Manusia adalah jenis makhluk yang
juga hidup dalam kelompok. Dengan demikian, maka pengetahuan mengenai asas-asas
hidup berkelompok yang sebenarnya telah dapat kita pelajari pada sebagian jenis
protozoa, serangga, dan bintang berkelompok tersebut, juga penting untuk
mencapai pengertian mengenai kehidupan berkelompok makhluk hidup manusia.
Walaupun demikian masih ada suatu
perbedaan asasi yang sangat mendasar antara kehidupan kelompok binatang dan
kehidupan kelompok menusia. Sistem pembagian kerja, aktivitas kerja sama, dan
berkomunikasi dalam kehidupan kelompok binatang bersifat naluri. Naluri merupakan suatu kemampuan yang
telah terencana oleh alam dan terkandung dalam gen jenis binatang yang
bersangkutan. Sedangkan sistem pembagian kerja, aktivitas kerja sama, dan
berkomunikasi dalam kehidupan kelompok manusia tidak bersifat naluri. Hal ini
disebabkan karena lepas dari pengaruh ciri-ciri ras, baik Kaukasoid, Mongoloid,
Negroid atau lainnya, organisme manusia merevolusi suatu otak yang khas.
Seperti yang telah dalam Bab 2, otak manusia telah mengembangkan suatu
kemampuan yang biasanya disebut “akal”. Akal manusia mampu untuk membayangkan
dirinya dan peristiwa – peristiwa yang mungkin terjadi terhadap dirinya,
sehingga dengan demikian manusia dapat mengandalkan pilihan dan seleksi
terhadap berbagai alternatif dalam mempertahankan hidup terhadap kekejaman alam
sekelilingnya.
Apabila ditemukan suatu tingkah
laku yang efektif dalam menanggulangi suatu kali masalah hidup maka tingkah
laku itu tentu diulanginya setiap kali masalah serupa timbul. Kemudian orang
mengkomunikasikan pola tingkah laku baru tadi kepada keturunannya sehingga pola
itu menjadi mantap dan menjadi suatu adat yang dilaksanakan oleh sebagian besar
warga kelompok itu. Dengan demikian, banyak dari pola tingkah laku manusia yang
telah menjadi adat-istiadat itu dijadikan milik dirinya dengan belajar.
Kelakuan binatang berkelompok (animal behavior) yang berakar dalam
naluri, pada manusia menjadi tingkah laku manusia dalam kehidupan berkelompok,
sebaiknya diadakan perbaikan istilah juga. Kelakukan binatang dan kelakuan
manusia yang prosesnya telah direncanakan dalam gennya dan merupakan milik
dirinya tanpa belajar, seperti refleks, kelakuan naluri, dan kelakuan membabi
buta, tetap kita sebut kelakuan (behavior).
Sebaliknya, perilaku manusia yang prosesnya tidak terncana dalam gennya, tetapi
yang harus dijadikan milik dirinya dengan belajar, kita sebut tindakan atau
tingkah laku (action).
Oleh karena pola-pola tindakan
dan tingkah laku manusia adalah hasil belajar, maka kita dapat mudah mengerti
bahwa pola-pola bentuk biologisnya. Apabilapola kelakuan dan hidup kelompok
serangga lebah dan bentuk sarangnya tidak berubah, sejak ratusan generasi ia
berada di alam bumi ini, tidak demikian halnya dengan pola tingkah laku manusi.
Tingkah laku dan hidup manusia beberapa tahun yang lalu sangat berbeda dengan
sekarang. Hanya tiga dasawarsa hingga empat dasawarsa yang lalu saja orang
Indonesia masih banyak tinggal dalam rumah-rumah besar dengan kelompok
kerabatnya yang luas, dan dari musim ke musim menanam padi di ladang atau sawah
sebagainya petani. Kini keturunannya langsung dari para petani tadi tinggal dalam rumah-rumah
gedung dalam kompleks permahan jawatan atau persahaan, atau perusahaan swasta,
dan tiap hari hidup di kantor, perusahaan atau pabrik sebagai direktur jendral,
manajer, insinyur, atau ahli teknik. Hanya dua-tiga generasi yang lalu banyak
orang Eskimo di daerah Pantai Utara Kanada dan Alaska masih berkemah dalam
tenda-tenda yang dibuat dari kulit beruang yang dilindungi oleh
gumpalan-gumpalan salju keras di kelilingi dan atasnya (igloo), dan tiap hari berburu binatang-binatang es.
Keturunan-keturunan langsung para pemburu itu kini tinggal dalam
apartemen-apartemen yang dibuat dari batu dan semen, dengan pengaturan suhu
yang otomatis, dalam kompleks-kompleks perumahan pabrik-pabrik makanan ikan
kaleng atau kompleks-kompleks permahan pusat pemboran minyak tempat mereka
bekerja sebagai buruh pabrik atau buruh minyak.
Perubahan-perubahan yang terjadi
dalam rentang waktu hidup beberapa generasi manusia tidak sama cepatnya pada
kelompok manusia satu dengan kelompok manusia lainnya. Ada yang mengalami
perubahan lambat yang berlangsung dalam jangka waktu beberapa puluh generasi
selama satu-dua abad. Ada pula kelompok-kelompok yang berubah sangat cepat,
hanya memerlukan jangka waktu dua-tiga
generasi saja selama hanya beberapa puluh tahun. Proses perubahan yang
berbeda-beda menyebabkan timbul ragam kesatuan hidup menusia yang berada di
muka bumi ini. Apabila sejenis serangga lebah tetap sama pola kelakuan dan cara
hidupnya dimana pun ia berada, tidaklah demikian halnya dengan pola tingakah
laku dan hidup manusia di Asia, Afrika, Australia, Amerika Utara, Amerika
Latin, atau Eropa.
Sumber: Buku Pengantar Ilmu Antropologi. Prof. Dr. Koentjaraningrat.
Sumber: Buku Pengantar Ilmu Antropologi. Prof. Dr. Koentjaraningrat.
0 komentar:
Posting Komentar