Kelangsungan hidup suatu jenis organisme juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, adanya organisme pemangsa, parasit, dan wabah penyakit. Sebagai contoh, semua organisme memerlukan makanan. Sumber makanan berasal dari lingkungan yang kemampuannya untuk menyediakan makanan terbatas. Sebaliknya, organisme senantiasa berkembangbiak sehingga populasinya senantiasa berkembangbiak sehingga populasinya terus meningkat. Hal ini akan menyebabkan persaingan di antara anggita populaasi yang hidup di daerah itu. Akibat persaingan itu adalah sebagai berikut.
- Anggota populasi yang kuat akan menang dan tetap tinggal di daerah itu.
- Anggota populasi yang kalah dalam persaingan akan mati atau pergi mencari lingkungan baru.
Apabila suatu
populasi pergi ke tempat lain yang keadaan lingkungan berbeda dengan keadaaan
lingkungan asal, maka ada dua kemungkinan sebagai berikut.
- Anggota populasi tersebut tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga ia akan mati.
- Anggota populasi tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga ia akan bertahan hidup.
Proses persaingan di antara anggota populasi yang menimbulkan akibat seperti di atas disebut seleksi alam. Seleksi alam adalah terpilihnya anggita populasi yang cocok untuk kondisi suatu lingkungan. Teori seleksi alam tersebut dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.
Penyebab kepunahan suatu jenis organisme
Dalam proses
seleksi alam, organisme yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan
tetap hidup berkesinambungan. Sebaliknya organisme yang tidak mampu
menyesuaikan diri lambat laun akan punah. Sebagai contoh, punahnya dinosaurus
yang diduga terjadi 65 juta tahun yang lalu.
Dinosaurus adalah
jenis binatang reptilia purba yang hidup pada zaman Mesozoikim sekitar 180 juta
tahun yang lalu. Punahnya dinosaurus dan spesies hewan lain pada masa
Mesozoikum masih merupakan teka-teki sampai sekarang. Tetapi penyebab punahnya
dinosaurus yang banyak diyakini para ahli ialah terjadinya tabrakan antara bumi
dengan meteor atau komet. Pendapat ini didukung oleh adanya fosil bantuan
berumur 65 juta tahun yang menunjukkan kandungan iridium yang tinggi. Unsur ini sangat jarang terdapat di bumi,
tetapi banyak terdapat pada meteorit. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa meteor
atau komet yang sangat besar telah menabrak bumi 65 jutat tahun yang lalu.
Tabrakan ini
menimbulkan ledakan dahsyat yang mengakibatkan terlemparnya sejumlah besar debu
ke atmosfer. Debu menghalangi cahaya tanaman mencapai permukaan bumi sehingga
tanaman mencapai permukaan bumi sehingga tanaman tidak mendapat cukup energi
matahari untuk memproduksi makanan. Dinosaurus yang merupakan herbivor tidak
memperoleh makanan. Dinosaurus yang merupakan (pemakan herbivor)ikut punah.
Dinosaurus yang hidup pada masa itu tidak dapat menyesuaikan diri terhadapa
perubahan lingkungan sehingga mati dan punah.
Seperti halnya
dinosaurus, bukan tidak mungkin mungkin hewan dan tumbuhan yang ada sekarang
akan punah di masa mendatang. Misalnya, dikhawatirkan hanya tumbuhan yang bermafaat
bagi manusialah yang mampu bertahan hidup karena terus dibudidayakan oleh
manusia. Sebaliknya, tumbuhan yang dirasa kurang manfaatnya bagi manusia akan
tersingkir hingga akhirnya punah. Demikian pula halnya dengan hewan. Dewasa ini
banyak jenis hewan yang terancam punah sehingga statusnya dilindungi oleh
pemerintah. Misalnya, badak jawa, badak sumatra, harimau, harimau sumatra,
orang utan, komodo, anoa, tapir, dan masih banyak lagi. Hewan-hewan itu menjadi
langka selain reproduksinya yang rendah, juga karena ulah manusia,seperti
perburuan liar dan pamanfaatan hutan sehingga habitat mereka berkurang.
Secara langsung
manusia mungkin tidak merasakan manfaat dari tumbuhan dan hewan langka
tersebut. tapi setiap makhluk mempunyai peran penting dalam rantai makanan,
jika salah satu jenis tidak ada maka yang lain akan kesulitan untuk mencari
makanan dan akan mati satu persatu karena kekurangan makanan dan rantai makanan
menjadi tidak seimbang.
Terbentuknya Spesies Baru
Organisme yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan baru yang dapat membentuk spesies baru
adaptasi seperti ini menjadi penyebab evolusi. Evolusi adalah terjadinya
perubahan sedikit demi sedikit dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Terjadinya evolusi
dapat diamati pada burung finch, tampak bahwa di antara semua burung finch
terdapat perbedaan bentuk paruh tergantung pada jenis makanannya. Contohnya
adalah sebagai berikut.
- Finch pemakan biji-bijian mempunyai paruh untuk memecah biji-bijian.
- Finch kaktus mempunyai paruh lurus panjang dan lidah terbelah untuk mengambil madu bunga.
- Finch pohon pemakan tumbuhan mempunyai paruh melengkung seperti paruh burung nuri untuk makan tunas pohon dan buah.
- Finch pohon pemakan serangga mempunyai paruh burung pamakan kumbang dan serangga.
- Finch penyanyi mempunyai paruh kecil langsung. Makanannya adalah serangga.
- Fich pelatuk mempunyai paruh menyerupai paruh burung pelatuk untuk melubangi pohon. Untuk menangkap serangga, fich pelatuk menggunakan duri kaktus untuk mengeluarkan serangga dari lubang pohon.
Menurut Darwin, nenek moyang burung fich di Kepulauan Galapagos berasal dari Ekuador, Amerika Selatan. Karena suatu hal, burung-burung itu bermigrasi dan sampai di Kepulauan Galapagos. Di Ekuador, burung fich tersebut memakan biji-bijian. Di Kepulauan Galapagos burung fich tidak mempunyai biji-bijian sebagai makanannya. Akhirnya burung fich tersebut beradaptasi dengan makanan yang ada di Kepulauan Galapagos. Anggota populasi yang paruhnya sesuai dengan kondisi makanan di Kepulauan Galapagos akan bertahan hidup. Selanjutnya terbentuklah berbagai spesies burung fich di Galapagos.
Sumber: Buku Biologi. Sumarwan. Sumartini, Kusmayadi.
0 komentar:
Posting Komentar