Senin, 23 September 2019

SIKLUS HIDUP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Kumpulan MateriPengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau mengubah sebagian atau seluruh sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen subtansial mengenai waktu dan sumber daya serta merupakan aktivitas berkesinambungan dalam banyak organisasi. Dalam beberapa hal, sistem informasi menyerupai suatu organisme, yaitu hidup, lahir, tumbuh, menjadi matang, berfungi, dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem yang terdiri atas tahap-tahap perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan. Cepat atau lambatnya perputaran ini banyak tergantung pada berbagai hal, misalnya pada sifat berbagai bisnis 

Proyek pengembangan sistem umumnya dilakukan oleh tim proyek yang terdiri dari sistem analis, programmer, akuntan, dan orang lain di dalam organisasi yang mengetahui mengenai sistem yang berjalan di organisasinya. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui siklus hidup pengembangan sistem hidup akan menyebabkan konsekwensi yang setiap porsi dari siklus hidup akan menyebabkan konsekwensi yang serius. Konsep siklus hidup menyediakan kerangka untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas-aktivitas pengembangan sistem secara rinci. 

Konsep siklus hidup mempunyai implikasi bahwa setiap proyek pengembangan sistem harus dibagi dalam tahap-tahap berbeda dengan titik pengendalian manajemen yang formal diletakkan di antara tahap-tahap. Prinsip pengendalian dasar adalah setiap tahap harus menghasilkan dokumentansi untuk secara formal ditelaah dan disetujui sebelum memulai tahap berikutnya dari siklus hidup proyek. Akumulasi dokumentansi dari tahapan pengembangan sistem adalah dokumentansi proyek selesai. Jumlah dan jenis dokumentasi yang dihasilkan setiap tahap akan tergantung pada hakikat proyek, proyek yang lebih besar membutuhkan dokumentansi yang lebih ekstensif. Akan tetapi, prinsip dasar selalu sama, yaitu setiap tahap menghasilkan dokumentansi. 

Pengembangan sistem informasi berbasis komputer adalah tugas kreatif dan sangat memberikan manfaat ekonomis bagi organisasi. Dengan kata lain, proses pengembangan sistem dapat menimbulkan bencana. Sumber data, tenaga kerja, dan keuangan akan dikeluarkan tanpa kemungkinan pengembalian dan barangkali bahkan sistemnya sendiri tidak selesai. Dalam prakteknya, proses pengembangan sistem seringkali menimbulkan hasil-hasil tersebut. Sejarah pengembangan sistem komputer menunjukkan bahwa hasil positif lebih sering di dapat jika proses pengembangan sistem distrukturkan secara formal, didokumentasikan dan sesuai dengan teknik-teknik pengendalian manajemen. Salah satu teknik pengendalian yang paling penting adalah melibatkan pemakai secara aktif dalam pengembangan sistem informasi. 



Sumber: Tata Sutabri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Andi. Yogyakarta. (Hal. 22-23) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar