Jumat, 22 Februari 2013

LOGOTHERAPY FRANKL


Terapi Logo (Logo Therapy) dikembangkan oleh Frankl para tahun 1938 ketika ia menjadi tawanan di kamp Nazi bersama tawanan Yahudi lainnya. Ibu, bapak, dan istrinya meninggal di kamp Nazi itu.

Semua tawanan mengalami penderitaan yang amat berat. Semua dalam tawanan itu muncul inspirasinya mengenai makna (logo) kehidupan, makna penderitaan, kebebasan rohani dan tanggung jawab terhadap Tuhan dan manusia dan makhluk lainnya.

Kebebasan fisik boleh dirampas tetapi kebebasan tak akan hilang dan terampas, dan hal itu menimbulkan kehidupan itu bermakna dan bertujuan.

Kebebasan rohani artinya kebebasan manusia dari godaan nafas, keserakahan, dan lingkungan yang penuh dengan persaingan dan konflik. Untuk menunjang kebebasan rohani itu dituntut tanggung jawab terhadap Tuhan, diri, dan manusia lainnya. Menjadi manusia adalah kesadaran dan tanggung jawab.

Makna hidup itu harus dicari oleh manusia. Di dalam makna tersebut tersimpan nilai – nilai yaitu: (1)nilai kreatif, (2) nilai pengalaman dan (3) nilai sikap. Dengan dorongan untuk mengisi nilai – nilai itu maka kehidupan akan bermakna. Makna hidup yang diperoleh manusia akan meringankan beban atau gangguan kejiwaan yang dialaminya.

Tujuan Terapi
Terapi Logo (Logo Therapy) bertujuan agar dalam masalah yang dihadapi klien dia bisa menemukan makna dari penderitaan dan kehidupan serta cinta. Dengan penemuan itu klien akan dapat membantu dirinya sehingga bebas dari masalah tersebut.

Teknik Konseling
Terapi Logo masih menginduk kepada aliran psikoanalisis, akan tetapi menganut paham eksistensialisme. Mengenai teknik konseling, digunakan semua teknik yang kiranya sesuai dengan kasus yang dihadapi. Tampaknya kemampuan menggali hal – hal yang bermakna dari klien, amat penting.




Sumber: KONSELING INDIVIDUAL Teori dan Praktek. Prof. DR. Sofyan S. Willis (Hal. 74 – 75).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar