Senin, 10 Desember 2012

MODEL MULTIPLE INTELIGENCE DARI GARDNER

Dari berbagai hasil penelitian, Gardner menyimpulkan bahwa kapasitas seseorang dalam salah satu ranah tidak dapat meramalkan kapasitasnya dalam ranah lain. Berdasarkan analisis ekstensif tentang prodigies, savant syndrome, orang – orang berbakat, pasien dengan merusak otak, orang – orang dengan bidang keahlian yang bermacam – macam, anak dan orang dewasa, orang – orang dari budaya yang berbeda, Gardner mengajukan konsep yang pluralistik dari inteligensi. Gardner merumuskan inteligensi sebagai “kemampuan untuk memecahkan masalah, atau untuk mencipta produk yang dihargai dalam salah satu kebudayaan atau lebih.” (Gardner, 1983). 

Ia membedakan tujuh jenis inteligensi. Dalam kehidupan sehari – hari, inteligensi itu tidak berfungsi dalam bentuk murni, tetapi setiap individu memiliki campuran (blend) yang unik dari ketujuh inteligensi tersebut. Ketujuh inteligensi itu adalah: 

  1. Inteligensi linguistik, yaitu kemampuan untuk menggunakan bahasa. 
  2. Inteligensi logis – matematis, yaitu kemampuan untuk menjajaki pola – pola, kategori – kategori dan hubungan – hubungan dengan memanipulasi objek – objek atau simbol – simbol. 
  3. Inteligensi spasial, yaitu kemampuan untuk mengamati dan secara mental memanipulasi bentuk dan objek. 
  4. Inteligensi musik, yaitu kemampuan untuk menikmati, mempertunjukkan atau mengubah musik. 
  5. Inteligensi fisik – kinestetik, yaitu kemampuan untuk menggunakan keterampilan, motorik halus dan kasar dalam olahraga, seni dan produk – produk seni pertunjukkan dan keterampilan (craft). 
  6. Inteligensi intrapribadi, yaitu kemampuan untuk memperoleh akses terhadap dan memahami perasaan, impian, dan gagasan diri sendiri. 
  7. Inteligensi antarpribadi, yaitu kemampuan untuk memahami dan berhubungan dengan orang lain. 

Model 
Ketujuh inteligensi tersebut diperkenalkan satu per satu sehingga guru mempunyai waktu untuk menghimpun semua sumber yang diperlukan, misalnya perpustakaan, ruang sumber, pusat belajar, dan mengembangkan kegiatan yang sesuai dengan jenis inteligensi tersebut. Guru dapat menggunakan videotape, gambar, dan poster untuk melukiskan setiap melihat minat – minat mereka atau mengisi “penilaian diri sendiri” sehubungan dengan tujuh inteligensi itu. Siswa dapat juga diminta menilai teman sekelas yang paling baik pada tujuh inteligensi itu, atau orangtua menilai ke – kuatan dan kelemahan anak mereka. 

Pendekatan berdasarkan tema dapat digunakan untuk memadukan ketujuh inteligensi dalam kurikulum reguler. Setelah memilih tema, ditentukan kegiatan apa yang dapat dikembangkan pada setiap inteligensi yang mendukung tema. Seleksi kegiatan ditentukan oleh kemampuan kelompok, dan sumber – sumber yang tersedia. 

Contoh: 

Tema: Tata Surya 

Tingkatan: Dasar 

Kegiatan: 

Linguistik 
  1. Membaca buku tentang tata surya. 
  2. Meramah/diskusi tentang kehidupan seorang astronaut. 
  3. Membuat diagram dari tata surya. 
  4. Mendaftar ciri – ciri kunci. 

Logis Matematis 
  1. Menghitung jumlah planet. 
  2. Menyusun planet – planet dalam urutan menurut besarnya. 
  3. Menggunakan perangkat lunak komputer untuk mendapat informasi tentangg luar angkasa. 

Keruangan/spasial 

  1. Menggambar tata surya. 
  2. Membuat model skala dari planet – planet dari berbagai lahan. 
  3. Merancang wahana angkasa. 

Musikal 

  1. Mendengarkan musik yang seperti dari luar angkasa. 
  2. Menciptakan pola suara untuk planet tertentu. 
  3. Menyanyikan lagu – lagu tentang “space” 

Kinestetik 

  1. Membuat simulasi dari planet – planet mengorbit matahari. 

Antarpribadi 

  1. Mencipta dan melakukan permainan dalam ruang. 

Intrapribadi 

  1. Merenungkan apa yang telah dipelajari tentang cara surya. 
  2. Kegiatan mana yang paling disenangi? 
  3. Kegiatan mana yang paling sulit atau paling mudah? 

Modifikasi Materi, Proses, Produk, dan Lingkungan 
Kegiatan untuk setiap inteligensi materi, produk, dapat dipilih sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Untuk siswa berbakat dapat diberikan tugas – tugas yang lebih melibatkan penyusunan, perencanaan, evaluasi, penciptaan, atau pembuatan model. Produk yang diharapkan dari siswa berbakat untuk setiap dari tujuh inteligensi lebih sulit, kompleks, dan lebih nyata maknanya, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi lingkungan. Penggunaan model inteligensi ganda dapat dikombinasi dengan taksonomi atau model belajar – mengajar lainnya. Misalnya untuk setiap inteligensi dapat dikembangkan kegiatan sesuai dengan tingkat – tingkat taksonomi Bloom atau model Guilford. Kegiatan belajar – mengajar dapat dilakukan dalam macam – macam lingkungan, tidak terbatas ruang kelas, tergantung dari jenis intelingensi dan jenis kegiatan, misalnya di taman ismail marzuki, taman mini. 


Manfaat Model Multiple Inteligence (MI) 
Dengan model Inteligence (M.I) perkembangan potensi anak secara utuh di perhatikan (pendekatan holistik). Model M.I memungkinkan melihat kaitan yang berarti (meaningfull links) antara berbagai disiplin, dengan demikian siswa lebih dapat menjajaki mendalam, dan mentransfer pembelajaran antardisiplin. Model M.I memungkinkan cara – cara alternatik untuk menguasai dan memahami konsep – konsep dan keterampilan – ketarampilan. Pendekatan ini meningkatkan minat dan semangat jiwa dengan menajajaki topik dari sudut yang berbeda- beda. bagi guru mengajar dengan keragaman ini juga lebih menarik dan menantang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar