Kumpulan Materi - Banyak hal yang dapat dipelajari dari hubungan sebenarnya antar perseorangan, dan tentang pengakuan perilaku kita, dari para psikolog dan psikiater di sekolah fenomenologi-eksistensial. Ludwig Binswanger membersihkan para psikolog eksistensialis tua, pengaruh terbesarnya yang berada pada R. D. Laing dan yang lainnya di sekolah antipsikiatri.
Mengawali counter terhadap psikologi positivisme, eksistensialisme pertama menggambarkannya sebagai sesuatu yang berasal dari filsafat (Sore Kierkegaard yang berpengaruh banyak), tapi itu segera beralku lagi pada dirinya sendiri di dalam dunia riil semua orang, di mana telah ditawarkan bentuk asli dari psikologi materialis. Kesadaran menempati kehidupan manusia dengan bingkai kerja yang melengkapi dunia, psikologi eksistensi dihindari sebab berusaha menempatkan eksistensi di dalam ruang terpisah di atas “nilai objektifita”. Hal itu ditinggalkan oleh idealism untuk melihat kesadaran manusia sebagai bentuk pengisolasian diri dari dunia materi dan menawarkan lagi sebuah pengalaman dengan jalan memahami kembali perilaku manusia.
Psikologi fenomenologi eksistensialisme memberikan perhatiannya pada pengalaman dan perilaku manusia, melihat maksdu ini sebagai upaya reorganisasi secara terus-menerus terhadap situasi yang berbeda pada pengalaman dan hasil pengalaman. Maksud ini sering kali berada dalam dunia ketidakbebasan, sebagai alternative terhadap kenyataan dunia yang diciptakan oleh “shizopbrenics,” sebuah dunia yang telah ketinggalan zaman di dalam pelaksanaannya secara langsung pada lingkungan sekitar, tapi ini juga yang menyebabkan hebatnya penderitaannya. Memperhatikan laporan Laing dan Esterson dalam Sanity, Madness and Family,22 satu penglihatan pada diri seorang wanita muda menyadarkan kita pada tindakan dengan cara-cara yang berbeda. Yang lain menyebutnya sebagai chizophrenics, tetapi wanita muda itu mengetahui bahwa mereka meninggalkannya sendirian di dalam dunia kesukaran yang berakibat pada pembentukan perilaku yang menghindari dunia. Seorang wanita dilukiskan sebagai Maya Abbot, yang disediakan sebagai sebuah contoh bagus. Dari kelahirannya sampai berumur delapan tahun, ketika dia dikirim jauh dari masa perang di London, Maya “menjadi ayah dari seorang anak perempuan kecilnya,” sudah tidak bisa dipertanyakan lagi mengenai jawaban atas otoritas seorang ayah. Ketika ia kembali dari daerah pedalaman, dia diajarkan jalan kehidupan baru yang merupakan haknya dalam peperangan. Dia telah merdeka kembali sebagaimana kebanyakan anak-anak yang mengambil bagian dalam pengalaman. Sekarang Maya diperingatkan untuk terus belajar dan banyak melakukan sesuatu hal untuk dirinya sendiri bagi pencapaian otonominya. Orang tuanya ditentangnya. Mereka tidak menyamaratakan izin yang berupa pengekspresian yang akan mengarah pada kasih sayang yang bersifat spontan. Ibunya merasa bahwa Maya telah sakit ejak”dia tidak menerima sesuatu apapun lagi. Dia berfikir untuk dirinya sendiri.” Maya merasakan benar apa yang tidak dipikirkan orang tuanya sebagai person, tapi sepertinya sebagai objek. Ayahnya “sering kali berhenti untuk menertawakan sesuatu yang saya ceritakan padanya dan saya tidak melihat apaka dia menertawakan tentang itu.”
Sejak ia tidak dipengaruhi lagi oleh kehidupan keluarganya, Maya mulai merasakan pengaruh yang lain dalam jalan hidupnya yang tak baik – melalui orang yang bersembahyang, telepati dan yang suka dengan hal seperti itu. Orang tuanya langsung menyangkalnya dan secara riil merasakannya dan bertindak khususnya mengenai masalah seksual. Dia juga diliputi oleh sesuatu yang tidak diketahuinya ketika mempercayai atau tidak mempercayainya dari apa yang selayaknya mendapatkan pengakuan persepsi dan ingatan. Kecurigaannya berada dalam aktivitas agen yang sepertinya ia terima sebuah mengenai penyakit yang dialaminya dan secara pasti pula melihat jalan dimana kehidupannya terpengaruh. Akibatnya waktu itu dia menghidupkan kembali jalan barunya, yang disebut Schizophrenic oleh sejumlah orang-orang yang cukup professional di bidangnya dan oleh orang tuanya sendiri. Maya mengetahui kecantikannya sebagai sumber dari apa yang dilakukannya – dalam membicarakannya perilakunya pada orang tuanya, Maya berkata, “saya menggunakan pikiran itu sebagai sebuah ancaman ketika saya menjadi pemuda, tetapi dapat berbuat sebaliknya sekarang.” Perbedaan mode berbuatt “sebaliknya”, ia bermaksud menjawab pelanggaran yang berlangsung dalam kehidupan oleh orang tuanya.
Semua tindakan yang dilakukan Maya ini bukan berarti (semua tindakan dari setiap person dengan masalah yang begitu hebatnya) merupakan keseluruhan dari apa yang dimaksudkan. Suatu pengungkapan yang pasti, khususnya mengenai perilaku, bukan kebutuhan yang dimaksud sangat mendasar. Banyak – barang kali sebagian besar – orang-orang yang melakukan tindakan keluar dari kontrolnya; mereka membangun kelangsungan kehidupan dunia, membandingkan dunia tempatnya sendiri. Hal ini adalah contoh terdekat dari tindakan yang dimaksudkan. Maya diajarkan mengenai “perbuatan sebaliknya,” tetapi dia pasti sangat menderita - dari orang tuanya, rumah sakit, persembunyian, dan seluruh dunia mengambil jalan bermusuhan dengan cara hidup yang dipilihnya.
Counter dunia ini cocok. Saya melihat seseorang yang mempertimbangkan catatonics, orang yang ditinggalkan dalam satu posisi pada suatu saat atau tidak berbicara atau bergerak di jalan yang lebih spesifik dan dalam rangkaian waktu yang dapat diterima ini dalam lingkungan institusi di mana tidak satu pun yang memperhatikan pembicaraannya, sejak mereka catatonics, tetapi seseorang dating terus dan mengungkap kenyataan perhatian seseorang dating terus dan mengungkap kenyataan perhatian mereka, mereka bereaksi dengan jalan “normal” lagi dengan para pembantu dan perawat yang disetujui oleh dokter yang tidak dapat mereka capai. Karya Ken Kesey One Flow over the Cuckoo’ Nest merupakan contoh literature yang bagus. Ketua Bromley mempertimbangkan semua catatonic, dia menceritakan semua cerita yang kebanyakan dia pelakunya.
Perilakunya bersifat reaktif, tapi juga formatif terhadap situasi yang baru; dengan demikian kita memiliki basis dialektika untuk sebuah teori psikologi. Medard Boss memberikan contoh brilian mengenai apa yang dimaksud dengan tindakan, rata-rata semuanya berada dalam ketakutan:
Seorang wanita berumur 30 tahun bermimpi tentang sesuatu yang mengerikan. Pada saat dia merasa tenang dengan kesehatan yang komplit, dia membakar sebuah kandang. Di sekelilingnya ada api, pernah sebuah kerak besar membentuk lahar. Setengahnya berada di bagian luar dan setengah lagi berada di bagian dalam. Menurut pengakuannya setelah melihat api yang perlahan menjadi tercekik oleh kerak ini. Tiba-tiba dia berada di luar api dan memiliki sebuah rute, dia dengan api seperti sebuah klub istirahat bagi kerak dan terhalang udara di dalamnya. Tetapi pemimpi akan segera ia bermimpi, dia mulai menderita schizophrenia akut. Dalam perinciannya, mimpi dari seorang pemipi dengan sangat teapt diperkirakan menjadi jalan khusus bagi penyakit jiwanya. Dia menjadi kaku untuk pertama kalinya dan itu berdampak dalam encysted. Enam minggu kemudian ia berbicara sebagai bentuk pembelaannya sendiri, satu kali lagi ia terhambat oleh api dalam kehidupannya, hingga akhirnya menjadi lengkaplah kematiannya dalam dua hal yaitu spiritualitas dan mentalitas. Sekarang untuk beberapa tahun ia lebih suka pada sebuah kawah yang terbakar.23
Tidak memberikan penghormatan kepada atasan berarti melabeli, kita melihat secara jernih contoh yang dimaksudkan oleh tindakan menjadikannya sebuah sintesis atas reaksi terhadap keadaan dan dilangsungkan aktivitasnya sendiri, tindakan pendefinisian atas situasi. Kita tidak mengetahui cukup banyak tentang wanita ini yang menggenggam keadaan pasti dalam kemacetan ini, tapi kita mengetahui apa yang dia lakukan yang mengakibatkan sebuah kepastian dalam jumlah jalan inisiatif yang terdalam. Itu bukan cerita romantic tentang bagaimana “schizophrenia” dapat membangkitkan gairah; itu adalah sebuah diskripsi atas satu keadaan ekstrem dalam penemuan banyak orang mengenai hak mereka sendiri pada kondisi yang menyesakkan dalam kehidupan mereka. Menelan mitos akan menjadikan permasalahan personal saja, penderitaaan dimasukkan kedalam dunia privat dimana tindakan pribadi selanjutnya menjadi penderitaan.
Rata-rata jalan ini hanya sebuah persetujuan parsial terhadap tindakan pribad. Kita tidak harus memperhatikan teori kita dan mengulas sendiri dengan mengembaliannya pada perencaaan guna mengatasi penderitaan manusia. Ini hanyalah sebuah jalan yang memberikan perhatian pada situasi; itu merupakan garis besar situasi. Tindakan ini memahami maknanya pengertian yang mendalam dan luas, bagian dari revolusi social di mana orang tidak menjalankan kemarahan. Dalam sebuah pembatasan pengertian, mereka dengan segera akan mendapatkan sesuatu hal – sebagian besar adalah segera akan mendapatkan sesuatu hal – sebagian besar adalah kekhususan rumah sakit-komunitas- mengorganisasir dan mengumpulkan institusi perlawanan radikal yang menawarkan alternative riil pada rakyat. Yang demikian itu merupakan bagian dari dampak perubahan atas tindakan rakyat sendiri, dan secara langsung personal adalah bagian dari perubahan politik dan bentuk awal. Pengertian ini bagian dari upaya pembangunan menuju sebuah revolusi social di mana rakyat memberikan perhatian terhadap yang lainnya.
Seperti halnya seseorang atasan dengan para pasien, rata-rata mereka menjelaskan maksud mereka. Binswanger mengatakan bahwa menjadi kesalahan sendiri dimana orang memberikan pilihan eksistensial pada yang “lain,” “kesalahan system sendiri. Bahkan, orang-orang seperti ini lebih menyukai bunuh diri untuk rakyat banyak, sebuah pengorbanan, tetapi tentunya dengan mempertimbangkan beberapa bagian dari determinasi atas pengorbanan dalam pendefinisian yang paling dekat atas kebabasan. Bunuh diri bukan jawaban yang “positif”. Itu dapat dicegah, tetapi hanya dengan jalan kemanusiaan, dan mendasarinya dengan mengurangi situasi yang dapat memastikan seseorang untuk melakukan bunuh diri. Posisi itu orang-orang sebaliknya memiliki “kebabasan” untuk membunuh dengan menyangkal kenyataan ketidakbebasan dalam kehidupan orang dimana secara pasti dapat “memilih” bunuh diri.24
Sumber: Brown P. (2005). Psikologi marxis. Yogyakarta: Alenia.
(Hal. 33-39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar