Sejarah.
Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika
diumumkan undang-undang tentang pengembangan konsep kesehatan mental
komunitas untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963 Kennedy
Bill mengemukakan sistem komprehensif dalam layanan kesehatan mental,
melakukan deteksi dini dar gangguan kesehatan mental yang dapat menurunkan
jumlah penderita yang dimasukkan ke RSJ. Tahun 1965 dianggap sebagai kelahiran
Psikologi Komunitas pada saat itu diadakan konferensi di Massachusetts dimana
para psikolog membahas masa depan dan peran kesehatan mental, dan tak lama
berselang terbentuk Community Psychology dalam American Psychological
Association (APA)
Arti dan Fungsi
Di Indonesia Psikologi Komunitas dibahas sebagai “Kesehatan Masyarakat”
dalam disiplin ilmu kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Psikologi
Komunitas juga merupakan subbagian dalam Psikologi Sosial, Sosiologi dan
ilmu-ilmu sosial lainnya.
Tapi dalam hal ini Psikologi
Komunitas akan diuraikan sebagai suatu kegiatan yang berkaitan dengan memberi
bantuan kepada orang lain dalam hal gangguan emosional, penysuaian diri dan
masalah-masalah psikologis lainnya.
Dalam pendekatan psikologi
klinis, treatment diberikan kepada seseorang atau kelompok yang mengalami
gangguan atau yang memiliki masalah dan klien menerima treatment tersebut.
Kenyataannya seringkali sulit untuk memastikan siapa yang memerlukan terapi
atau bantuan psikologis. Dilihat dari pandanan sosiokultual, lingkungan sosio
kltural dan interaksinya dengan subjek atau sekelompok subjeklah penyebab
munculnya gangguan jiwa, hal ini dikarenakan tuntutan sosial kepada subjek
untuk mengikuti kondisi yang berlaku misalnya norma sosial, dan lainnya.
Banyak perubahan-perubahan dalam
tatanan masyarakat sekarang ini yang menyebabkan banyaknya muncul gejala-gejala
sosial seperti kemiskinan, kekumuhan, polusi udara, pengungsian penduduk bahkan
bencana alam sangat memungkinkan munculnya ancaman gangguan-gangguan psikologis
terutama dalam hal gangguan emosional. Kondisi ini membutuhkan suatu pendekatan
yang tidak menggunakan cara tradisional dari psikologi klinis, tetapi
membutuhkan sutau pendekatan menyeluruh yakni pendekatan komunitas.
Psikologi komunitas pada dasarnya
terkait dengan hubungan antar sistem sosial, kesejahteraan dan kesehatan
individu dalam kaitan dengan masyarakat. Psikologi komunitas didefinisikan
sebagai sutau pendekatan kepada kesehatan mental yang menekankan pada peran
daya lingkunan dalam menciptakan masalah atau mengurangi masalah. Psikologi
komunitas berfokus pada arah permasalahan kesehatan mental dan sosial
yang dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan seting
mencakup masyarakat dan komunitas pribadi.
Sistem Kerja
Seorang ahli yang bernama Rapaport
mengemukakan bahwa pespektif dari psikologi komunitas memberikan perhatian pada
tiga hal utama yakni :
- Pengembangan
sumber daya individu.
- Aktivitas
politik.
- Ilmu
Pengetahuan.
Ada beberapa konsep yang sangat
melekat pada pendekatan psikologi komuntas, yakni pada :
v Pencegahan. Pencegahan dari gangguan psikologis bertujuan untuk
menghemat biaya perawatan penderita. Terdiri dari tiga yakni pencegahan primer, sekunder
dan tertier.
v Pemberdayaan
manusia. Pemberdayaan manusia dalam
masyarakat bertujuan untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah munculnya
gangguan-gangguan psikologis.
Beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam psikologi komunitas :
v Pertama.
Psikologi Komunitas menekankan kepada dua aspek
secara serentak yakni kondisi masyarakat sebagai dasar teori dan riset pada
proses lingkungan sosial.
v Kedua.
Memusatkan, tidak hanya bertitik tolak pada kondisi
psikologis individu, akan tetapi atas berbagai tingkatan analisa
yang bergerak dari individu kemudian mengkelompokkannya ke dalam
organisasi dan akhirnya kepada struktur yang terbesar yakni kelompok masyarakt
secara utuh dimana individu berada.
v Ketiga. Psikologi Komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas
berupa seting dan substansi dari suatu area/daerah komunitas.
Dari ketiga
dasar tersebut di atas psikologi komunitas dalam menganalisis permasalahan
individu memiliki keunikan tersendiri dimulai dari kondisi individu itu sendiri
kemudian mengarah kepada suatu pergerakan sosial masyarakat atau sebaliknya
atau juga dimulai secara bersama-sama.
Pada
dasarnya Psikologi komunitas orientasi kerjanya hampir sama dengan psikologi
klinis dan kesehatan mental masyarakat dengan tujuan untuk mengenalkan
kesejahteraan manusia. Tetapi psikologi komunitas
tidak hanya puas denan kencenderungan klinis yang hanya menempatkan
permasalahan kesehatan mental yang berfokus di dalam diri individu. Psikologi
komunitas lebih melihat ancaman terhadap kesehatan mental dari lingkungan
sosial atau konflik/ ketidakcocokan antara individu dengan lingkungannya.
Penekanan secara spesifik lebih kepada dukungan sosial bukan kepada
perubahan individu. Psikologi komunitas lebih memusatkan perhatian pada
kesehatan bukan kepada penyakit, dan kepada peningkaan kemampuan individu dan
komunitasnya. Hal inilah yang mungkin merupakan simbol dari psikologi
komunitas dan yang membedakannya dengan psikologi klinis dan kesehatan mental
yang lebih berfokus kepada perubahan individu.
Blomm mengemukakan perbedaan antara
layanan psikologi tradisional dengan layanan pendekatan kesehatan mental
komunitas terletak pada : penekanan pencegahan, intervensi dalam
komunitas dilakukan dalam populasi yang terbatas, promosi dalam
pelayanan tak lamgsung misalnya melalui pelatihan dan pemberdayaan, pelaksanaan
yang dilakukan oleh ahli dari berbagai bidan ilmu.
Psikologi komunitas lebih berorientasi kepada tindakan preventif
(pencegahan). Maknanya psikologi komunitas berusaha untuk mencegah permasalahan
terjadi ke depan, dibandingkan menunggu permasalahan tersebut muncul dan
menjadi lebih serius. Psikologi komunitas lebih melihat kepada adanya indikasi
dari suatu keadaan sehingga bisa melakukan tindakan preventif, dan memiliki
prediktor apa yang akan terjadi ke depan dengan kondisi yang ada sekarang.
Dengan adanya prediktor inilah yang menjadikan Psikologi komunitas berbeda
dengan kesehatan masyarakat, dalam memandang kesehatan mental,
institusi sosial, dan mutu hidup secara umum. Psikologi komunitas harus
memiliki orientasi riset yang kuat, karena sangat tergantung kepada suatu
dugaan yang mengarah kepada permasalahan-permasalahan sosial yang akan muncul
dengan kondisi yang ada.
Psikologi komunitas seperti halnya juga psikologi sosial di dalam pengambilan
suatu sistem atau kelompok melalui pendekatan kepada tingkah laku manusia,
akan tetapi lebih terkait kepada suatu pengetahuan psikologis untuk
memecahkan permasalahan sosial sedangkan psikologi ssial lebih berorientasi
kepada fenomena-fenomena interaksi individu dengan sosialnya. Psikologi
komunitas juga banyak mengunakan orientasi-orientasi sikologi industri dan
organisasi tetapi diterapkan kepada organisasi masyarakat, bagaimana individu
mengikuti sistem sosial yang ada dan mendukung jaringan sosial tersebut.
Permasalahan para pekerja dan klien pada sistem manajemen diaplikasikan ke
dalam penelahaan isu peraturan sosial dan kontrol masyarakat, dan karakteristik
serta kemampuan menghadapi kelompok sosial secara lemah, seperti permasalahan
minoritas dan lain sebagainya.
Tujuan
Area psikologi komunitas terbentuk pada membantu atau meningkatkan
kemampuan individu yang powerless terhadap komunitas sosialnya misalnya
kalangan minoritas, dan kemampuan individu untuk dapat mengambil kendali atas
lingkungan dan kehidupan mereka.Hal ini sangat diperlukan karena pada
gilirannya, akan membantu perkembangan individu dalam mengembangkan psychological
sense of community.
Psikologi komunitas memiliki berbagai pendekatan kearah perubahan sistem
sosial :
- Mengenalkan
pertumbuhan dan pengembangan individu dan mencegah munculnya suatu
permasalahan kesehatan mental dan sosial.
- Membuat
suatu format intervensi yang sesuai dan cepat pada saat mana intervensi
tersebut sangat diperlukan.
- Memungkinkan mereka yang telah
bermasalah untuk hidup dengan baik dan mendapat sokongan dar komnitasnya
dan lebih baik lagi tingal pada tempat yang dapat menerima kondisinya dan
dia akan mendapatkan dukungan
Sebagai contoh, psikologi komunitas mungkin dapat memberi intervensi
terhadap individu dengan cara :
- Menciptakan
dan mengevaluasi arah kebijakan dan program yang membantu masyarakat
mengontrol tekanan ayang muncul dari aspek dan lingkungan organisatoris
yang memunculkan permasalahan.
- Menilai kebutuhan
suatu masyarakat dan memberi arahan anggotanya bagaimana cara mengenali
suatu masalah yang masih permulaan dan menghadapi permasalahan yang sudah
muncul dan besar.
- Belajar dan
menerapkan jalan yang lebih efektif dan menyesuaikan dengan populasi untuk
hidup secara lebih produktif dalam tedensi masyarakat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
pada pendekatan komunitas :
- Pendekatan Komunitas menekankan kepada efek dari dukungan sosial dan
tekanan sosial masyarakat serta tindakan preventif dan self-help.
- Pemberdayaan
lokal dan pentingnya keanekaragaman dan relatifitas budaya.
- Menekankan
kepada masyarakat, kekmampuan dan kekuatan pribadi sebagai counter
terhadap penyakit dan kelemahan.
- Perspektif
komunitas menekankan pada fungsi riset tidak hanya sebagai pengembangan
teori tetapi juga untuk kebijakan dan evaluasi program analisis, dan
kehadirannya secara impliait dan berharga bagi pengembangan kesejahteraan
masyarakat dan juga ilmu pengetahuan.
Pada intinya pendekatan komunitas tidak meletakkan gangguan di dalam
individu yang terganggu dan juga tidak secara totalitas menyalahkan lingkungan
akan tetapi fokusnya kepada interaksi orang dengan
lingkungan-mengidentifikasikan peran dan daya lingkungan yang dapat
menciptakan/mengurangi masalah individu dan kemudian memusatkan diri pada
pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk lebih dapat dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya
Bentuk peran
nyata dari psikologi komunitas :
1. Melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah-masalah komunitas, melakukan
penelitian mengenai sikap-sikap masyarakat, mengevaluasi program-program sosial
tertentu.
2. Berpartisipasi dalam
merancang/membuat pola-pola pelayanan sosial serta memberikan evaluasi terhadap
program tersebut.
3. Secara profesional berpartisipasi
aktif dalam program gerakan-gerakan, sosial bagi pengembangan masyarakat,
termasuk juga merancang lingkungan sosial yang dapat memperkecil
kesulitan-kesulitan penyesuaian dan memperluas kesempatan pengembangan pribadi
dilingkungan sosial tersebut.
Model dan
proses Psikologi Komunitas.
Disini akan
dipaparkan sedikit bagaimana sudut pandang psikologi komunitas dalam melihat
atau menganalisis dan melakukan pendekatan terhadap permasalahan psikologi pada
diri individu.
Sebagai
ilustrasi, ahli psikologi mengatakan gangguan jiwa disebabkan oleh fenomena
intra psikis (interaksi yang terjadi diantara aspek-aspek psikis). Ahli
psikoanalisis mengatakan terdapat 3 struktur kepribadian pada individu : id,
ego dan superego. Menurut pandangan psikoanalisis timbulnya permasalahan
kejiwaan dikarenakan adanya ketidakseimbangan di 3 struktur kepribadian tersebut.
Misalnya psikopat dikatakan sebagai gangguan kepribadian yang berat dengan ciri
perkembangan superego yang terhambat, fungsi ego baik dan id yang normal. Tapi
dilihat dari sudut pandang psikologi komunitas muculnya gangguan ini merupakan
produk dari interaksi anatar individu dengan lingkungan sosialnya.
Dalam
menganalisis kedudukan individu dalam komunitasnya, psikologi komunitas
menggunakan 2 titik tolak :
1. Individu sebagai agen
(tokoh;pelaku) didalam kehidupan komunitasnya. Dalam hal ini komunitas
berfungsi sebagai :
- Arena/tempat munculnya tingkah
laku.
- Tempat individu berinteraksi dan
merupakan lingkungan yang dapat mendukung/menghambat individu..
Contoh : Individu yang cerdas, tidak
akan berkembang pada lingkungan sosial yang tidak mendukungnya, dan tidak
memiliki fasilitas pendukung. Tapi individu ini akan berkembag jika berada pada
lingkugan sosial yang mendukung dan memiliki fasilitas yang cukup
2. Individu dipandang sebagai objek
dari kehidupan komunitasnya. Disini fungsi komunitas sebagai sarana/media untuk
terjadinya perubahan-perubahan kualitas dari individu.
Contoh : suatu daerah yang
terpencil, mengalami perubahan yang radikal seiring dengan perkembangan zaman,
menjadi daerah yang ramai dan pesat. Secara langsung akan mengubah perilaku
individu-individu yang ada di dalamnya.
Proses
psikologi komunitas merupakan konteks (ruang lingkup) untuk menerapkan
model-model psikologi komunitas. Istilah model digunakan untuk menunjuk pada
suatu penyajian struktur dan fungsi dalam hal ini permasalahan komunitas. Dalam
masalah-masalah komunitas, psikologi komunitas menerapkan model :
1. Model Kesehatan Mental ( The Mental
Health Model). Model ini beranggapan bahwa mencegahterjadinya gangguan mental
akan lebih efektif daripada mengobati. Model kesehatan mental lebih menekankan
pada pendekatan preventif/prevention.
2. Model Organisasi (The Organization
Model). Model ini didasarkan pada penelitian-penelitian sosial, terutama
penelitian yang menelaah, mengenai pengaruh kondisi/organisasi atau sistem
organisasi pada sistem sosial terhadap kelompok. Misalnya pengaruh gaya kepemimpinan.
Model ini beranggapan bahwa manajemen/pengelolaan bertanggung jawab untuk
mengorganisir elemen-elemen dalam kelompok., seperti : uang, materi/benda,
alat-alat, manusia yang bertujuan untu7k mendapatkan profit. Dalam hubungannya
dengan manusia, proses ini bertujuan untuk mengarahkan usaha-usaha memotivasi
dan mengontrol tindakan serta mengontrol perilaku gara sesuai dengan tujuan.
Tanpa adanya intervensi dari manajemen, manusia akan menjadi pasif dan tidak
responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok.
3. Model Tindakan Sosial (The Social
Action Model). Model ini menggunakan pendekatan dengan berpartisipasi
langsung terhadap kondisi yang menyebabkan timbulnya gangguan/masalah di dalam
masyarakat. Misalnya : mengatasi masalah kemiskinan, caranya dengan
memobilisasi dan mengkoordinasikan sumber-sumber yang ada dalam komuniti,
keterlibatan secara langsung dalam mengatasi kemiskinan, misalnya menciptakan
lapangan kerja, merangsang pertumbuhan usaha-usaha wiraswasta, memberikan
pinjaman/kredit.
4. Model ekologi (The Ecological
Model). Model ini dipegaruhi oleh Teori Kurt Lewin yang menekankan pada saling
ketergantungan antara manusia dengan lingkungan. Model ini beranggapan bahwa
prinsip-prinsip ekologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang timbul serta untuk menciptakan proses-proses intervensi yang
dibutuhkan.
baik sekali
BalasHapushttp://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fkurniawan.wordpress.com