Minggu, 14 Juli 2013

HUBUNGAN ANTARA TERAPIS DAN KLIEN DALAM TERAPI RASIONAL EMOTIF

Masalah hubungan pribadi antara terapis dan klien dalam TRE memiliki arah yang berbeda dengan arti yang terdapat dalam kebanyakan bentuk terapi lainnya. Menurut Ellis, kehangatan pribadi, afeksi, hubungan pribadi antara terapis dank lien yang intens memiliki arti yang sekunder. Ellis (1973 hlm. 172) tidak percaya bahwa hubungan pribadi yang mendalam atau hangat merupakan kondisi yang diperlukan dan memadai bagi psikoterapi. Bagaimanapun, ia percaya bahwa hubungan yang baik antara klien dan terapis merupakan sesuatu yang sangat diharapkan.

Menurut Ellis (1973, hlm. 196), para pempraktek rasional – emotif cenderung tampil informal dan menjadi dirinya sendiri. Mereka sangat aktif dan direktid serta sering memberikan pandangan – pandangannya sendiri tanpa ragu. Mereka bisa menjadi objektif, dingin, dan hampir tidak menunjukkan kehangantan kepada sebagian besar kliennya. Mereka bisa bekerja dengan baik dalam menangani para klien yang secara pribadi tidak mereka sukai, sebab minat utama mereka bukan berhubungan secara pribadi, melainkan membantu klien dalam mengatasi gangguan – gangguan emosionalnya.

Patut dicatat, meskipun hubungan pribadi atau kehangatan dan afeksi  antara terapis dank lien tidak dipandang sangat penting dalam TRE, tidak berarti bahwa transferensi tidak dianggap signifikan. Ellis (1967, hlm. 87), percaya bahwa hubungan antara terapis dan klien merupakan bagian yang berarti dari proses terapeutik, tetapi arti itu berbeda dengan arti yang terdapat dalam sebagian besar psikoterapi yang lainnya. Ellis menyatakan bahwa TRE menekankan pentingnya peran terapis sebagai model bagi para klien. selama pertemuan terapi, terapis memainkan peran sebagai model yang tidak terganggu secara emosional dan yang hidup secara rasional. Terapis juga menjadi model orang yang berani bagi klien dalam arti dia secara langsung mengungkapkan sistem – sistem keyakinan yang irasional tanpa takut kehilangan rasa suka dan persetujuan dari klien.

TRE karenanya menekankan bahwa bantuan bagi klien bisa diperoleh dari terapis yang sangat rasional. Lebih dari itu, TRE menekankan toleransi penuh dan penghormatan positif tanpa syarat dari terapis terhadap kepribadian klien dalam arti terapis menghindari sikap menyalahkan klien. terapis secara sinambung menerima klien sebagai manusia yang pantas dihormati, karena keberadaannya, dan bukan karena apa yang dicapainya.



Sumber Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey (Hal. 250 – 251)





Kritik dan Saran layangkan ke Facebook dan Email: Hasan.kawaguchi24@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar