Selasa, 03 September 2013

KARAKTERISTIK SKALA PSIKOLOGI

Sebagai alat ukur, skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk instrument pengumpulan data yang lain seperti angket (questionnaire), daftar isian, inventori, dan lain – lainnya. Meskipun dalam percakapan sehari – hari biasanya istilah skala disamakan saja dengan istilah tes namun dalam pengembangan instrument ukur umumnya istilah tes digunakan untuk penyebutan alat ukur kemampuan kognitif sedangkan istilah skala lebih banyak dipakai untuk menamakan alat ukur atribut non – kognitif. Selanjutnya, dalam buku ini, istilah skala psikologi selalu mengacu kepada bentuk alat ukur atribut non – kognitif, khususnya yang disajikan dalam format tulis (paper and pencil).

Dengan pengertian tersebut, maka dapat diuraikan beberapa di antara karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu:
  1. Stimulus atau aitem dalam skala psikologi berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indicator perilaku dari atribut melainkan mengungkap indicator perilaku dari atribut yang bersangkutan. Meskipun subjek dapat dengan meudah memahami isi aitemnya namun tidak mengetahui arah jawaban yang dikehendaki oleh aitem diajukan sehingga jawaban yang diberikan subjek akan banyak tergantung pada interprestasinya terhadap isi aitem. Karena itu jawaban yang diberikan atau dipilih oleh subjek lebih bersifat proyeksi diri dan perasaannya dan merupakan gambaran tipikal reaksinya.
  2. Dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat indikator – indikator perilaku sedangkan indicator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem – aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem. Jawaban subjek terhadap satu aitem baru merupakan sebagaian dari banyak indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai suatu diagnosis diperoleh berdasar respon terhadap semua aitem.
  3. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagia jawaban “benar” atau “salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh – sungguh. Skor yang diberikan hanyalah kuantitas yang mewakili indikasi adanya atribut yang diukur.

Karakteristik tersebut menjadi cirri pengukuran terhadap performansi tipikal, yaitu atribut yang manifestasinya menjaid karakter tipikal, yaitu atribut yang manifestasinya menjadi karakter tipikal seseorang dan cenderung dimunculkan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon terhadap situasi – situasi tertentu yang sedang dihadapi. Dalam penggunaannya sebagai alat psikodiagnosis dan penelitian psikologi, skala – skala performansi tipikal digunakan untuk pengungkapan aspek – aspek afektif seperti. Minat, Sikap, dan berbagai variable kepribadian lain semisal Agresivitas, Self – esteem, Locus of control, Motivasi, Resiliensi, Kecemasan, Kepemimpinan, dtsb.





Sumber: PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI. Edisi 2. Saifuddin Azwar. (Hal 5 -7).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar