Klien harus bersedia melibatkan diri ke dalam proses terapi intensif dan berjangka panjang. Biasanya klien mendatangi terapi beberapa kali seminggu dalam masa tiga sampai lima tahun. Pertemuan terapi biasanya berlangsung selama satu jam. Setelah beberapa kali pertemuan tatap muka dengan analis, klien kemudian diminta berbaring melakukan asosiasi bebas, yakni mengatakan apa saja yang terlintas dalam pikirannya. Proses aosisasi bebas ini diketahui sebagai “aturan yang fundamental”. Pada saat berbaring, klien melaporkan perasaan-perasaan, pengalaman-pengalaman, asosiasi-asosiasi, ingatan-ingatan, dan fantasi-fantasinya. Berbaring di atas balai-balai memaksimalkan kondisi-kondisi bagi refleksi-refleksi yang mendalam dari klien, dan mengurangi stimulus yang bisa menghambat klien dalam memperoleh hubungan dengan konflik-konflik dan produksi-produksi internalnya.
Klien mencapai kesepakatan dengan analis mengenai pembayaran biaya terapi, mendatangi pertemuan terapi pada waktu tertentu, dan bersedia terlibat dalam proses yang intensif. Klien sepakat untuk berbicara karena produksi-produksi verbal klien merupakan esensi terapi psikoanalitik. Klien secara khusus dimulai untuk tidak mengubah selama periode analisis.
Selama terapi klien bergerak melalui tahap-tahap tertentu, mengembangkan hubungan dengan analis, mengalami krisis treatment, memperoleh pemahaman atas masa lampaunya yang tak disadari, mengembangkan resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri, mengembangkan suatu hubungan tranformasi fengan analis, memperdalam terapi, menaungi resistensi-resistensi dan masalah yang tersingkap, dan mengakhiri terapi.
Sumber: Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey
Sumber: Teori dan Praktek KONSELING & PSIKOTERAPI. Gerald Corey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar