukan pada 2005 menunjukkan padangan responden tentang tujuan manajemen kinerja berikut ini.
- Menghubungkan tujuan individu dan tujuan organisasi - 64 persen.
- Meningkatkan kinerja organisasi – 63 persen.
- Meningkatkan kinerja individu – 46 persen.
- Memberikan basis bagi pengembangan pribadi – 37 persen.
- Membangun budaya kinerja – 32 persen.
- Memberikan masukan bagi pengambilan keputusan tentang imbalan/gaji yang terkait dengan konstribusi/kinerja – 211 persen.
Menurut Ruky, manajemen kinerja berkaitan dengan “usaha, kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi (perusahaan) untuk merencanakan, mengerahkan dan mengendalikan prestasi karyawan.” Menurut Mohman dan Alebers – Momon, manajemen kinerja adalah pengelolaan seluruh, unsure dari proses organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Manajemen kinerja atau performance management juga diartikan sebagai sebuah proses yang secara signifikan mempengaruhi keberhasilan organisasi dengan cara menciptakan kerja sama manajer dan karyawan untuk menetapkan harapan atau tujuan, memeriksa hasil – hasil kerja, dan member imbalan atas kinerja.
Manfaat manajemen kinerja adalah:
- Memberikan kejelasan tentang kinerja seperti apa yang diharapkan dari karyawan (performance expectations);
- Memfasilitasi tercapainya kinerja yang diharapkan;
- Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara manajer dan karyawan.
Sumber: Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Marwansyah (Hal 229 – 230)
0 komentar:
Posting Komentar