Barangkali pada saat ini tidak
ada institusi atau lembaga yang lebih penting pengaruhnya pada perkembangan dan
sosialisasi anak – anak dibandingkan system pendidikan. Sistem pendidikan bukan
semata – mata bukan hanya sebagai institusi untuk meningkatkan kemampuan
berpikir dan pengetahuan. Tetapi juga merupakan institusi penting yang
mensosialisasikan anak – anak, mengajari dan memperperkuat nilai – nilai budaya
yang penting.
Sistem pendidikan menanamkan
nilai – nilai budaya dan mensosialisasikan anak
anak melalui beberapa cara yaitu (1) isi dari apa yang diajarkan
disekolah merefleksikan suatu pilihan – pilihan secara apriori melalui anggapan
yang dihargai oleh suatu budaya atau masyarakat tentang apa yang diyakini penting
untuk dipelajari. Budaya yang berbeda akan memilih topic penting yang berbeda –
beda pula. (2) setting lingkungan dimana pendidikan itu berlangsung juga patut
dipertimbangkan. Beberapa masyarakat industry memiliki sistem pendidikan
formal, dengan ruang lingkup dan struktur sekolah yang dapat diidentifikasikan.
Juga dapat diidentifikasikan agen pendidikan formal mungkin dalam kelompok –
kelompok kecil yang dibimbing orang lebih tua dari komunitasnya. Sementara di
budaya lainnya lagi pendidikan formal menjadi tugas keluarga (misalnya ibu
mengajari anak – anaknya agar memiliki keterampilan kognitif dan keterampilan
lainnya yang dibutuhkan bagi anggota – anggota komunitas mereka). Tanpa
memperlihatkan setting (latar belakang) lingkungan, sarana yang memungkinkan
pendidikan terjadi akan memperkuat nilai – nilai budaya tertentu pada si
penerima budaya pendidikan itu.
Organisasi, perencanaan dan
pelaksanaan dari rencana – rencana pelajaran adalah faktor sosialiser budaya
lain yang penting juga. Beberapa budaya mendorong model pengajaran didaktif.
Dimana seorang guru memberikan informasi kepada murid – murid yang diharapkan
untuk mendengar dan belajar. Budaya lainnya memandang pemimpin yang membuat
suatu rencana pelajaran, memberikan keseluruhan struktur dan kerangka kerja
supaya murid – murid menemukan prinsip – prinsip dan konsep – konsep. Beberapa
budaya memandang penanaman pengertian melallui cara pemberian penghargaan atau
pujian sebagai proses yang penting. Budaya lain menfokuskan pada kesalahan –
kesalahan yang dibuat oleh murid – murid dalam proses belajar. Beberapa budaya
(seperti di Amerika) memiliki kelas – kelas khusus dan mekanisme yang
disesuaikan dengan beberapa tipe kelompok yang berbeda, misalnya, murid – murid
dengan kesulitan belajar, hambatan atau cacat fisik, dan anak – anak berbakat.
Budaya lain cenderung untuk tidak memperhatikan perbedaan – perbedaan diantara
murid – muridnya dan memperlakukan semua murid secara sama.
Sewaktu di sekolah. Kebanyakan
kehidupan anak – anak dihabiskan waktunya jauh dari orang tua. Proses
sosialisasi yang dimulaui dalam hubungan primer dengan orang tua melembagakan
nilai – nilai budaya dan merupakan konstributor yang berarti tidak hanya pada
perkembangan intelektual anak tetapi juga pada perkembangan sosial dan emosional.
Dibawah iniakan digambarkan perbedaan buday dalam system pendidikan khususnya
dalam mempelajari Matematika.
PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA. Edisi Revisi. Tria Dayakisni. Salis
Yuniardi (Hal. 90 91)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar