Kumpulan Materi - Tunanetra merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. Pada dasarnya, tunanetra dibagi menjadi dua kelompok, yaitu buta total dan kurang penglihatan (low vision).
Buta total bila tidak dapat melihat dua jari di mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat digunakan untuk orientasi mobilitas. Mereka tidak bisa menggunakan huruf lain selain hurus braille.
Sedangkan, yang disebut low vison adalah mereka yang bila melihat sesuatu, mata harus didekatkan, atau mata harus dijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau mereka yang memiliki pemandangan kabur ketika melihat objek. Untuk mengatasi permasalahan penglihatannya, para penderita low vision ini menggunakan kacamata atau kontak lensa.
Ada beberapa klasifikasi lain pada anak tunanetra. Salah satunya berdasarkan kelainan-kelainan yang terjadi pada mata, yaitu:
- Myopia: penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus, adan jatuh di belakang retina. Penglihatan akan menjadi jelas jika objek didekatkan. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita myopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa negatif;
- Hyperopia: penglihatan jarah jauh, bayangan tidak terfokus, dan jatuh di depan retina. Penglihatan akan menjadi jelas jika objek dijauhkan. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita hyperopia digunakan kacamata koreksi dengan lensa positif; dan
- Astigmatisme: penyimpanan atau penglihatan kabur yang disebabkan ketidakberesan pada kamera mata atau pada permukaan lain pada bola mata sehingga bayangan benda, baik pada jarakdekat maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada retina. Untuk membantu proses penglihatan, pada penderita astigmatisme digunakan kacamata koreksi dengan lensa silindris.
Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal. 36-37).
0 komentar:
Posting Komentar