Maslow
juga menekankan bahwa makin tinggi tingkat kebutuhan, makin tidak
penting ia untuk mempertahankan hidup (Survival)
dan makin lama pemenuhannya dapat ditunda.
- Kebutuhan fisiologis (faali). Kebutuhan yang timbul berdasarkan kondisi fisiologikal badan kita, seperti kebutuhan untuk makanan dan minuman, kebutuhan akan udara segar (Oksigen). Kebutuhan fisologikal merupakan kebutuhan primer atau kebutuhan dasar, yang harus dipernuhi . Jika kebutuhan ini tidak dipernuhi, maka individu berhenti eksistensinya.
- Kebutuhan rasa aman. Kebutuhan ini masih sangat dekat dengan kebutuhan fisologis. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk dilindungi dari bahaya dan ancaman fisik. Dalam pekerjaan, kita jumpai kebutuhan ini dalam sewaktu pindah ke kota baru.
- Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini mencakup memberi dan menerima persahabatan, cinta kasih, rasa memiliki (belinging). Setiap orang ingin menjadi anggota kelompok sosial, ingin mempunyai teman, kekasih. Dalam pekerjaan kita jumpai kelompok informasi yang merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sosial seorang tenaga kerja.
- Kebutuhan harga diri (esteem needs). Kebutuhan harga diri meliputi dua jenis:
- yang mencakup faktor-faktor internal, seperti kebutuhan harga diri, kepercayaan diri, otonomi dan kompetensi.
- yang mencakup faktor-faktor eksternal kebutuhan untuk dikenal dan diakui (recognition), dan status.
- Kebutuhan harga diri ini dapat terungkap dalam keinginan untuk sesuai dengan kemampuan yang dirasakan dimiliki. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk kreatif, kebutuhan untuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh. Kebutuhan ini menekankan kebebasan dalam melasanakannya.
- Kebutuhan aktualisasi-diri. Kebutuhan untuk melakukan pekerjaaan sesuai dengan kemampuan yang dirasakan dimiliki. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk menjadi kreatif, kebutuhan untuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh. Kebutuhan ini menekankan kebebasan dalam melakukannya tugas pekerjaannyapotensinys vcrtsd
Sumber: Buku Psikologi dan Organisasi. Asher Sunyato Munandar.
Penerbit universitas indonesia (UI. Press). 2008
0 komentar:
Posting Komentar