Masa penuaan yang terjadi pada setiap orang memiliki
berbagai macam penyambutan. Ada individu yang memang sudah mempersiapkan
segalanya bagi hidupnya di masa tua, namun ada juga individu yang merasa
terbebani atau merasa cemas ketika mereka beranjak tua. Takut di tinggalkan
oleh keluarga, takut merasa tersisihkan dan takut akan rasa kesepian yang akan
datang.
Keberadaan lingkungan keluarga dan sosial yang menerima
lansia juga akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan
sosio-emosional lansia, namun begitu pula sebaliknya jika lingkungan keluarga
dan sosial menolaknya atau tidak memberikan ruang hidup atau ruang interaksi
bagi mereka maka tentunya memberikan dampak negatif bagi kelangsungan hidup
lansia.
Menurut teori aktivitas (activity theory),
semakin orang dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan
mereka menjadi renta dan semakin besar kemngkinan mereka merasa puas dengan
kehidupannya. Dalam hal ini penting bagi para dewasa lanjut untuk menemukan
peran-peran pengganti untuk tetap menjaga keaktifan mereka dan keterlibatan
mereka didalam aktivitas kemasyarakatan. Dengan adanya aktivitas pengganti ini
maka dapat menghindari individu dari perasaan tidak berguna, tersisihkan, yang
membuat mereka menarik diri dari lingkungan.
Dalam teori rekonstruksi gangguan sosial (social
breakdown-reconstruction theory) (Kuypers & Bengston, 1973) menyatakan
bahwa penuaan dikembangkan melalui fungsi psikologis negative yang dibawa oleh
pandangan-pandangan negatif tentang dunia sosial dari orang-orang dewasa lanjut
dan tidak memadainya penyediaan layanan untuk mereka. Rekonstruksial dapat
terjadi dengan merubah pandangan dunia sosial dari orang-orang dewasa lanjut
dan dengan menyediakan sistem-sistem yang mendukung mereka. Ketersediaan
layanan bagi dewasa lanjut dapat mengubah pandangan mereka mengeanai lingkungan
sosialnya. Mereka akan tetap mampu untuk berperan aktif dengan layanan yang ada
dan juga mereka akan mengubah pandangan dunia sosial yang negatif dan meniadakan
pemberian label sebagai seseorang yang tidak mampu (incompetent).
Dorongan untuk berpartisipasi aktif orang-orang dewasa lajut di masyarakat
dapat meningkatkan kepuasan hidup dan perasaan positif mereka terhadap dirinya
sendiri.
Sumber: Buku
Psikologi Perkembangan F.J Monks. A.M p. Knoers. Siti Rahayu Haditono, Gadjah Mada University Press. 1982.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar