Kumpulan Materi - Menurut jenisnya, investasi dapat dikelompokkan menjadi investasi langsung (direct investment), dan investasi tidak langsung (indirect investment), dengan uraian sebagai berikut:
Investasi Langsung (Direct Investment)
Investasi langsung adalah investasi pada assets atau factor produksi untuk melakukan usaha (bisnis). Misalnya investasi perkebunan, perikanan, pabrik took, dan jenis usaha lainnya. Pada umumnya, dalam pembicaraan sehari jenis investasi ini disebut juga dengan investasi pada sector riel, atau investasi yang jelas wujudnya, mudah dilihat dan diukur dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Investasi langsung juga menghasilkan dampak berganda (multiplier effect) yang besar bagi masyarakat luas. Investasi langsung ini akan melahirkandampak kebelakang (backward), berupa input usaha, maupun kedepan (outword) dalam bentuk output usaha yang merupakan input bagi usaha lain. Hubungan kebelakang dan kedepan antar sector usaha.
Investasi langsung (direct investament) ini menghasilkan dampak berganda (multiplier effect) yang besar bagi sector ekonomi terkait dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Investasi Tidak langsung (Indirect Investment)
Investasi tidak langsung adalah investasi bukan pada assets atau factor produksi, tetapi pada assest keuangan (financial assets), seperti deposito, investasi pada surat berharga (sekuritas), seperti saham dan obligasi, CP (Commercial Paper), reksadana, dan sebagainya. Investasi pada assest keuangan (indirect Investment) juga bertujuan untuk mendapat manfaat masa depan. Manfaat masa depan dari investasi ini lebih dikenal dengan istilah balas jasa investasi, berupa dividen atau capital gain atau untuk menyederhanakan disebut dengan istilah bunga.
Kegiatan investasi tidak langsung ini dapat dilakukan oleh semua pihak yang kelebihan dana tunai (Surplus Saving Unit, SSU), dan biasanya melalui lembaga keuangan (Financial Institution), seperti lembaga perbankan, Asuransi, Pasar Modal, ataupun pasar uang. Investasi tidak langsung ini pada akhirnya juga diarahkan untuk mendorong pengembangan investasi langsung. Kedua jenis investasi diatas (langsung dan tidak langsung), saling melengkapi, namun pada hakekatnya investasi tidak langsung, adalah turunan atau derifatif dari investasi langsung, sehingga laba atau balas jasa dari investasi financial ini berasal dari kemampuan dan produktivitaas investasi langsung. Bila investasi langsung (investasi financial), juga akan gagal. Artinya masing – masing jenis investasi tersebut tidak mungkin jalan sendiri – sendiri, misalnya financial maju sendiri, sementara sector riel tidak bergerak, pada akhirnya sector financial akan hancur juga.
Jadi prioritas investasi adalah bermula dari pengembangan investasi pada sector riel atau investasi lansung, beru kemudian, diikuti investasi sector financial yang akan muncul dan berkembang.
Hubungan antar keduanya dapat dilihat pada gambar 1.5.
Gambar 1.5 Hubungan Investasi Langsung dengan investasi tidak langsung. |
Secara mikro (Individu) investasi sector riel dan sector financial alternative investasi, namun secara makro atau nasional tidak demikian. Investasi sector riel adalah yang utama, dan investasi sector financial adalah penunjang, agar investasi sector riel dapat bergerak lebih cepat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian pemerintah perlu membuat prioritas – prioritas kebijakan, sehingga tercipta sinergi yang tepat pada kedua jenis investasi (riel) dan financial. Bila hal ini dapat diwujudkan, tentu akan dapat meningkatkan peluang atau iklim investasi di negeri ini. Peluang investasi perlu terus digalakkan agar pembangunan ekonomi dapat berjalan dengan lancer, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Pada hakikatnya investasi tidak langsung, adalah turunan atau defatif dari investasi langsung, sehingga laba atau balas jasa dari investasi financial ini berasala dari kemampuan dan produktivitas investasi langsung. Bila investasi langsung (sektor riel) gagal mendapat laba (berkembang), maka pada gilirannya, investasi tidak langsung (sektor financial), juga akan gagal. Artinya untuk kepentingan makro, investasi – investasi sektor riel, merupakan lokomotif dari perekonomian nasional, sementara investasi disektor riel atau atau investasi langsung, baru kemudian, investasi sector financial. Dengan demikian pemerintah perlu mempunyai membuat prioritas kebijakan, sehingga tercipta sinergi yang tepat kedua sector. Peluang investasi ini. Bila hal ini dapat diwujudkan , tentu akan dapat meningkatkan peluang investasi dinegeri ini. Peluang investasi perlu terus digalakkan, agar pembangunan ekonomi dapat berjalan dengan lancer, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Sumber: INVESTASI pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Henry Faizal Noor. (Hal 10 -12)
0 komentar:
Posting Komentar