Kumpulan Materi - Jika kualitas pribadi adalah hal yang penting, bukan berarti pendidikan dan latihan tidak berguna. Banyak literature dan hasil penelitian yang menerangkan tentang latihan calon/konselor keluarga.
Program latihan secara luas didesain untuk membina profesionalitas pada berbagai level mulai dari tingkat sederhana, paraprofessional, dan professional. Hal ini penting karena konseling keluarga sering ditanganioleh berbagai pihak psikologi, psikiater, konselor, pekerja sosial, pejabat pernikahan, agamawan, perawat, dan sebagainya. Karena itu kebutuhan level –level latihan yang sesuai dan mudah dalam bentuk paket –paket latihan.
Menurut Ferber (1972) ada empat tingkat program latihan: (1) pengantar dan orientasi konseling : (2) pengamatan terhadap praktik lapangan yang dilakukan trainee, (3) latihan konseling mikro (microcounseling); (4) latihan konseling makro (macrocounseling).
- Kegiatan orientasi merupakan kegiatan yang mengantarkan trainee kepada lapangan yang sebenarnya. Karena itu kegiatan ini lebih bersifat teoritis yang berujung pada suatu desain prakte yang terencana dengan sistematik. Termasuk penjadwalan latihan.
- Pengalaman praktik lapangan: hal ini amat penting untuk memperoleh gambaran bagaimana praktek konseling yang sebenarnya. Para trainee dilengkapi dengan semacam pedoman observasi yang dirancang sejak awal. Gunanya agar dalam pengamatan itu para trainee tidak ngawur. Ditambah lagi hasil pengamatan akan lebih mudah dilaporkan secara jelas dan sistematik.
- Latihan konseling mikro (microcounseling); adalah pelatihan setiap teknik secara sendiri – sendiri dalam bentuk imulasi atau melalui contoh dari film yang diputarkan. Pelatihan ini dipimpin oleh seorang pelatih dan diamati oleh beberapa rekan trainee jika suatu teknik telah dilatihkan, maka pengamat diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atau penilaian. Kemudian pelatik menambahkan hasil pengamatan dari kawan – kawannya itu.
- Latihan konseling makro (macrocounseling); adalah latihan dengan menggunakan semua teknik yang telah dilatihkan terhadap klien keluarga secara simulative. Artinya menjadi klien – klien keluarga adalah teman – teman sendiri. Dalam hal ini ada beberapa pengamat dari sesame tranee dan pembimbing yaitu pelatih sendiri. Setelah selesai diberikan penilaian oleh para pengamat dan pelatih.
Sumber: KONSELING INDIVIDUAL. Teori dan Praktik. Prof. DR. Sofyan S. Willis (Hal 109 – 110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar