Selasa, 17 April 2012

PANCASILA SEBAGAI HIDUP BANGSA INDONESIA

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satu pepatah yang sering kita dengar adalah “berakit-rakit ke hulu, besenang-senang kemudian”. Pepatah tersebut mengandung makna bahwa jika ingin berprestasi, maka prestasi itu harus dicaai lewat kerja keras dan usaha tanpa kenal lelah karena sukses tidak datang dengan sendirinya. Apabila pepatah tersebut diyakini dan kemudian dijadikan pegangan hidup seseorang, maka ia berkembang menjadi “pandangan hidup” yang oleh Bung Karno disebut sebagai levensbeschouwing.

Apabila pandangan hidup tersebut memiliki kebenaran dan diyakini dapat mengantar kepada kehidupan yang sejahtera dan bahagia, maka ia dapat dikembangkan menjadi pandangan hidup masyarakat, bangsa, dan negara, bahkan dunia sehingga disebut Welstanschahuung. Jeman pada masa Hitler mengangkat Nationalsozialistische Welstanschahuung sebagai dasar negaranya, Jepang Tennoo Koodoo Seishin, Cina pada masa Sun Yat Sen San Min Chui, dan bangsa Indonesia Pancasila sebagai Welstanschahuung-nya.

Karena nilai yang terkandung di dalam Pancasila tidak lain adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang terdapat dalam berbagai pandangan hidup masyarakat adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang terdapat dalam berbagai pandangan hidup masyarakat maka sesungguhnya Pancasila itu sendiri mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut nyata hidup di dalam masyarakat dan dipengaruhi sebagai pegangan dalam bersikap dan bertingkah laku serta menentukan tindakan dalam menghadapi berbagai persoalan pegangan hidup di dalam masyarakat dan dipergunakan sebagai pegangan dalam bersikap dan bertingkah laku serta menentukan tindakan dalam menghadapi berbagai persoalan. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang. Semua tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari sila-sila Pancasila. 

Adapun nilai-nilai yang terkristalisasi dari kehidupan nyata masyarakat Indonesia seantero bumi Nusantara adalah sebagai berikutnya

No
Nilai-nilai
Uraian
Keterangan
1
Kedamaian
Merupakan situasi yang menggambarkan tidak adanya konflik dan kekerasan. Segala unsur terlihat dalam suatu proses sosial yang berlangsung secara selaras, serasi, dan seimbang sehingga menimbulkan keteraturan, ketertiban, dan ketentraman. Segala kebutuhan yang diperlukan oleh manusia dapat dipengaruhi sehingga tidak terjadi perebutan kepentingan.
Hal itu akan dapat terwujud bila segala unsur yang terlibat dalam kegiatan bersama mengendalikan diri.
2
Keimanan
Adanya suatu sikap yang menggambarkan keyakinan akan adanya kekuatan transendental yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Dengan keimanan, manusia yakin bahwa Tuhan menciptakan dan mengatur dalam semesta.
Bahwa apapun yang terjadi di dunia adalah atas kehendak-Nya, dan manusia wajib menerima dengan ikhlas
3
Ketakwaan
Merupakan sikap berserah diri secara ikhlas dan rela kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersedia tunduk dan mematuhi segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.
Manusia yang diciptakan Tuhan adalah sama, yang berbeda adalah kadar iman dan ketakwaannya.

4
Keadilan
Suatu sikap yang menempatkan makhluk dengan segalam permasalahannya sesuai dengan hak dan kewajiban serta hakikat dan martabatnya secara proporsional yang diselaraskan dengan peran, fungsi, dan kedudukannya.
Setiap orang diperlukan sama dan memperoleh kesempatan yang sama sesuai potensi masing-masing.
5
Keselarasan
Adalah keadaan yang menggambarkan keteraturan, ketertiban, dan ketaatan karena setiap makhluk melaksanakan peran dan fungsinya secara tepat dan proporsiona, sehingga timbul suasana yang harmoni, tenteram, dan damai. Masing-masing ada keadaan untuk memahami lingakungan serta terasa suasana nikmat dan damai
Demi menuju keselarasan hidup, maka dalam berhubungan dengan orang lain telah dikembangkan sikap dan perilaku “pengendalian diri”.
6
Keberadaban
Merupakan keadaan yang menggambarkan setiap komponen yang dalam kehidupan bersama berpengang pada keberadapan yang mencerminkan nilai luhur budaya bangsa.
Beradab apabila nilai-nilai Pancasila direalisasikan sebagai acuan pola pikir dan pola tindak.
7
Kesetaraan
Adalah suatu sikap yang mampu menempatkan kedudukan manusia lampu membedakan jender, suku, ras, agama, adat, budaya, dan lain-lain.
Setiap orang diperlakukan sama dan memeperoleh kesempatan yang sama, sesuai potensi masing-masing.
8
Persatuan dan Kesatuan
Adalah keadaan yang menggambarkan kemajemukan bangsa Indonesia yang terdiri atas keberanekaragaman komponen namun mampun membentuk suatu kesatuan yang utuh. Setiap komponen dihormati dan menjadi integral dalam satu sistem kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Keanekeragaman bangsa Indonesia telah terpatri dalam bingkai semboyan Bhinneka Tunggal Ika
9
Mufakat
Adalah suatu sikap terbuka untuk menghasilkan kesepakatan bersama secara musyawarah harus dipegang teguh dan wajib dipatuhi dalam kehidupan bersama
Suatu keputusan dengan musyawarah mufakat akan memberikan kepuasan di banyak pihak
10
Kebijaksanaan
Adalah sikap yang menggambarkan hasil oalh pikir dan olah rasa yang bersumber dari hati dan keutamaan.
Dengan kebijaksanaan, ada keadilan dan ketentraman hidup yang dirasakan masyarakat
11
Kesejahteraan
Adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya tuntutan kebutuhan manusia, baik kebutuhan lahirian maupun batiniah, sehingga terwujud rasa puas diri, tenteram, damai, dan bahagia.
Ketentraman dapat terwujud dengan kerja keras jujur, dan bertanggung jawab


Sumber: Pendidikan Kewarganegaraan. Budiyanto. Penerbit erlangga.

1 komentar: