Kumpulan Materi - Para ahli demografi mengamatai bahwa dalam dua abad terakhir di negara industry maju telah terjadi kesalingterkaitan tertentu antara industrialisasi dan tingkat kelahiran serta kematian. Atas dasar itu mereka membuat teori yang dikenal dengan teori transisi demografi (demographic transition theory). Teori ini sebenarnya merupakan pula bantahan terhadap teori Malthus, karena memperlihatkan bahwa tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah dimungkinkan, dan bahwa keadaan di mana jumlah penduduk tidak berkembang (zero population growth) merupakan suatu yang yang dimungkinkan.
Teori transisi demografi berusaha menjelaskan proses perubahan demografi penduduk dengan angkat kelahiran dan angkat kematian tinggi ke angkat kelahiran dan angkat kematian rendah. Menurut teori ini suatu masyarakat yang mengalami proses industrialisasi akan melewati tiga tahap. Pada tahap pertama, yaitu praindustri, tingkat kelahiran dan tingkat kematian tinggi dan stabil. Pada tahap kedua, tahap transisi, tingkat yang dicapai di bidang kesehatan sehingga jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Pada tahap ketiga tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah dan stabil.
Kritik yang dilancarkan terhadap teori ini ialah bahwa pengalaman banyak negara indstri maju tidak mengikuti pola ini. Selain itu pengalaman Negara-negara yang kita sedang berkembangpun banyak yang tidak sesuai dengan teori ini.
Sumber: SSunarto K. (2004) Pengantar sosiologi. (Rev. ed.). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (Hal 168-169)
0 komentar:
Posting Komentar