Kumpulan Materi - Faktor penyebab tunanetra antara lain:
a. Pre-natal (dalam kandungan)
faktor penyebab tunanetra pada masa pre-natal sangat erat kaitannya dengan adanya riwayat dari orangtuanya atau adanya kelainan pada masa kehamilan.
· Keturunan
Pernikahan dengan sesama tunanetra dapat menghasilkan anak dengan kekurangan yang sama, yaitu tunanetra. Selain dari pernikahan tunanetra, juga akan mendapatkan anak tunanetra. Ketunanetraan akiat faktor keturunan antara lain Retinitis Pigmentosa, yaitu penyakit pada retina yang umumnya merupakan keturunan. Selain itu, katarak juga disebabkan oleh faktor keturunan.
· Pertumbuhan anak di dalam kandungan
Ketunanetraan anak yang disebabkan pertumbuhan anak dalam kandungan biasa disebabkan oleh:
- Ganggan pada saat ibu masih hamil;
- Adanya penyakit menahun, seperti TBC sehingga merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan;
- Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena rubella atau cacar air dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga, jantung, dan sistem susunan saraf pusat pada janin yang sedang berkembang;
- Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasmosis, trachoma, dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indra penglihatan atau pada bola mata; dan
- Kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan gangguan pada mata sehingga kehilangan fungsi penglihatan.
b. Post-natal
Post-natal merupakan masa setelah bayi dilahirkan. Tunanetra bisa saja terjadi pada masa ini.
- Kerusakan pada mata atau saraf mata pada waktu persalinan, akibat benturan alat-alat atau benda keras;
- Pada waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe sehingga baksil gonorrhoe menular pada bayi, yang pada akhirnya setelah bayi lahir mengalami sakit dan berakibat hilangnya daya penglihatan.
- Mengalami penyakit mata yang menyebabkan ketunanetraan, misalnya:
- Xeropthalmia, yakni penyakit mata karena kekurangan vitamin A;
- Trachoma, yaitu penyakit mata karena virus chilirnidezoon trachomanis;
- Catarac, penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga lensa mata menjadi keru, akibatnya terlihat dari luar mata menjadi putih;
- Diabetik Retinopathy, yaitu gangguan pada retina yang disebabkan oleh penyakit diabetes melitus. Retina penuh dengan pembulu-pembulu darah dan dapat dipengaruhi oleh kerusakan sistem sirkulasi hingga merusak penglihatan;
- Macular Degeneration, yaitu kondisi umum yang agar baik, ketika daerah tengah retina secara berangsur memburuk. Anak dengan retina degenerasi masih memiliki kemampuan untuk melihat secara jelas objek-objek di bagian tengah bidang penglihatan;
- Retinopathy of prematurity, biasanya anak yang mengalami ini karena lahirnya terlalu prematur. Pada saat lahir, bayi maih memiliki potensi penglihatan yang normal. Bayi yang dilahirkan prematur biasanya ditempatkan pada inkubator yang berisi oksigen dengan kadar tinggi sehingga pada saat bayi dikeluargakan dari inkubator terjadi perubahan kadar oksigen yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah menjadi tidak normal dan meninggalkan semacam bekas luka pada jaringan mata. Peristiwa ini sering menimbulkan kerusakan pada selaput jala (retina) dan tunanetra total.
- Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya kecelakaan, seperti masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan, dan lain-lain.
Sumber: Smart A. (2010). Anak cacat bukan kiamat: metode pembelajaran & terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Katahati. (Hal. 41- 44)
0 komentar:
Posting Komentar