sebagai upaya memperlambat kerusakan kondisi terumbu karang, pemerintah Indonesia mencanangkan Program Rehabilitasi dan Pengelolahan Terumbu Karang. Tujuan utama program in adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya terumbu karang yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sepuluh provinsi yang terpilih. Sepuluh priovinsi tersebut, antara lain Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Maluku, dan Papua. Lima komponen utama dalam upaya pengelolahan dan rehabilitas terumbu karang yang terlalu diterapkan antara lain peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat, pengelolahan berbasis masyarakat, pengembangan kelembagaan, penelitian, monitoring, dan evaluasi, penegakan hukum.
Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat
komponen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadarn masyarakat akan pentingya peranan terunbu karang dan partisipasi aktif dalam pengelolahan dan pemanfaatan terumbu karang.
Pengelolaan berbasis masyarakat
komponen ini bertujuan membina untuk melakukan kegiatan aktif seperti membentuk usaha kerajinan yang akan meningkatkan pendapatan mesyarakat setempat. Selain itu, pemerintah menerapkan pengatahuan dan teknologi rehabilitas dalam pengelolahan terumbu karang agar dapat dimanfaatkan lestari.
Pengembangan kelembagaan
komponen ini bertujuan memperkuat koordinasi antarinstansi yang berperan dalam penanganan terumbu karang baik pengelola kawasan, aparat keamanan, dan pemerhati lingkungan. Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui berbagai perlatihan yang berkaitan dengan pengelolaan dan teknik rehabilitas terumbu karang.
Penelitian, monitoring, dan evaluasi
komponen ini bertujuan memantau kegiatan masyarakat yang secara langsung berhubungan dengan terumbu karang. Dalam kaitannya dengan komponen ini, akan dibentuk sistem jaringan pemantauan dan informasi terumbu karang membangun simpul-simpul di beberapa provinsi.
Penegakan hukum
penegakan hukum merupakan komponen penting sebagai hal pokok dalam usaha mencapai tujuan program rehabilitas dan pengelolahan terumbu karang.
Penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan yang berbeda akan mengahasilkan makhluk hidup yang baru pula sehingga dengan proses adaptasi ini akan timbul keanekaragaman makhluk hidup. Usaha-usaha yang dilakukan dalam menjaga keselarasan makhluk hidup yang ada, yaitu dengan cara membuat suaka margasatwa dan cagar alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar