Sabtu, 12 Mei 2012

PERILAKU BERMASALAH MENURUT KONSELING PSIKOANALISIS


Mekanisme pertahanan diri merupakan jalan pintas individu mengatasi kecemasannya. Mekanisme pertahanan diri ini bukan jalan penyelesaian yang tepat terhadap masalah yang dihadapi. Mekanisme pertahanan diri boleh dilakukan oleh individu, tetapi jika telah menjadi kecenderungan individu setiap mengalami masalah dan kegagalan memenuhi keinginannya dan selalu puas dengan cara ini maka akan menjadi dan merupakan perilaku yang salah dalam penyeselaian diri yang dalam jangka panjang dapat membentuk perilaku abnormal.
Dalam psikoanalisis klasik ada dua factor yang menyebabkan perilaku abnormal, (1) dinamika yang tidak efektif antara id, superego, dan ego, (2) diperoleh melalui proses belajar sejak kecil.

Dinamika yang tidak efektif antara ego, ego, superego ditandai oleh ketidakmampuan ego mengendalikan keinginan-keinginan dan tuntutan moral. Ketidakmampuan pengendalian ini dimungkinkan dalam bentuk ego selalu mengikuti dorongan-dorongannya dan mengabaikan tuntutan moral, atau sebaliknya ego selalu mempertahankan kata hatinya tanpa menyalurkan keinginan atau kebutuhan. Ketidakseimbangan ini menimbulkan perilaku yang salah.

Sedangkan yang kedua bahwa sepanjang hidup individu pada dasarnya terjadi proses dinamika id, ego dan superego. Dalam pandangan Freud, pangalaman masa kanak-kanak sangat mempengaruhi pola kehidupan hingga dewasa. Jika sejak masa kanak-kanak selalu menekan (represi) pengalaman-pengalamannya dan dimasukkan ke dalam alam bawah sadar maka pada suatu saat pengalaman itu akan dimunculkan kea lam sadar. Saat itulah penyesuaian yang salah dapat muncul pada individu.

Jika individu dapat menyalurkan keinginan-keinginannya secara wajar, yaitu masih berada dalam pengendalian ego yang rasional dan sesuai dengan realitasnya, maka gangguan tidak terjadi, anak akan menjadi sehat.




Sumber: PSIKOLOGI KONSELING, Edisi Ketiga. Latipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar