Tanah
Tanah disuatu tempat mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan berbagai jenis tanah, antara lain, tanah humus dan tanah vulkanik. Tanah tersebut sangat subur dengan pertumbuhan tanaman. Tanah humus adalah tanah yang mengandung bahan organik antara 12%-35%, berwarna coklat kelam sampai hitam, berkadar air tinggi, dan mempunyai tingkat keasamaan tanah 3-5. Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk dari hasil proses letusan gunung api.
Relief
permukaan bumi
Relief
adalah keadaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Tinggi rendah permukaan bumi
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yang berkaitan dengan suhu
(panas, sejuk, sedang, dan dingin). Tanaman akan tumbuh dengan baik pada suhu
dan kehilangan yang sesuai. Pembagian tinggian tempat dan jenis tanaman yang
sesuai meliputi sebagai berikut.
- Daerah rendah (ketinggian 0-650 meter) dikembangkan untuk tanaman budi daya berupa padi, tembakau, karet, kelapa, dan tebu.
- Daerah pegunungan rendah (ketinggian 650-1.500 meter) dikembangkan untuk perkebunan teh, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
- Daerah pegunungan tinggi (ketinggian 1.500-2.500 meter) dikembangkan untuk tanaman pinus.
- Daerah zona dingin (ketinggian lebih dari 2.500 meter) tidak ada tanaman budi daya, yang ada hanya lumut.
Faktor iklim sangat memngaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor tersebut, antara lain sebagai berikut.
- Suhu atau temperatur, yaitu tingkat panas dan dinginnya daerah tertentu dan waktu tertentu.
- Intensitas sinar mataari, yaitu banyak sedikitnya tanaman matahari yang sampai dipermukaan bumi.
- Kelembapan udara, yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.
- Angin, yaitu udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
Pertumbuhan
berbagai tanaman juga dipengaruhi oleh banyak sedikitnya kandungan air yang
tersedia. Tanaman dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan kebutuhan
air yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut.
- Tumbuha-tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofita), misalnya kaktus.
- Tumbuh-tumbuhan yang hidup di daerah basah (hidrofita), misalnya eceng gondonk dan teratai.
- Tumbuh-tumbuhan yang hidup di daerah yang kandungan airnya sedang, seperti tebu.
Komunitas organisme flora du dunia depan dibagi menjadi delapan macam, yaitu hutan basah, hutan musim tropika, hutan gugus, hutan hujan iklim sedang taiga, padang rumput, tundra, dan gurun.
Hutan badsah/hutan hujan tropika
Pada hutan basah terdapat banyak sekali spesies tumbuhan. Hutan basah selalu mendapat air sepanjang tahun dan keadaan alamnya memungkinkan terjadi pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan sangat kompleks.hutan ini terdapat di daerah tropis dan subtropis, seperti indonesia, australia bagian utara, afrika tengah, dan amerika tengah, tumbuhan yang khas di daerah ini adalah liana dan epifit.
Hutan musim tropika (tropical)
Hutan ini merupakan jenis hutan yang berda pada daerah tropika (tropis) yang mempunyai ilkim basah, namun musim kemaraunya panjang. Datangnya musim kemarau dicirikan dengan pohon-pohon yang termsuk merontoknya, hal tersebut berfungsi untuk mengurangi tingkat penguapannya. Hutan musim tropika banyak ditemukan di india, pakistan, dan bangladesh.
Hutan gugur
Hutan gugur atau deciduous forest banyak terdapat dikawasan yang mempunyai empat musim, anta lain amerika utara, eropa,cina, jepang, dan bagian australia. Di hutan gugur terjadi sepanjang tahun tahun dengan curah hujan 7.500-10.000 mm per tahun. Ciri khas hutan gugur adalah menggunakan daun pada musim gugur dan menghijau sepanjang musim panas, pohon yang terdapat di hutan gugur, antara lain maple, oak, beck, dan lain-lain.
Hutan hujan iklim sedang (temperate rain forest)
Hutan ini berupa hutan dengan pepohonan yang memiliki ketinggian yang sangat tinggi. Jenis tumbuhan pada jenis ini lebih sedikit dibandingkan jenis tumbuhan pada hutan hujan tropika. Hutan ini diaustralia disebut hutan eucalyptus, sedangkan di Amerika Serikat disebut wood forest.
Taiga
Taiga merupakan hutan berdaum jarum yang terdapat di daerah tropis sampai kutub. Perbedaan suhu antara musim panas dengan musim dingin sangat tinggi. Tiga terdapat banyak di siberia, kanada, Skandinavia, rusia, dan alaska. Tumbuhan yang hidup di taiga adalah tumbuhan yang berdaun jarum, seperti konifer, spruce, alder, birch, juniper, cemara dan pinus.
Padang rumput
Padang rumput tumbuh di daerah tropis sampai daerah subtropis, seperti Amerika Serikat, Amerika Utara, Asia, dan Rusia bagian selatan. Curah hujan di daerah ini berkisar 2.500-5.000 mm pertahun dan turunnya tidak merata. Flora yang hidup di pandang rummput adalah rumput-rumputan yang telah teradaptasi dengan kondisi lingkungan yang mempunyai porositas dan drainase rendah. jenis rumput yang tumbuh adalah rumput kerbau (bufalllo granes) dan rumput indian (indian grasses) sehingga daerahnya cocok untuk peternakan.
Padang rumput dibedakan menjadi dua jenis yaitu stepa dan saban.
- Stepa adalah padang rumput yang kering dan tidak ditumbuhi oleh semak-semak.
- Sabana adalah padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak-semak. Sabana terdapat di daerah peralihan antara padang rumput dan hutan. Sabana terjadi bukan karena akibat faktor iklim, namun akibat faktor tanah ataupun kebakaran hutan yang terjadi secara berulang ulang. Sabana di indonesia terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian tenggara.
Tundra
Tundra merupakan daerah padang rumput yang terdapat di daerah kutub sehingga iklimnyapun iklim kutub. Musim dinginnya sangat panjang, yaitu selama sembilan bulan dan musim panasnya selama tiga bulan. Pada musim panas tumbuhan lumut spehagnum dan lichenes tumbuh subur menutupi seluruh permukaan tanah. Selama musim panas yang pendek ini, tumbuhan biji salix juga tumbuh.
Gurun
Gurun terletak di daerah curah hujan yang sangat rendah, yaitu sekitar 25 cm pertahun dan turunnya tidak merata. Perbedaaan suhu siang dan malam sangat mencolok. Tanahnya sangat gersang dan tandus sehingga tidak mampu menyimpan ait. Flora yang hidup di gurun adalah tumbuhan menahan dan tumbuhan semusim yang sifatnya xerofita,yaitu tumbuhan yang telah terkondisi dengan lingkungan kering dan tandus.
Sumber: Mengkaji Ilmu Geografi 1. Sugiyanto. Danang Endarto.
0 komentar:
Posting Komentar