Rabu, 28 November 2012

FUNGSI UMUM DARI PROGRAM KONSELING


Dalam melakukan konseling yang merupakan bagian penting dari pendidikan semua orang, konselor menggunakan tiga proses dasar: conselor (konseling), cosulting (konsultasi), dan coordinating (koordinasi) (Borgers dan Treffinger, 1979).

Masalahnya adalah bagaimana konselor dapat melayani kebutuhan anak berbakat kreatif melalui program konseling yang reguler. Bagaimana konselor dapat menanggapi kebutuhan unik dari individu melalui program komprehensif yang disusun dengan baik.

Pertama – tama yang penting bagi konselor adalah kepekaan terhadap setiap kekuatan, baik eksternal maupun internal, yang dapat menghambat atau membatasi perkembangan potensi individu. Konselor hendaknya peka terhadap perbedaan individual dari pribadi – pribadi kreatif.

Kedua, karena konselor bertanggung jawab untuk menanggapi baik peubah internal maupun eksternal, perlu ada keragaman pelayanan. Misalnya seorang konselor memberi konseling kepada siswa kreatif untuk menghilangkan kendala internal seperti perasaan bahwa dirinya berbeda, pada saat yang sama konselor berunding dengan guru bagaimana menghilangkan atau mengurangi kendala eksternal, seperti lingkungan kelas yang menghambat kebebasan siswa. Meskipun jenis pelayanan beragam, tetapi tidak boleh bertentangan, karena semua mempunyai dasar falsafah yang sama, yaitu membantu seseorang, entah secara langsung atau tidak langsung.

Ketiga, pemberian konseling hendaknya bersifat mengembangkan dan proaktif daripada remedial dan reaktif. Konseling yang bersifat mengembangkan dari individu yang sehat. Konselor perkembangan berpusat pada kebutuhan yang berubah dan normal dari anak daripada memberi intervensi krisis dan penyembuhan. Konselor memprakarsai kegiatan daripada bereaksi terhadap apa yang terjadi. Misalnya konselor dapat memprakarsai pelatihan dalam jabatan yang membantu meningkatkan kesadaran guru tentang kemungkinan bahwa siswa berbakat kreatif menjadi bosan dengan kegiatan kelas rutin. Dengan demikian guru dapat mengantisipasi daripada menunggu timbulnya masalah.

Karena peran konselor pada umumnya meliputi konseling, pemberian, dan koordinasi, masing – masing akan dibahas berikut ini.

(1) Konseling
Konseling merupakan pelayanan dasar untuk membantu orang dengan bekerja langsung dengan mereka secara perorangan atau dalam kelompok kecil. Karena konseling merupakan pendekatan untuk membantu siswa agar berkembang dan berubah, proses ini memberi banyak kesempatan bagi siswa kreatif untuk mengenal dan menerima diri sendiri. Tujuan konseling pada umumnya adalah perkembangan konsep diri yang positif, memaksimalkan potensi, dan memperoleh pemahaman diri. Kegita tujuan konseling itu sangat berguna bagi siswa kreatif. Konselor dapat membantu siswa membuat tujuan ini lebih spesifik; misalnya, seorang siswa ingin mengungkapkan suatu pandangan yang tidak populer tanpa perlu merasa tidak nyaman. Sebagaimana telah dikemukakan, konselor dapat menghadapi siswa perorangan atau dalam kelompok kecil, konseling dalam kelompok kecil bermakna dalam memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berinteraksi dan tumbuh secara pribadi dan sosial.

Kecuali, dengan siswa, konselor dapat bekerja dengan orang – orang lain yang penting seperti orangtua dan guru. Hubungan dengan mereka dapat bersifat konseling atau konsultasi, tetapi, lepas dari jenis hubungan, yang penting adalah bahwa dengan bekerja dengan guru dan orangtua, konselor secara tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan siswa dan lingkungan rumah atau sekolah.

(2) Consulting
Consulting atau berunding dan memberi nasihat merupakan cara berkomunikasi dan bekerja dengan orang – orang yang penting dalam kehidupan siswa. Cara intervensi ini membantu siswa berbakat. Konselor dapat berunding dengan guru dan orangtua untuk lebih memahami kebutuhan dan potensi anak berbakat kreatif. Makin muda seorang anak, makin penting pelayanan ini karena pengaruh lingkungan terhadap anak dan karena ketidakmampuan anak untuk mengubah lingkungannya.

Konsultasi mendapat prioritas tinggi dalam pelayanan penyuluhan karena kreatifitasnya yang sangat potensial. Bidang konsultasi yang tidak langsung tetapi penting adalah mengenai iklim sekolah. Melalui kerjasama dengan personalia sekolah, konselor dapat mempengaruhi iklim sekolah yang menunjang perkembangan kreativitas. Mereka dapat membantu mengupayakan lingkungan yang sesuai untuk gaya belajar unik dan tingkat prestasi siswa kreatif. Konselor dapat bekerja dengan banyak kelompok, termasuk masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang  pentingnya kreativitas dipupuk sejak dini dan memperoleh dukungan untuk program anak berbakat kreatif, atau konselor dapat berunding dengan guru tentang penggunaan kegiatan bimbingan yang mendorong hubungan antar teman sebaya yang lebih baik, dengan mengajar penerimaan diri dan penerimaan orang lain.

(3) Koordinasi
Koordinasi juga merupakan fungsi penting konselor. Fungsi ini sering merupakan pelayanan tidak langsung tetapi dapat meningkatkan kesempatan bagi individu untuk belajar dan tumbuh, dan pasti berpotensi mempengaruhi banyak orang. Konselor sering di minta untuk mengkoordinasi antara lain perencanaan tujuan dan sasaran program bimbingan, menguji di dalam kelas, dan pendidikan karier. Konselor tentu tidak mungkin melakukan semua kegiatan ini, tetapi ia dapat memilih beberapa bidang di mana ia dapat memperbaiki kondisi dan memberi pelayanan yang lebih luas kepada lebih banyak orang.

Apakah melalui konseling, pemberian konsultasi, atau koordinasi pada akhirnya konselor harus memilih strategi yang terbaik bagi individu yang dilayani. Masalahnya adalah proses mana yang paling efektif untuk membantu seseorang dalam situasi tertentu. Ketiga pendekatan tersebut dapat saling melengkapi dan semuanya dapat memudahkan proses membantu individu untuk membantu diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar