Globalisasi saat ini dikatakan
sebagai bentuk penjajahan model baru yang bisa mengakibatkan keterpurukan
ekonomi dan kemiskinan suatu bangsa yang tidak mampu mengimbangi pengaruh atau
dampak globalisasi tersebut. Dan hal ini kemungkinan besar bisa terjadi pada Negara-negara
yang sedang berkembang. Sedangkan pengaruh globalisasi bisa menjanjikan
kemakmuran pada Negara-negara maju yang menginginkan tercapainya misi Negara-negara
tersebut dalam mengusung misi “kebebasan” di semua aspek, yaitu politik,
ekonomi, dan social-budaya.
Tidak dapat disangsikan lagi
bahwa pengaruh globalisasi di bidang ekonomi sangat menguntungkan Negara-negara
maju, karena dalam “upaya” memperbaiki ekonomi Negara-negara berkembang, terdapat
unsure-unsur ideology yang disusupkan ke dalam suat Negara. Seperti Amerika
Serikat yang berada di balik lembaga bantuan peminjamannya harus menerima
prinsip pasar bebas. Hal ini bagi Negara berkembang seperti Negara Indonesia akan
berakibat hanya dijadikan Negara koloni, yaitu tidak lebih hanya sebagai pasar
barang dan tempat pemasaran hasil industry oleh Negara-negara maju.
Karena terdapat unsure keberpihakan
pada Negara-negara maju, pengaruh globalisasi bagi Indonesia menimbulkan
keterpurukan ekonomi yang disebabkan ketidakmampuan kita dalam bersaing secara
tepat pada hasil-hasil yang produktif di tanah air. Demikian juga tingkat
ketergantungan kita yang secara tidak sadar telah mengikat secara politik
prinsip-prinsip kapitalis dan pemikiran liberal.
Sumber: Pendidikan Kewarganegaraan.
Budiyanto. Penerbit erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar