Masalah hubungan pribadi antara
terapis dan klien dalam TRE memiliki arah yang berbeda dengan arti yang
terdapat dalam kebanyakan bentuk terapi lainnya. Menurut Ellis, kehangatan
pribadi, afeksi, hubungan pribadi antara terapis dank lien yang intens memiliki
arti yang sekunder. Ellis (1973 hlm. 172) tidak percaya bahwa hubungan pribadi
yang mendalam atau hangat merupakan kondisi yang diperlukan dan memadai bagi
psikoterapi. Bagaimanapun, ia percaya bahwa hubungan yang baik antara klien dan
terapis merupakan sesuatu yang sangat diharapkan.
Menurut Ellis (1973, hlm. 196),
para pempraktek rasional – emotif cenderung tampil informal dan menjadi dirinya
sendiri. Mereka sangat aktif dan direktid serta sering memberikan pandangan –
pandangannya sendiri tanpa ragu. Mereka bisa menjadi objektif, dingin, dan
hampir tidak menunjukkan kehangantan kepada sebagian besar kliennya. Mereka bisa
bekerja dengan baik dalam menangani para klien yang secara pribadi tidak mereka
sukai, sebab minat utama mereka bukan berhubungan secara pribadi, melainkan
membantu klien dalam mengatasi gangguan – gangguan emosionalnya.
Patut dicatat, meskipun hubungan
pribadi atau kehangatan dan afeksi
antara terapis dank lien tidak dipandang sangat penting dalam TRE, tidak
berarti bahwa transferensi tidak dianggap signifikan. Ellis (1967, hlm. 87),
percaya bahwa hubungan antara terapis dan klien merupakan bagian yang berarti
dari proses terapeutik, tetapi arti itu berbeda dengan arti yang terdapat dalam
sebagian besar psikoterapi yang lainnya. Ellis menyatakan bahwa TRE menekankan
pentingnya peran terapis sebagai model bagi para klien. selama pertemuan
terapi, terapis memainkan peran sebagai model yang tidak terganggu secara
emosional dan yang hidup secara rasional. Terapis juga menjadi model orang yang
berani bagi klien dalam arti dia secara langsung mengungkapkan sistem – sistem keyakinan
yang irasional tanpa takut kehilangan rasa suka dan persetujuan dari klien.
TRE karenanya menekankan bahwa
bantuan bagi klien bisa diperoleh dari terapis yang sangat rasional. Lebih dari
itu, TRE menekankan toleransi penuh dan penghormatan positif tanpa syarat dari
terapis terhadap kepribadian klien dalam arti terapis menghindari sikap
menyalahkan klien. terapis secara sinambung menerima klien sebagai manusia yang
pantas dihormati, karena keberadaannya, dan bukan karena apa yang dicapainya.
Sumber Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI.
Gerald Corey (Hal. 250 – 251)
Kritik dan Saran layangkan ke Facebook dan Email: Hasan.kawaguchi24@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar