Kamis, 18 Juli 2013

SOSIALISASI BUDAYA MELALUI PENDIDIKAN

Barangkali pada saat ini tidak ada institusi atau lembaga yang lebih penting pengaruhnya pada perkembangan dan sosialisasi anak – anak dibandingkan system pendidikan. Sistem pendidikan bukan semata – mata bukan hanya sebagai institusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan pengetahuan. Tetapi juga merupakan institusi penting yang mensosialisasikan anak – anak, mengajari dan memperperkuat nilai – nilai budaya yang penting.

Sistem pendidikan menanamkan nilai – nilai budaya dan mensosialisasikan anak  anak melalui beberapa cara yaitu (1) isi dari apa yang diajarkan disekolah merefleksikan suatu pilihan – pilihan secara apriori melalui anggapan yang dihargai oleh suatu budaya atau masyarakat tentang apa yang diyakini penting untuk dipelajari. Budaya yang berbeda akan memilih topic penting yang berbeda – beda pula. (2) setting lingkungan dimana pendidikan itu berlangsung juga patut dipertimbangkan. Beberapa masyarakat industry memiliki sistem pendidikan formal, dengan ruang lingkup dan struktur sekolah yang dapat diidentifikasikan. Juga dapat diidentifikasikan agen pendidikan formal mungkin dalam kelompok – kelompok kecil yang dibimbing orang lebih tua dari komunitasnya. Sementara di budaya lainnya lagi pendidikan formal menjadi tugas keluarga (misalnya ibu mengajari anak – anaknya agar memiliki keterampilan kognitif dan keterampilan lainnya yang dibutuhkan bagi anggota – anggota komunitas mereka). Tanpa memperlihatkan setting (latar belakang) lingkungan, sarana yang memungkinkan pendidikan terjadi akan memperkuat nilai – nilai budaya tertentu pada si penerima budaya pendidikan itu.

Organisasi, perencanaan dan pelaksanaan dari rencana – rencana pelajaran adalah faktor sosialiser budaya lain yang penting juga. Beberapa budaya mendorong model pengajaran didaktif. Dimana seorang guru memberikan informasi kepada murid – murid yang diharapkan untuk mendengar dan belajar. Budaya lainnya memandang pemimpin yang membuat suatu rencana pelajaran, memberikan keseluruhan struktur dan kerangka kerja supaya murid – murid menemukan prinsip – prinsip dan konsep – konsep. Beberapa budaya memandang penanaman pengertian melallui cara pemberian penghargaan atau pujian sebagai proses yang penting. Budaya lain menfokuskan pada kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh murid – murid dalam proses belajar. Beberapa budaya (seperti di Amerika) memiliki kelas – kelas khusus dan mekanisme yang disesuaikan dengan beberapa tipe kelompok yang berbeda, misalnya, murid – murid dengan kesulitan belajar, hambatan atau cacat fisik, dan anak – anak berbakat. Budaya lain cenderung untuk tidak memperhatikan perbedaan – perbedaan diantara murid – muridnya dan memperlakukan semua murid secara sama.

Sewaktu di sekolah. Kebanyakan kehidupan anak – anak dihabiskan waktunya jauh dari orang tua. Proses sosialisasi yang dimulaui dalam hubungan primer dengan orang tua melembagakan nilai – nilai budaya dan merupakan konstributor yang berarti tidak hanya pada perkembangan intelektual anak tetapi juga pada perkembangan sosial dan emosional. Dibawah iniakan digambarkan perbedaan buday dalam system pendidikan khususnya dalam mempelajari Matematika.


PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA. Edisi Revisi. Tria Dayakisni. Salis Yuniardi (Hal. 90 91)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar