Selasa, 17 September 2019

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN ORGANISASI BISNIS

Kumpulan MateriOrganisasi tergantung pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetisi. Informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan ussaha kepada beragam orang, informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara manual/terkomputerisasi. 

Organisasi adalah kumpulan unit kerja atau pengambilan keputusan untuk mewujudkan tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukan-masukan dan mengubah menjadi keluaran-keluaran dalam bentuk produk atau jasa. Perubahan manufaktur mengubah sumber daya bahan baku, tenaga kerja, dan sumber daya lainnya menjadi barang-barang berwujud, seperti furnitur, yang kemudian dijual untuk tujuan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Secara konseptual seluruh sistem organisasional mencapai tujuannya melalui proses alokasi sumber daya yang diwujudkan melalui proses pengambilan keputusan manajerial. Informassi memiliki nilai ekonomik pada saat mendukung keputusn alokasi sumber daya sehingga dapat mendukung sistem untuk mencapai tujuan. Sesungguhnya, informasi dapat menjadi sumber daya informasi yang terpenting. 

Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu ekstern dan intern. Pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat pekerja, dan masyarakat secara keseluruhan. Pemakai ekstern menerima dan tergantung pada beragam keluaran dari sistem informasi akuntansi suatu organisasi. Sebagian keluaran ini bersifat rutin. Misalnya, transaksi hutang dagang pemasok membutuhkan keluaran seperti pesanan pembelian dan cek dari SIA organisasi yang bersangkutan. Pelanggaran menerima tagihan dan kemudian melakukan pembayaran yang diproses dalam SIA. Karyawan menerima pembayaran gaji dan data yang berhubungan. Pemegang saham menerima cek deviden dan informasi rutin mengenai transaksi saham. Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai ekstern bervariasi. Penerbitan laporan keuangan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja masa lalu, memprediksi kinerja masa datang, dan memperoleh masukan lain mengenai organisasi yang bersangkutan.

Pemakai intern terutama para manajer, kebutuhannya bervariasi tergantung pada tingkatannya di dalam organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan. Gambar A adalah skema mengenai tingkat kepentingan manajerial yang berbeda terhadap informasi. Diagram tersebut menekankan bahwa terdapat kebutuhan dan permintaan informasi yang berbeda pada tingkat-tingkat manajemen dalam organisasi . sistem informasi akuntansi mengikhtisarkan dan menyaring data yang tersedia bagi para pengambil keputusan. Dengan memproses data, SIA mempengaruhi keputusan-keputusan organisasi.




Tabel 1,1 menyajikan karakteristik informasi yang relevan terhadap manajer-manajer tingkat bawah, menengah, dan atas dalam orgnisasi. Manajemen tingkat atas umumnya berkepentingan terhadap perencanaan dan pengendalian strategi jangka panjang. Laporan-laporan akuntansi kepada manajemen tingkat atas berisi ikhtisar dan garis besar masalah seperti total penjualan kuartalan berdasarkan lini produk atau divisi. Manajer tingkat menengah membutuhkan yang lebih rinci, seperti penjualan harian atau mingguan berdasarkan lini produk karena lingkup pengendalian mereka lebih sempit. Manajer tingkat bawah umumnya menerima informasi yang relevan pada subnit tertentu, seperti total penjualan departemennya. Karyawan di tingkat yang lebih rendah, seperti klerk, memproses data transaksi penjualan dan penggajian yang dengan demikian secara konstan akan berhubungan dengan data rinciannya. Pembuatan informasi yang berguna dibatasi oleh lingkungan SIA dan struktur manfaat dan biaya yang melekat pada keputusan-keputusan pemakai. Ketidakpastian lingkungan di mana informasi dikembangkan dan disajikan menyebabkan dibutuhkannya estimasi dan penyesuaian-penyesuaian. Tidak ada sistem informasi yang dapat menghindari segi-segi praktis penyajian informasi. Jika biaya pembuatan informasi lebih besar dari kegunaannya bagi pemakai, maka tidak praktis untuk menyajikan informasi tersebut.



Apabila dilihat dari sudut pandang organisasi, pembedaan hasil di lakukan atas dua kelompok besar informasi akuntansi, yaitu mandatori dan bebas. Berbagai badan pemerintah swasta dan perundang-undangan menetapkan undang-undang untuk pencatatan dan pelaporan. Misalnya laporan diisyaratkan untuk pajak penghasilan federal dan negara, juga untuk pajak perlindungan sosial. Sebagai tambahan, fungsi-fungsi akuntansi dasar tertentu penting bagi aktivitas bisnis yang normal. Penggajian dan piutang dagang merupakan contoh utama. Fungsi-fungsi ini harus dilaksanakan dalam setiap organisasi jika organisasi tersebut ingin tetap hidup. Sistem penganggaran, sistem akuntansi, pertanggungjawaban, dan laporan spesifik untuk manajemen intern adalah contoh-contoh dari informasi yang bebas. Secara konseptual, informasi harus memenuhi kriteria manfaat dan biaya. Meskipun secara teori kriteria diterapan pada seluruh keluaran sistem informasi akuntansi organisasi tertentu tidak memiliki pengendalian atas seluruh persyaratan informasinya. Pertimbangan utama untuk memenuhi persyaratan informasi mandatori adalah meminimalkan biaya sejalan dengan pemenuhan standar keandalan dan kemanfaata. Jika kondisi informasi adalah bebas, maka pertimbangan utama adalah bahwa manfaat yang dicapai melebihi biaya untuk menghasilkannya. 







Sumber: Tata Sutabri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Andi. Yogyakarta. (Hal. 6-9). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar