Jumat, 13 September 2019

BIOMONITORING ZAT ORGANIK


Kumpulan MateriAkumulasi zat organik pada beberapa spesies mamalia merupakan bioindikator yang potensi untuk mendeteksi pencemaran lingkungan. Beberapa zat organik yang dipakai indikator antara lain:
  1. Perubahan nonprotein sulfhidril pada sel liver dari tikus sebagai indikator terpapar oleh pestisida.
  2. Meningkatkan bilirubin pada tikus, menunjukkan adanya paparan oleh Tri Nitro Toluen (TNT).
  3. Terdapatnya hubungan antara pencemaran lingkungan dengan Poly Chlorinated Biphenyl (PCB), Dioxin, dan furan pada manusia.
  4. Terdapat dioxin, furan, PCB, DDE, dan Lindane pada telur burung sebagai indikator tercemarnya lingkungan oleh zat organik.
  5. Terakumulasinya PCB, pestisida, dan bahan anthropogenik pada tubuh ikan sebagai indikator tercemarnya ekosistem perairan.
  6. Meningkatkan aktivitas Mixed Function Oxidase (MFO) pada ikan di sungai yang tercemar oleh bahan organik, PAH, Dioxin, dan PCB.
  7. Aktivitas Xenobiotik – DNA-adduct, Cytochrome P450 induksi dan oryl hydrokarbon hydroksilase pada ikan, dipakai sebagai biomarker pencemaran pantai oleh PCB dan DDT.
  8. Mengurangi komunitas fitopankton dapat dipaai sebagai biomonitoring pencemaran pestisida dalam perairan.







Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal. 103-104).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar