Senin, 16 April 2012

MENINGKATKAN RASA HARGA DIRI ANAK

Riset menyarankan empat kunci untuk meningkatkan rasa harga diri anak (Bedner, Wells & Peterson, 1995; Harter, 1999).

  1. Identifikasi penyebab rendah diri dan area kompetensi yang penting bagi diri. Ini penting, apaka rasa rendah diri anak itu karena prestasi sekolahnya yang buruk? Karena konflik keluarga? Kemampuan sosial yang lemah? Murid punya harga diri tertinggi ketika mereka bisa kompeten dan sukses dalam area kompetensi apa yang merka anggap penting. Dalam riset Susan Harter (1990, 1996, 1990), penampilan fisik dan penerimaan sosial dari teman sekelas merupakan konstributor amat penting bagi rasa harga diri. Penerimaan sosial teman sekelas lebih penting bagi rasa harga diri remaja ketimbang penerimaan sosial dari guru. Meski demikian, guru masih memainkan peran penting dalam meningkatkan perasaan harga diri remaja muda yang orang tuanya tidak peduli.
  2. Beri dukungan emosional dan penerimaan sosial. Setiap kelas punya anak yang mendapat terlalu banyak nilai buruk. Anak ini mungkin dari keluarga yang suka menghina dan merendahkan, yang terus-menerus melecehkan anak, atau mungkin mereka sebelumnya menjadi murid di kelas yang membantu mereka menghindari diri mereka sendiri. Konselor sekolah atau guru BP bisa membantu anak semacam ini. Bagi anak dari keluarga single parent, dapat diberi program Big Brother atau Big Sister yang menyediakan orang dewasa yang bisa memberi dukungan emosional dan penerimaan sosial. Dalam satu studi, baik itu dukungan orang tua maupun teman sebaya akan memengaruhi perasaan remaja dalam memandang martabat dirinya (Robinson, 1995). jadi rekomendasi untuk meningkatkan keahlian sosial anak ini mungkin juga bisa meningkatkan perasaan harga diri anak.
  3. Bantu anak mencapai tujuan berprestasi. Prestasi bisa menaikkan perasaan harga diri. Pengajaran atau kurusus keterampilan akademik secara langsung atau bisa menaikkan prestasi anak, akibatnya bisa menaikkan rasa harga diri mereka. Sering kali tidak cukup hanya memberi tahun murid bahwa mereka bisa mencapai sesuatu; anda huga harus membantu mereka untuk mengembangkan keahlian akademik mereka. Henry Gaskins adalah relawan yang menjalankan program tutorial (kursus) setelah jam sekolah untuk murid-murid di Washington DC. Selama empat jam pada waktu malam dan di sepanjang haru Sabtu, 80 murid menerima bantuan langsung satusatu oleh Gackins, istrinya, dua relawan dewasa, tujuan kepribadian dan menyusun rencana sendiri untuk mencapai tujuan ini. Banyak orang tua dari dukungan akademik bagi anaknya. Gaskins meningkatkan rasa harga diri anak dengan meningkatkan kemampuan akademik mereka.
  4. Kembangkan kerampilan mengatasi masalah. Ketika anak menghadapi problem dan bida mengatasinya bukan menghindarinya, maka rasa harga dirinya akan naik. Murid yang mau mengatasi masalah kemungkinan akan menghadapi problem secara realistis, jujur, dan nondefensif. Ini menghasilkan pemikiran positif tentang diri mereka sendiri yang akibatnya bisa meningkatkan perasaan harga dirinya. Di lain pihak, murid yang rendah diri biasanya mengevaluasi diri secara negatif dan menyebabkan sikap penolakan, penipuan, dan penghindaran, dan mengevaluasi diri secara negatif dan menyebabkan sikap penolakan, penipuan, dan pengindraan. Tipe penolakan diri membuat murid merasa tidak mampu secara personal.


Sumber: Psikologi Pendidikan , edisi kedua. John W. Santrock, Universty of Texas-Dallas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar