Kumpulan Materi - Definisi persepsi sosial, antara lain dikemukakan ole Soepriyanto T. Floy D. Rich, Michael Aryle, Newcomb, Tuner, dan Converse.
1) Soepriyanto T
Persepsi sosial adalah respons pribadi terhadap rangsangan dalam konteks sosial. Contoh: seorang mahasiswa yang akan mengikuti kelompok belajar, mahasiswa yang bersangkutan telah membatin bahwa sesampainya di kelompok belajar ia akan melaporkan tugas yang dibebankan kepadanya, menanyakan kekurangannya, dan akhirnya menanyakan apa yang dikerjakan seterusnya.
2) Floyd D. Ruch
Sdperti dikutip W.A. Gerungan, social perception adalah kecakapan untuk cepat melihat dan memahami akan perasaan, sikap, dan kebutuhan anggota lainnya sekelompok.
Contoh: Mahasiswa lain juga datang ke kelompok belajar dan ia berfikir apakah teman-teman lain juga telah menyelesaikan tugas lain seperti dirinya yang siap menyelesaikan tugas yang dibebankan kelompok.
3) Michael Argyle
Social perception is needed by an intractor, how is obtained, and the fact that the judge is simultaneously being perceived by the other person.
Artinya, persepsi sosial digunakan oleh siapa yang melaksanakan interaksi, bagaimana interaksi dipandang, dan kenyataannya bahwa keputusan adalah simultan oleh pandangannya terhadap orang lain.
Contoh: Mahasiswa yang lain lagi, juga datang ke kelompok belajar mempunyai pikiran lebih kompleks lagi, seperti ia cepat-cepat melaporkan tugasnya, mendengarkan pendapat teman-teman tugas yang dikerjakan, memperhatikan pendapatnya tentang tugas-tugasnya, mencatat yang dipandang kurang, menanyakan tugas-tugas diskusi kelompok, dan sebagainya.
4) Newcomb, Turner, dan Converse
Persepsi sosial adalah proses yang tampil antara penyajian informasi tentang seseorang dan kesadaran tentang orang itu.
Contoh: Apa yang dipikirkan seorang mahasiswa saat ini akan masuk ke kelompok belajarnya. Itulah contoh konkret dari persepsi sosial, seperti ia datang agak terlambat, ia belum sempat menyelesaikan tugasnya karena selama ini agak sakit. Semua ini agar teman-teman kelompok belajar yang lain memahami keadaannya.
Sumber: Santoso S. (2004). Dinamika kelompok (Rev. ed.). Jakarta: PT Bumi Aksara. (Hal. 55-56)
0 komentar:
Posting Komentar