Para ahli pendidikan orang dewasa
percaya bahwa proses belajar orang dewasa berbeda dengan anak sehingga
memerlukan perlakuan yang berbeda pula. Para ahli psikologi seperti Thomas
(1977), dalam Adult Learning, Thomson
(1970) dalam Adult Learning and
Instruction, dan Smith (1976) dalam Learning
How to Learn in Adult Education, telah dengan tegas menyatakan perlunya
perlakuan yang berbeda antara kepada anak dan orang dewasa dalam belajar.
Pendapat beberapa ahli tentang perbedaan antara anak dan orang dewasa dalam
belajar dikemukakan oleh Knowles berikut: “Anak belajar dipandang sebagai
pembentukan, perolehan (acquiring),
pengumpulan (accumulating), penemuan
(discovering), dan pemanduan (integrating) pengetahuan, skills, strategi, dan nilai – nilai yang
diperleh dari pengalaman, sedangkan orang dewasa belajar dipandang sebagai
transformasi, yaitu mengubah (modifying),
memperoleh kembali (relearning),
memperbarui (up dating), dan
mengganti (replacing).”
Sehubungan dengan itu, McKenzie
(1980) mengemukakan bahwa orang dewasa dan anak adalah berbeda, mereka belajar
dengan cara yang berbeda, karenanya perlu bantuan dan diperlakukan dengan cara
yang berbeda pula. Dalam beberapa hal, orang dewasa dan anak memang sama, karena
itu, membedakan mereka secara hitang – putih atau dikotomis tidaklah tepat.
Daly Andrew (dalam Graig, 1976)
mengatakan tentang apa yang perlu belajar andragogi sebagai berikut: siapa pun
juga orang yang bertanggung jawab mengembangkan supervisor dan manajer harusnya
tidak hanya berperan sebagia pendidik biasa, melainkan harus berperan sebagai
pendidik orang dewasa yang paham tentang perbedaan antara andragogi dan
pedagogi. Dengan pemahaman yang tepat, diharapkan dia dapat memperlakukan
mereka dengan baik dan benar atau tepat.
Sumber: Pendidikan Nonformal,
Dimensi dalam keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi. Prof. H. M.
Saleh Marzuki, M. Ed. (Hal. 167)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar