Dalam bagian ini, kita lihat beberapa masalah unik yang dihadapi dalam upaya memotivasi karyawan profesional, pekerja sementara, dan angkatan kerja yang beragam, pekerja jasa kerterampilan rendah, dan orang-orang yang melakukan pekerjaan yang diulang-ulang.
Memotivasi para profesional
Para profesional ini menerima banyak kepuasan intrinsik dari kerja mereka. Mereka cenderung digaji dengan baik. Para profesional lazimnya berbeda dari para noprofesional (Robbins, 2006). Mereka mempunyai komitmen jangka panjang yang kuat dibidang keahliannya. Untuk itu dalam memotivasi para profesional sebagai berikut :
- Berikan mereka otonomi untuk menyalurkan minat
- Berikan imbalan kepada mereka dengan kesempatan pendidikan pelatihan
- Loka karya
- Menghadiri konferensi yang memungkinkan mereka untuk tetap menguasai perkembangan bidang mereka.
- Kemukakan pertanyaan-pertanyaan dan lakukan tindakan lain yang menunjukkan kepada mereka bahwa anada secara tulus tertarik dengan apa yang mereka kerjakan.
Motivasi pekerja sementara
Sebutan lazim para karyawan sementara ini adalah mereka tidak memiliki keamanan atau stabilitas, seperti yang dimiliki karyawan tetap. Mereka tidak diidentikkan dengan organisasi atau tidak diminta menunjukkan komitmen yang dilakukan karyawan lain. Lazimnya, pekerja sementara tidak diberi atau hanya sedikit diberi perawatan kesehatan, pensiun, atau tunjangan yang serupa. Tidak ada solusi yang sederhana untuk memotivasi karyawan tidak tetap. Sekelompok kecil pekerja sementara tersebut lebih menyukai kebebasan dari statusnya. Perkiraan terbaru tentang presentase pekerja yang memilih status ini secara sukarela berkisar dari 33 sampai 77 %. Akan tetapi, yang menjadi tantangan adalah menangani karyawan tidak tetap yang memilih status ini secara terpaksa.
Memotivasi tenaga kerja yang beragam
Tidak semua orang termotivasi oleh uang. Tidak semua orang menginginkan pekerjaan yang menantang. Kebutuhan wanita, berjuang, imigran, penyandung cacat fisik, kaum lanjut usia, dan lain-lain dari kelompok-kelompok beragam tidaklah sama seperti kebutuhan pria Amerika kulit putih dengan tiga anak. Beberapa contoh dapat memperjelas hal ini. Karyawan yang bekerja sambil kuliah lazimnya sangat menghargai jadwal kerja yang fleksibel. Individu-individu semacam itu dapat ditrik ke organisasi yang menawarkan jam kerja fleksibel, pembagian pekerjaan, atau penugasan-penugasan sementara. Jika akan memaksimalkan motivasi karyawan, anda harus memahami dan menanggapi keragaman ini atara lain :
- Bersiap merancang jadwal kerja
- Rencana kompensasi
- Tunjangan
- Menetapkan fisik pekerjaan, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar