Kamis, 12 September 2019

BIOMONITORING LOGAM

Kumpulan MateriBiomonitoring logam dapat dilakuan dengan pemeriksaan suatu media untuk menentukan bahan logam. Media yang dipakai antara lain: darah/uringe, jaraingan tubuh, ikan, binatang invertebrata, dan tanaman perairan maupun daratan 

Logam yang dapat ditemukan pada darah/urine, antara lain: 

- Kadmium (Cd) 

- Zat besi (Fe) 

- Mangane (Mn) 

- Tembaga (Cu) 

- Merkuri (Hg) 

- Zink (Zn) 

Logam berat di atmosfer yang ditemukan pada jaringan burung, antara lain: 

- Pencemaran udara berupa partikel timbal (Pb) 

- Kadmium (Cd) 

- Arsen (As) 

- Merkuri (Hg) 

Logam berat tersebut dapat berasal dari pabrik pengelasasn logam, emisi kendaraan bermotor, dan secara tidak langsung burung memakan serangga yang terkontaminasi oleh logam berat. Tempat akumulasi logam berat di dalam tubuh burung terletak pada jaringan dan bulu burung. 

Logam berat di perairan yang ditemukan pada ikan, antara lain: 

- Chromium (Cr) 

- Tembaga (Cu) 

- Timbal (Pb) 

- Zine (Zn) 

Logam tersebut akan meningkat kadarnya, apabila ada peningkatan Blochemical oxygen Demand (BOD) di perairan. 

Logam berat diperairan yang ditemukan pada binatang invertebrata, antara lain: 

- Kromium (Cr) 

- Tembaga (Cu) 

- Timbal (pb) 

- Kadmium (Cd) 

- Kobalt (Co) 

- Nichel (Ni) 

Adanya logam berat tersebut pada tubuh inverebrata merupakan indikator tercemarnya lingkungan. 

Logam berat pada tanaman perairan dan tanaman darat 

Pabri pengecoran logam yang mengeluarkan bahan pencemar udara logam berat dapat dideteksi pada tanaman dengan analisis Neutro Achivation Analysis. 

Sebagian bioindikator dalam biomonitoring kualitas tanaman darat adalah teridentifikainya logam berat pada dauh pohon pinus. Di Polandia (1995) pohon pinus dapat dipakai sebagai bioindikator terhadap bahan pencemar Zn, Cd, Pb, dan As 

Vegetasi perairan seperti fitoplankoton dapat dipakai sebagai bioindikator antara lain untuk logam berat Hg, Cu, Cd, dan Zn. Efek logam berat terhadap komunitas mikrobiologi dari ekosistem perairan, antara lain berkuarngnya jumlah populasi bakteri dan meningkatkan toleransi terhadap tembaga. Indikator adanya logam berat kadmium di dalam perairan ditunjukkan adanya: 

a. Diversitas komunitas protozoa. 

b. Densitas populasi protozoa 

c. Bio massa protozoa 



Sumber: Mukono H. J. (2005). Toksikologi lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press. (Hal 102-103).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar